3

45.1K 891 4
                                    

Kerusuhan terjadi dipagi hari didepan restoran miliknya. Andra yang baru bangun dari bobok cantiknya melangkah dengan malas untuk turun kelantai bawah dan keluar dari restoran miliknya. Beberapa orang berkerumun entah apa yang mereka lihat.

"Hoam! Permisi, ini ada apa ya?" tanya Andra sembari menguap lebar.

Semua pasang mata memandangnya. Mungkin karena dia yang masih memakai piyama bergambar panda imutnya. Andra tidak peduli.

"Ini, ada korban kecelakaan sepertinya."

Andra melongok. Mengerjapkan matanya sebelum terbelalak lebar. Andra menerobos untuk memastikan penglihatannya tidak bermasalah. Dan memang benar, matanya tidak salah.

"Arkan? Tolong bantu saya bawa dia kedalam," ujar Andra.

Beberapa orang membawa tubuh Arkan yang tak sadarkan diri. Andra menunjuk salah satu kamar tamu didalam restorannya. Setelah mengucapkan terima kasih dia mengambil air, sapu tangan serta kotak obat miliknya.

Andra menelan ludahnya. Dia membuka kemeja putih milik Arkan yang dipenuhi darah.

Glek !

"Astaga! Bagaimana mungkin masih menggoda seperti dulu," gumam Andra.

Menghembuskan nafasnya dengan berat. Sebelum perlahan mengelap tubuh bagian atas Arkan yang terdapat beberapa lebam dan seperti terkena goresan pisau. Andra tidak yakin kalau dia korban kecelakaan.

Setelah merasa tubuh Arkan bersih, Andra segera mengobati luka-luka yang ada ditubuh Arkan. Terlalu fokus hingga tidak sadar mata pria didepannya itu terbuka. Arkan meringis perih dan memandang Andra yang masih sibuk dengan lukanya. Arkan tertegun sejenak.

"MOMMYYYYYY?!!"

Andra tersentak kaget begitu juga Arkan. Kepala Andra mendongak dan mendapati Arkan yang masih memejamkan matanya. Lebih tepatnya pura-pura memejamkan matanya. Andra menarik selimut untuk menutupi tubuh Arkan yang sudah selesai dia obati.

"Anak gue toa bener ya? Nurun siapa sih dia?" gumam Andra.

"MOM DIMANA?"

Andra tepuk jidat, "MOM DIKAMAR TAMU JACK?!" balas Andra berteriak.

Andra tidak sadar kalo toa Jackson menurun darinya.

Pintu kamar terbuka. Jackson mendekat masih dengan memakai piyama bergambar naruto. Bibir bocah itu mengerucut lucu, namun hanya sesaat. Mata Jackson membulat melihat siapa yang tidur diranjang. Perlahan Jackson mendekat dan mendekatkan wajahnya. Andra dengan refleks menyentil dahi Jackson.

"Jack mau ngapain?" tanya Andra heran.

"Aduh sakit, Mom. Uncle Arkan kenapa Mom?"

"Ehh? Uncle Arkan?" tanya Andra kaget. Super kaget. Bagaimana bisa Jackson mengetahui nama lelaki itu.

"Iya Mom. Uncle ini namanya Arkan. Jadi kenapa Mom?"

"Uncle kecelakaan, sayang."

"Kasihan sekali Mom," gumam Jackson.

Andra mengangguk. Matanya menatap Arkan. Masih sama. Bahkan aroma lelaki itu juga masih sama seperti dulu. Memabukkan.

Andra mengalihkan pandangannya kearah Jackson. Bocah itu memandang Arkan lekat. Andra tanpa sadar tersenyum tipis.

"Mom," panggil Jackson.

"Iya? Kenapa Jack?"

"Kenapa Uncle Arkan mirip Njack? Apa Njack reinkarnasi Uncle Arkan?" tanyanya polos.

Andra terdiam sejenak. Sebelum akhirnya dia tertawa keras. Andra mengusap kepala Jackson sayang.

"Uncle ini belum meninggal Jack, jadi tidak ada reinkarnasi. Mom pernah cerita kan kalo di dunia ini kita punya beberapa kembaran? Jack sama Uncle ini salah satunya," ujar Andra. Dalam hati meminta maaf karena sudah berbohong.

Daddy? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang