EPISODE 57 - MELAWAN MONSTER (1)

6.5K 735 221
                                    

disclaimer: di sini ada kata-kata kasar yang ditunjukkan oleh seorang anak ke ayahnya. jangan pernah ditiru.

gimana kabar kalian? I hope y'all happy and healthy🖤

anw, kalian line berapa? kalau gue 05 sksk
***

Dalam posisi terikat, Tamara diam-diam berusaha membukakan tali yang melilit tuhuhnya. Wanita itu mencoba membukakan tali dengan potongan kaca yang kebetulan berserakan di dekatnya.

Selagi Bevandra dan Vexyana bercakap. Tamara berusaha melepaskan tangannya yang diikat ke belakang. Ia mati-matian mencoba tenang, agar gelagatnya tidak dilihat oleh Bevandra, pria yang masih berstatus sebagai suaminya akan tetapi tidak pernah Tamara cintai.

Sebab tujuannya menikah dengan Bevandra bukan karena mencintai pria itu atau mengincar kekayaan Bevandra. Selama ini wanita itu berusaha keras mendekati Bevandra agar bisa mencapai tujuannya.

Untuk menemukan bukti kuat sosok asli Bevandra. Tamara ingin Bevandra mendapatkan balasan atas tindakan kejam yang selama ini pria itu lakukan sekaligus membongkar kematian Jennie yang sebenarnya.

Tepat sekali. Malam itu, orang yang tertangkap basah masuk ke dalam ruang bawah tanah adalah Tamara. Malam itu, wanita itu sukses menyelinap masuk ke dalam kamar rahasia Bevandra. Tamara berusaha mencari sesuatu yang mungkin dapat ia temukan di sana. Tamara pernah menonton serial misteri yang membuat wanita itu memikirkan sesuatu. Mungkin saja ada hal di bawah kamar ini, yang membuatnya menemukan sesuatu.

Tamara mulai menggeser-geserkan beberapa barang untuk memastikan. Sampai akhirnya, wanita itu menemukan lantai yang aneh setelah menggeser lemari besar yang susah payah ia dorong. Tetapi saat itu ia tidak langsung masuk ke dalam sana, karena Bevandra pulang dari kantor. Sehingga Tamara menghubungi rekannya jika ia mendapati ruang rahasia yang mungkin bisa membuktikan segalanya.

Keesokannya, Tamara mengambil kesempatan menjelajahi ruang bawah tanah. Wanita yang mengenakan piyama biru tua itu menelusuri ruang bawah tanah dengan bantuan pencahayaan dari senternya. Yang mana Tamara sukses menemukan beberapa peralatan penuh bekas darah yang bersemanyam di sana. 

Ketika dia berpikir bagaimana cara naik ke atas untuk menemukan petunjuk, ruangan apa yang sebenarnya terhubung dengan kamar rahasia milik Bevandra, dinding langit-langit dari lantai itu dibuka oleh seseorang. Menampilkan Bevandra yang terlihat dari atas. Bevandra memasang ekspresi dan senyuman mengerikan layaknya psikopat.

"Selamat malam, istriku tercinta."

Tamara tersentak, jantungnya memburu seperti kecepatan lari rusa. Sial. Ia ketahuan dan Tamara bisa memastikan, jika Bevandra akan membunuh dirinya setelah ini. Belum siap mengembuskan napas terakhir, Tamara mundur selangkah secara hati-hati sebelum mengambil langkah seribu untuk keluar dari lorong panjang yang gelap.

Debaran jantung Tamara semakin kuat saat wanita itu menyadari jika Bevandra melompat dari atas lalu mengejarnya dengan langkah lebar. Tamara berlari tergesa-gesa seperti kijang yang sedang dimangsa harimau buas di belakangnya.

Selagi terus belari, Tamara melafalkan doa dalam hati. Tapi keberuntungan sepertinya tidak berpihak pada wanita yang dibanjiri keringat dingin. Saking gelapnya jalan, Tamara tidak melihat batu yang ia pijak. Sukses membuatnya terjungkal dan terjatuh dalam posisi tersungkur.

"Sial," desis Tamara. Ketakutan besar melanda.

Seharusnya Tamara tidak perlu merasa setakut ini, karena dari awal menerima tugas untuk mendekati Bevandra sama saja dengan menantang maut dan  kematian adalah risikonya. Tapi, Tamara senantiasa  percaya jika kebenaran dan kebaikan akan selalu menang dibandingkan kejahatan. Lalu, mengapa ia harus bereaksi berlebihan seperti sekarang?

VEXYOPATH (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang