Dicky mengantar Shanty ke kamar tamu setelah membersihkan luka perempuan itu dan dia membuatkan makanan untuk Shanty.
"Kalau dibuatkan bubur dia mau atau tidak yah, dicoba dulu saja lah siapa tau dia suka." Dicky membuat bubur untuk shanty setelah selesai membawanya ke kamar tamu.
"Shan, dimakan ya buburnya dan untuk obat pereda sakitnya sudah gue siapkan." ucap Dicky menaruh nampan makanan di nakas dekat tempat tidur Shanty.
"Makasih ya Dicky, kamu baik banget aku berhutang budi pada kamu" Shanty tersenyum
"Iya tidak apa-apa lagian dirumah ini hanya ada aku dan ibuku, tapi ibu saat ini sedang berada di toko bunga yang kami miliki, Nanti malam juga pulang" ucap Dicky lalu keluar kamar Shanty.
⚘⚘⚘⚘⚘⚘
Alvin menuju rumah Farhan sambil membawa beberapa poto dan bunga untuk Larissa. Saat sudah sampai di kediaman rumah Alatas, Alvin memparkirkan mobilnya tak lama kemudian mobil Farhan pun tiba.
"Assalammu'alaikum calon kakak ipar" ucap Alvin saat melihat Farhan membuka pintu mobil nya
"Wa'alaikumussalam ehh kamu Vin, tumben kamu ada di sini" ucap Farhan sambil membuka snelli nya.
Ria dan Larissa melihat mobil Alvin dan Farhan yang terparkir, lalu mereka menghampirinya.
"Ya iyalah kak, Alvin ada disini orang calon istrinya juga ada di rumah kita" ucap Ria sambil tertawa membuat Alvin dan Larissa merasa canggung.
"Pantesan ke sini cuman ada mau nya dek, taunya ada calon nya. Mana Vinn pesanan saya saat kamu bilang ingin mengenalkan saya pada kakak kamu" ucap Farhan sambil merangkul Alvin.
"Eehh iya kak tenang aja saya tidak lupa kok, Ini pesanan kakak." Alvin menyodorkan amplop coklat dan tersenyum.
"Makasih Viin, ayo masuk Larissa dan Alvin" ucap Farhan berjalan duluan
"Assalammu'alaikum Viinn." Ucap Larissa sambil menangkup kedua tangannya di dadanya
"Wa'alaikumussalam calon makmum" Alvin tersenyum melihat pipi Larissa merah.
"Hush udah ayo masuk belum mahram nanti ada syetan yang menjerumuskan kalian pada hal yang maksiat" ucap Ria menengahi mereka.
"Iya iya Ria engga usah gitu juga kali" ucap Larissa dan mereka bertiga memasuki rumah Farhan. Alvin duduk di ruang tamu dan bertemu Ummi Fatimah Fatikasari.
"Assalammu'alaikum Ummi" Alvin mencium punggung tangan Ummi Fatimah.
"Ehh, wa'alaikumussalam anak Ummi. Tumben nak kesini pasti ada sesuatu yang ingin nak Alvin sampaikan pada kita" ucap Ummi Fatimah dan saat yang bersamaan Abi Ali duduk disamping Ummi lalu Alvin mencium punggung tangan Abi.
"Begini Ummi, Abi, Malam minggu ini rencana nya keluarga Alvin akan mengadakan silaturrahmi Ayah dan Bunda menyuruh Alvin mengundang kalian untuk makan malam bersama antara dua keluarga sambil membahas perjodohan putra dan putri keluarga kita Abi" ucap Alvin sambil tersenyum.
"Yee, buru-buru banget Vin. Saya aja belum pernah melihat kakak kamu itu dan saat ini sepertinya sangat mendadak sekali Vin" ucap Farhan saat duduk disamping sang Ummi.
"Hush kakak biarkan kita datang kerumah mereka dulu, mereka sudah mengundang kita lagi pula ini kan hanya makan malam bukan lamaran sayang" ucap Ummi Fatimah pada sang putra semata wayang.
"Barusan kan udah Alvin kasih kak Farhan amplop coklat itu berisi beberapa poto Kak Ananda. Dia pemilik butik ternama di kota bogor" ucap Alvin sambil menggulung lengan kemeja nya.
"Hah, Farhan apa yang dikatakan nak Alvin benar jika kamu sudah menerima poto nak Ananda dari Alvin" Ali menanyakan pada Farhan sedangkan yang ditanya seperti canggung.
"I.. iya Abi tapi poto yang Alvin berikan itu buram Bi.. mungkin nanti Farhan melihatnya saat makan malam nanti" ucap Farhan
"Baiklah nak Alvin kita terima undangan makan malamnya dan semoga acara nya lancar sampai pernikahan nanti" ucap Abi sambil meminum teh.
"Terimakasih Abi kalau begitu Alvin pulang terlebih dahulu. Assalammu'alaikum" Alvin menangkup kedua tangannya di dada dan berjalan keluar rumah Farhan.
"Viin, kamu mau pulang hati-hati yah dan semoga lancar acara pertemuan mereka, agar kita bisa menyusul untuk ke jenjang yang serius" ucap Larissa sambil tersenyum.
"Iya terimakasih oh iya ini ada bunga dan sesuatu untuk kamu semoga suka yah" Alvin memberikan bunga dan bingkisan pada Larissa lalu berjalan menuju mobil nya.
"Sampai bertemu di acara lamaran Kak Ananda ya" ucap Larissa sambil melambaikan tangannya sedangkan Alvin tersenyum dan melajukan mobil nya.
⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘
Malam minggu pun datang keluarga dari pihak Alatas sampai di kediaman Pratama dengan selamat dan di sambut hangat oleh keluarga kecuali Ananda. Ananda sedang berdiam diri dikamar nya sambil menekuk kedua kaki nya.
"Viin, panggil kakak kamu hanya dia yang belum turun dari kamar nya" ucap sang Ayah pada Alvin.
"Ehh ayah lebih baik Aditya saja yang membujuk dia, masalahnya jika Alvin yang membujuk akan lebih parah" Aditya menunggu persetujuan sang Bunda dan Ayah mengangguk mengiyakan perkataan putra sulungnya, lalu Aditya menuju kamar Ananda.
"Selamat datang kepada keluarga Bapak Ali Alatas di rumah kami yang sederhana ini. Perkenalkan saya Surya Pratama ayah dari Alvin, Ananda dan Aditya. Dan perkenalkan ini istri saya Nia" ucap Ayah merangkul Bunda dan memperkenalkan keluarganya.
"Bapak Surya Pratama kami sangat berterimakasih pada keluarga anda atas penyambutan dan undangan silaturrahmi ini" ucap Abi Ali pada ayah.
"Oh iya Bu Nia dimana putri cantik kalian" ucap Ummi Fatimah sementara Farhan tersipu malu saat mendengar ucapan sang ummi.
"Sebentar lagi dia akan turun sedang bersiap" ucap Bunda Nia sambil menyajikan minuman.
Aditya mengetuk pintu kamar Ananda tetapi tidak jadi saat melihat pintu kamar sang adik terbuka dan memasukinya.
"Duh Adik nya Dr. Aditya udah cantik nih yuk kita turun dek." Ucap Aditya sambil merangkul sang Adiknya.
"Ananda tidak mau turun kak, pasti keluarga sedang berbincang mengenai lamaran Ananda" ucap Ananda sambil merapihkan kerudungnya.
(ini gambaran ananda jika pakai niqob)
"Hush, mereka hanya datang atas undangan ayah saja dek. Mereka hanya makan malam bukan untuk melamar kamu dek, yuk kita turun dan kamu pasang niqob ya." ucap Aditnya sambil membantu sang Adik memakai niqob.
"Terimakasih kak, hanya kamu yang Ananda butuhkan saat ini. Tetapi Ananda belum siap" Ananda selesai memakai cadar nya dan berjalan berdampingan dengan Aditya.
"Sama-sama dek, kamu jangan khawatir kakak akan selalu ada bersama kamu sampai kapanpun" mengusap khimar sang adik dan mereka menuju meja makan.
#### _________-______________tbc_________________
KAMU SEDANG MEMBACA
fragmented memories (kenangan yang terukir) -revisi
Non-Fictionبسم الله الرحمن الرحيم Farhan seorang dokter umum yang sedang melangsungkan pendidikan S2 di luar negeri.. dia harus terpisah dengan kekasih halalnya untuk beberapa waktu.. Farhan prov.. "Aku sangat merindukanmu ananda bagaimana kabarmu.. apakah ka...