"SELAMAT ULANG TAHUN, MOM!!!"
Andra membuka matanya kaget saat merasakan beban berat menghantam tubuhnya yang masih terbungkus selimut. Hal pertama yang dia lihat adalah cengiran lebar Jackson. Andra mengerjapkan matanya, berusaha mengumpulkan seluruh kesadarannya.
"Hah?" Cuma itu yang bisa dia lontarkan ditengah kebingungan yang melandanya.
"Mom lupa ya? Hari ini tuh Mom ulang tahun," ujar Jackson gemas saat Andra belum selesai loadingnya.
Andra mengarahkan pandangannya pada kalender yang ada disamping tempat tidurnya. 14 Februari. Itu artinya hari ini dia berulang tahun. Kenapa dia bisa melupakan hari penting itu?
Diraihnya tubuh mungil Jackson dan dipeluknya dengan sayang. Bahkan putranya itu selalu mengingat hari ulang tahunnya. Apa dia selalu lupa karena faktor usia? Eh tapikan Andra belum tua-tua banget.
"Makasih ya Jack. Mom aja lupa kalo hari ini ulang tahun."
Jackson mengangguk. Bocah itu mengecup pipi Andra bergantian. Andra terkekeh geli. Jackson selalu saja membuatnya tertawa.
Andra mengernyitkan dahinya. Dia memandang sekelilingnya. Sepertinya ada yang kurang?
"Mom nyari Dad ya?" tanya Jackson menyadari gerak-gerik sang Mommy.
"Eh?" ujar Andra kaget, "Iya, Dad kamu mana? Kok udah tidak ada?" lanjut Andra.
Jackson mengangguk, "Tadi Dad udah pergi Mom. Katanya ada urusan. Dad mau pamit sama Mom tapi Mom belum bangun. Katanya Dad tidak tega bangunin Mom," jelas Jackson.
Andra tersenyum datar. Selalu begitu. Arkan selalu melupakan ulang tahunnya. Bahkan pria itu akan mengucapkan selamat ulang tahun jika Andra sudah marah-marah seperti singa yang lagi PMS. Untuk kali ini, Andra akan terus mendiamkan Arkan. Dia berjanji.
"Yaudah. Jack mandi sana. Bukannya mau pergi ke sekolah."
"Siap Mom."
Jackson berlari kecil menuju kamarnya yang berada disamping kamar Andra.
Andra menyibak selimut yang membalut tubuhnya. Dia segera meraih ponsel miliknya. Tidak ada panggilan ataupun pesan dari Arkan membuat Andra semakin geram. Tidak bisakah Arkan mengingat ulang tahunnya sekali saja tanpa harus diperingatkan lebih dulu? Andra mengacak-acak rambutnya dengan kesal.
Sambil terus menggerutu, Andra menuju kamar mandi. Menggosok gigi dan membasuh wajahnya dengan asal. Yang penting ilernya hilang udah cukup.
Andra berganti pakaian sebelum keluar kamar. Dia melihat Jackson yang malah asyik menonton televisi. Bocah itu memakai baju bebas bukan seragam sekolah.
"Kok Jack belum ganti seragam? Nanti telat loh?" tanya Andra.
Jackson merengut, "Ini hari minggu Mom, artinya sekolah libur," ujarnya.
Andra melongo. Detik berikutnya dia nyengir dan menepuk jidat seksinya. Sepertinya memang benar, kalo semakin tua dia akan semakin menjadi penyakit pikunnya.
"Mom lupa hari," ujar Andra cengengesan.
"Ayo Mom kita ke restoran. Njack mau makan disana."
"Yaudah ayo. Lagian Mom hari ini jadwalnya belanja."
Andra menggandeng tangan mungil Jackson. Dia mengendarai mobilnya menuju restoran dengan tenang. Masih pagi belum banyak kendaraan yang berlalu lalang.
Andra melirik Jackson. Bocah itu memandang keluar dengan wajah menempel pada kaca mobil. Andra terkekeh geli melihat kelakuan Jackson.
"Nanti Jack ikut Mom belanja ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy? [END]
De TodoSemua yang terjadi adalah kesalahan terbesarku. Dimana aku dengan tidak tahu malunya memberikan segalanya untuknya. Tapi aku tidak pernah menyesal. Aku pernah mencintainya... Aku pernah merelakan sesuatu yang berharga untuknya... Dan aku mendapatkan...