Part 6

108 12 4
                                    



Mereka bertiga dalam perjalanan menjemput bunda dan ayahnya, saat di perjalanan menuju bandara ternyata mobil yang dikendarai oleh ananda dan aditya mengalami kendala, ban mobil aditya kurang angin dan sepertinya ada paku yang mengenai ban mobil nya. Aditya memberhentikan mobil nya di pinggir jalan lalu membuka bagasi mobil nya kemudian mulai mengganti ban mobil tersebut. Alvin berhenti tepat dibelakang mobil aditya dan turun dari mobil untuk membantu sang kakak.

"Astaghfirullah al-'Adhim kenapa kak, kok berhenti kita kan belum sampai bandara" ucap alvin menghampiri sang kakak.

" ini loh de,ban nya kurang angin dan sepertinya ada paku juga oleh sebab itu kakak mau mengganti dengan ban cadangan kakak yang ada dibagasi" ucap aditya sambil mengusap keningnya.

" sini alvin aja yang mengganti ban nya, kakak ambil peralatannya aja dibagasi mobil alvin dari pada baju dinas kotor sayang kan besok kakak dinas pagi lagi" alvin menawarkan tugasnya pada aditya

"baiklah kamu adik kakak yang bisa diandalkan" aditya tersenyum dan mengambil peralatan di bagasi mobil alvin lalu mereka mulai saling membantu untuk memperbaiki mobil aditya.

"nah gitu dong akur jangan saling mengejek mulu" ananda tertawa melihat muka aditya dan alvin terkena kotoran oli mobil.

"ananda...." ucap mereka berdua dengan kompak

"ehh, iya iya ananda diam deh" ananda memasuki mobil lagi dan tak lupa mengabadikan muka kedua saudaranya yang sedang terkena oli mobil.

Alvin dan aditya selesai memperbaiki mobilnya lalu alvin pamit duluan menjemput sang bunda. Sementara aditya mulai memanaskan mobilnya kembali namun aditya lupa untuk menutup bagasinya kembali. Sementara shanty terus berlari dengan kencang sesekali melihat kebelakang dan dia melihat mobil yang di depannya.

"huft,,, untung engga ketahuan, tunggu tapi itu seperti mobil ibu. Ya Allah harus gimana lagi gue, itu bagasi mobil ke buka tuh, gimana kalau gue ngumpet disitu aja kali ya.." fikir shanty lalu dia berlari perlahan dan mengendap- endap memasuki mobil tersebut. Dengan otomatis mobil itu tertutup saat sang pengemudi masuk ke dalam mobilnya.

"ini mobil engga engap tapi adem banget malah,, hoam,, ngantuk banget belum tidur dari kemarin.." batin shanty dan mulai terlelap dalam tidurnya.

Dalam perjalanan menuju bandara ananda selalu melamun dan melihat ke arah jalan raya, aditya yang penasaran dengan apa yang membuat adik perempuannya melamun pun mencoba bertanya.

" ekhem, adik kakak yang cantik ini lagi mikirin apa sih sampai segitunya" aditya menatap sekilas sang adik dan memfokuskan pandangannya pada jalan raya.

" ehh,, engga kok, kak aditya ini ngaco ya. Ananda diam dari tadi hanya merindukan bunda" ananda menutupi kegugupannya dan memainkan ujung khimarnya lalu tersenyum hingga membuat pipinya merona.

"sepertinya ada yang sedang memikirkan dokter jaga di rumah sakit kakak nih,, ada yang sedang diam-diam menaruh hati pada dia" aditya kembali meledek sang adik.

" apaan sih kak, mulai deh kepoin urusan ananda." Ucap ananda ketus dan dia memutar lagu suby ina _ assalammu'alaikum calon imam.

" aduh mulai deh engga pernah dengerin ucapan kakak" gerutu aditya.

engkau hadir saat diriku
tak mengharapkan cinta pada dirimu
sepi sunyi tak berarti
hatiku resah membenci

tak sadarku pun terpesona
dengan indahnya lantunan kalam cinta
yang berkumandang dari bibirmu
hatiku pun luluh merindu

cinta kasih yang kau beri
membuatku sungguh berarti
kau anugerah Tuhan terindah untukku
nestapaku kau jadikan dukamu

salamku untukmu selalu
wahai kau calon imamku
berjanji setia bersama s'lamanya
berdua kita hingga menuju syurga

tak sadarku pun terpesona
dengan indahnya lantunan kalam cinta
yang berkumandang dari bibirmu
hatiku pun luluh merindu

cinta kasih yang kau beri
membuatku sungguh berarti
kau anugerah Tuhan terindah untukku
nestapaku kau jadikan dukamu

salamku untukmu selalu
wahai kau calon imamku
berjanji setia bersama s'lamanya
berdua kita hingga menuju syurga

cinta kasih yang kau beri
membuatku sungguh berarti
kau anugerah Tuhan terindah untukku
nestapaku kau jadikan dukamu

salamku untukmu selalu
wahai kau calon imamku
berjanji setia bersama s'lamanya
berdua kita hingga menuju syurga

Ananda terus bernyanyi sambil menghayati setiap bait lagu dari penyanyi yang dia suka tidak terasa air matanya menetes begitu saja. Aditya menghentikan mobilnya mendadak dan memeluk sang adik.

"kamu kenapa de, jika ada masalah ceritalah sama kakak. Akan kakak hajar siapapun yang berani melukaimu akan berhadapan dengan kakak, ayah dan alvin" ucap aditya yang sedikit terbawa suasana.

" ehh,, engga kok kak. Ananda hanya menghayati setiap lirik lagunya, karena ananda pernah baca buku tersebut yang aku pinjam dari suster winda, sudah lanjutkan perjalanannya kak" ananda menghapus airmatanya dan tersenyum.

Aditya mulai menjalankan mobilnya kembali menuju bandara dan diikuti oleh mobil alvin suara terdengar di dalam bagasi mobil aditya.

"kak adit, denger suara engga di dalam bagasi? Seperti suara gluk gitu.." tanya sekar memecahkan keheningan.

"hah, engga kok dek,, halusinasi kali kamu de... " jawab aditya dan fokus kembali pada jalanan.

Tak lama aditya dan alvin sampai di bandara lalu ananda turun dan memeluk sang bunda. Sementara aditya dan alvin membantu sang ayah surya pratama membawa 3 kopernya.

"bunnndaaa,, ananda kangen,, hiks. Hiks." Ananda menangis dipelukan nia pratama

"ehh, anak bunda kamu kenapa nangis nak. Apakah aditya dan alvin mulai mengerjai kamu lagi.." tanya bunda nia dan mengusap pipi sang putri

" tidak bunda kak aditya tidak salah, malah alvin yang selalu meledek ananda bun. Bahkan ananda dijodohkan oleh temannya dia bunda itu kan parah banget" ucap ananda jujur dan memasang wajah puppy eyes.

" apa benar itu adit??,, kamu diam saja lihat adikmu di jodoh kan oleh alvin apakah kamu setuju dengan keputusan alvin yang sepihak itu" cerca nia dengan sedikit emosi.

"eeh,, bunda bukan seperti itu bisa adit jelaskan nanti setelah sampai dirumah" ucap aditya.

"udahlah sayang jangan memarahi si sulung seperti itu, kita baru saja sampai masa sudah memarahi aditya lebih baik kita pulang dulu dan istirahat,, ayo alvin dan aditya ikut ayah" mereka berdua mengangguk sedangkan ananda dan nia berjalan menuju mobil aditya dan memasukinya.

Sementara alvin bersama surya pratama dimobil anak bungsunya. sedangkan aditya, ananda tak lupa dengan bunda nia mereka berada di mobil aditya.kemudian mereka berlima menuju rumah mereka. Tentunya dengan shanty yang tertidur pulas di bagasi mobil aditya.

#bagaimana nasib shanty didalam bagasi mobil aditya.

Ditunggu part selanjutnya

____________________________tbc________________________

fragmented memories (kenangan yang terukir) -revisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang