PART 24

169 11 1
                                    

Dicky dan Rangga membawa Shanty ketengah lapang untuk mengajarinya mengendarai motor barunya itu, Shanty dengan ragu dia menaiki motor itu dan mulai menstaternya tetapi saat dia ingin melajukan motornya dia malah menggas dan jatuh ditengah lapangan.

Brruukkk..

"Hahahaha, dia jatoh! Buru-buru bangun malu dilihatin orang" celoteh Rangga saat Shanty jatuh dari motornya.

"Bantuin kek motornya berat lah ini Malah ketawa lagi, kakak mah nyebelin banget" gerutu Shanty menepuk nepuk lututnya yg sedikit kotor.

"Please deh Ngga! bisa gak sih lihat kondisi dulu kalau mau ketawa tuh," lirih Dicky membantu Shanty berdiri.

"Hemm, belain aja terus Shantynya Ky. Ada rasa kan lo sama dia" tebak Rangga, membuat Dicky salah tingkah dan meninggalkan Shanty juga motor nya.

"yah dia pergi kan! Kak Rangga mah nyebelin sumpah, ish awas mau pulang aku tuh capek"omel Shanty menekuk bibirnya.

"Oke, oke. Sorry sini gue yang bawa motornya" Rangga mengambil alih motor Shanty dan mendorongnya ke toko Dicky.

******

Dipesantren daerah kota Bogor seorang gadis sedang ditantang battle dance oleh salah satu santri baru disana, dia mencari alasan agar terbebas dari santri tersebut.

"Battle dancenya di batalin bisa gak ya Bis, perut saya melilit banget nih terserah kamu deh mau diganti sama yang lain asal jangan battle dance hari ini!" lirih Ria memegangi perutnya yang sama sekali tidak sakit.

"Hem, okelah gak apa-apa, gantinya lo dengerin gue cerita aja gimana," usul Bisma menautkan kedua alisnya sedangkan Ria mengangguk dan tentu dia tidak berdua saja disitu tapi tak lama Larissa dan Alvin datang menemui Ria juga Bisma.

"Jadi ini ukhty tukang si biang onarnya?" tanya Alvin pada Ria lalu duduk di samping Bisma dan merangkul bahu santri baru itu. Ria tersenyum dan melirik Bisma, sedangkan Bisma terlihat bingung dan melihat Alvin dari atas hingga bawah.

"Gue kaya pernah ketemu lo tapi dimana ya?" pikir Bisma mengingat wajah Alvin.

Mereka berempatpun berbincang sambil tertawa karena lelucon yang diceritakan Bisma, menjelang sore mereka kembali ke aula pesantren untuk mengikuti kajian sebelum melaksanakan shalat magrib.

****

Di kota Denpasar Bali, sepasang kekasih halal tengah memadu asmara dalam ikatan halal. Ananda yang tadinya seorang gadis manja sedikit demi sedikit berubah demi menata hidupnya bersama sang suami Farhan Alatas. Hembusan angin menerbangkan ujung khimar Ananda.

Ananda duduk dibalkon hotel yang dipesannya bersama sang suami, dia memainkan ponselnya sambil menatap pemandangan yang sangat indah. Tanpa wanita itu sadari Farhan duduk disampingnya dan merangkul bahunya.

"Kulineran enak kali yaa, cari makanan khas bali!" pikir Ananda memainkan ponselnya dan mencari info resto yang menyediakan makanan khas bali.

"Kita berangkat aja! aku sudah siapkan sesuatu buat kamu sayang, disana juga bisa kulineran kok, cuma kita naik perahu untuk ke tempat itu!"tutur Farhan duduk di samping Ananda sambil mengusap pipinya.

"Gimana kalau sekarang aja Mas kita kesananya. aku penasaran apa yang sudah kamu siapin untuk aku," ajak Andana tersenyum pada sang suami dan menaruh kepalanya didada bidang Farhan.

Farhan tersenyum dan mengusap rambut Ananda yang tertutup khimar lalu mencium keningnya dengan penuh rasa cinta. Ananda memejamkan matanya dan merasakan bahwa dirinya sudah sempurna dengan adanya Farhan sebagai imamnya, walaupun hingga saat ini mereka masih menantikan kehadiran dari buah cinta keduanya.

fragmented memories (kenangan yang terukir) -revisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang