Jam menunjukkan setengah tiga dini hari, Aditya terbangun dari tidurnya untuk melaksanakan sholat tahajudnya. Setelah melaksanakan sholat tahajud aditya membaca tilawah sambil menunggu waktu subuh, seperti biasa sebelum tilawah dia selalu menyempatkan diri untuk membangunkan adiknya agar melaksanakan sholat tahajud. Dia mengetuk satu persatu kamar adiknya, Alvin telah bangun dan membersihkan diri untuk melaksanakan sholat malamnya.
Tok.. tok.. tok..
"dek bangun udah waktunya sholat tahajud" ucap Aditya.
Ananda pov
Aku engga tau ini mimpi atau bukan dan disini lah aku terbangun dengan seseorang di sampingku tersenyum manis. Entah perasaan apa ini yang jelas ini sangat aneh. Atau ini yang dinamakan cinta, yang aku tau cinta hanya pada sang maha kuasa Allah Swt. Tapi kenapa aku merasa berbeda, farhan mengusap ujung kepalaku dan mengecup keningku dengan hangat.
"selamat pagi bidadari surgaku.. tidur mu nyenyak?." Tanya nya dan masih dengan senyum yang amat manis. Aku mengangguk dan tersenyum.
"aku hanya terkejut di sampingku bukan boneka teddy bear yang pernah kak Aditya berikan padaku atau guling yang selalu aku peluk setiap malam, tetapi sekarang aku tidur bersama calon imamku.." ujar ku sambil melipat selimut dan membereskan tempat tidur dan bergegas untuk mandi, saat ingin melangkahkan kakinya tangan Ananda ditarik dan terjatuh tepat dipelukan Farhan.
"biarkan seperti ini dulu dek, mas masih ingin menghabiskan waktu pagi kita dengan menatap wajah cantikmu." Ujar Farhan membuat pipi Ananda bulshing.
"Mas Farhan sayang lihat jam di dinding sudah menunjukkan pukul setengah empat lebih, aku harus sholat tahajud dan bersiap untuk mengemasi barang-barang kita karena jam 10 kita akan pergi ke bandara untuk honey moon apakah kau lupa Mas." Ananda menepuk pipi suaminya dan mencium pipinya.
"baiklah tapi ingat nanti saat kita honeymoon maka Mas akan terus disampingmu." Farhan sedikit protektif pada Ananda karena sejak kemarin temannya banyak dari kalangan kaum Adam, Farhan bangun dari tidurnya lalu menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya dan tak lupa mengambil air wudhu bergantian dengan Ananda. Mulai hari ini Farhan akan menjadi imam Ananda untuk seterusnya saat sholat ataupun yang lain, setelah melaksanakan sholat tahajud tak lupa mereka membaca Al-qur'an bersama sambil menunggu waktu subuh.
Ananda Pov End.
Alvin mengetuk kamar Ananda untuk mengajak Farhan melaksanakan sholat subuh di masjid dekat kediamannya, saat memegang knop pintu kamar Ananda tiba-tiba Farhan sudah muncul di hadapannya. Alvin yang sedikit gugup karena kepergok dengan Farhan untuk mengintip aktivitas pagi hari Anandapun tersenyum kikuk.
"selamat pagi kakak ipar, anu,, anu sudah di tunggu ayah untuk berangkat ke masjid bersama kami." Alvin menundukkan pandangannya dan menelan silva nya.
Ananda menghampiri adiknya di depan pintu dan tertawa lepas, karena ini baru pertama kalinya Alvin kepergok seperti ini seketika Farhan menatap Ananda.
"maaf Mas, udah kebiasaan Alvin seperti itu dan ini pertama kalinya kepergok sama kamu." Ucap Ananda sambil merapihkan khimarnya.
"yasudah kamu bersiap untuk sholat subuh bareng bunda karena Mas akan pergi bareng Alvin, ayah dan kak Aditya." Ucap Farhan sambil merapihkan pecinya dan mengecup kening Ananda di depan Alvin.
"ekhem engga inget apa disini masih ada jomblo main seenaknya bermesraan kan jadi iri." Alvin mengerutkan bibirnya membuat Ananda tertawa bersama Farhan.
"mangkannya cepet halallin Larissa nanti keburu di ambil orang baru tau tuh." Ucap Farhan bersama Ananda.
"dasar suami istri kompak ngeledekkin adik iparnya awas aja nanti kalau pulang honeymoon engga ngasih keponakan buat Alvin." Setelah mengucapkan itu mereka melangkahkan kaki ke ruang keluarga, para lelaki melaksanakan sholat di masjid terdekat sementara para perempuan mengerjakan di mushola dalam rumah. Setelah melaksanakan sholat subuh Ananda menyiapkan sarapan pagi untuk keluarga dia membuat nasi goreng tak lupa ayam kecap dan beberapa minuman hangat untuk pagi ini.
Pukul tujuh pagi semua orang berkumpul diruang tamu sedangkan Aditya dan Alvin tengah bersiap untuk berolahraga pagi ini, seperti biasanya setiap hari libur kedua anak dari bunda nia kompak untuk jogging keliling komplek perumahan dengan penampilan yang rapih dengan tranning, kaos oblong tak lupa dengan sepatu kets.
Ditempat lain butik Ananda dimana tempat Ananda bekerja sangatlah ramai membuat Nuy kelimpungan karena tidak ada Ananda yang biasa membantunya.
"satu jam lagi saya harus pergi ke bandara menemui ibu Ananda jadi tolong untuk kalian handle selama saya pergi ya.." pamit Nuy pada salah satu staf butik dan menuju parkiran. Didepan butik sudah ada mobil yang terparkir untuk menjemput Nuy, cowo tersebut memainkan ponselnya dan sesekali menatap ke dalam butik milik Ananda. Tak lama keluarlah seorang wanita memakai hijab menghampiri mobil itu.
"kenapa sih kamu tuh selalu lelet banget, aku nunggu kamu 1 jam tau engga." Gerutu Rangga yang menunggu gadis itu keluar dari butik yah benar siapa lagi bukan Nuy sahabat dari Ananda.
"hehehehe, ramai bos butiknya aku yang handle karena Ananda masih cuti dan hari ini dia akan honeymoon Rangga sayang." Jelas Nuy memasuki mobil Rangga dan menuju bandara soekarno hatta untuk menemui Ananda.
"Rangga, kapan si kamu nikahin aku? Kayanya kamu fokus terus sama pekerjaan kamu." Ujar Nuy sambil menatap jalanan yang sangat ramai.
"Aku baru mau jadi seorang pengacara kamu harusnya mendukung aku dong, ada saatnya aku nikahin kamu kok tenang aja beb.." jawab Rangga yang tetap fokus pada kemudinya.
"oke oke aku pasti mendukung kamu apapun keputusan kamu kok Rangga, tapi seengganya gitu Ananda udah menikah dan aku masih gini-gini aja sama kamu, apa kamu trauma sama kasus-kasus kamu yang soal perceraian dan hak anak itu.." celetuk Nuy yang membuat Rangga menghentikan mobilnya.
"maksud kamu apa sih sayang, engga ada hubungannya juga sama kasus-kasus aku.. dari dulu kamu tuh engga pernah mendukung karir aku.." mata Rangga menyiratkan kemarahan yang memuncak.
"tuh kan kamu salahin aku lagi.. ya udah aku berhenti disini aja, lebih baik aku naik taksi aja.." Nuy keluar dari mobil Rangga dan menyetop taksi berlalu meninggalkan dimana mobil Rangga berhenti.
"astagfirullah, punya pacar satu ribet banget gimana punya pacar dua.." lirih Rangga memutar arah kemudi mobilnya menuju toko bunga Dicky sahabat karibnya itu.
Sementara Nuy sepanjang jalan memikirkan bagaimana perjalanan hidupnya nanti bersama Rangga sudah sering kali Nuy meminta pacarnya itu untuk mendatangi kedua orang tuanya untuk berbicara mengenai pernikahannya nanti, tetapi Rangga selalu sibuk dengan karirnya saat ini, selama ini Nuy selalu sabar menghadapi sikap Rangga tetapi menurutnya ini sudah diluar batas karena sorotan mata Rangga yang sinis saat menatap Nuy tadi membuat hati kecilnya sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
fragmented memories (kenangan yang terukir) -revisi
Non-Fictionبسم الله الرحمن الرحيم Farhan seorang dokter umum yang sedang melangsungkan pendidikan S2 di luar negeri.. dia harus terpisah dengan kekasih halalnya untuk beberapa waktu.. Farhan prov.. "Aku sangat merindukanmu ananda bagaimana kabarmu.. apakah ka...