"Mom."
Andra menurunkan majalah yang dia baca saat mendengar rengekan Jackson. Jackson melipat tangannya di depan dada dengan bibir yang mengerucut imut.
"Kenapa Jack?"
"Mom minta kiko."
Jackson mengulurkan tangannya membuat Andra mengerjapkan matanya.
"Bukannya mah minta kiko ya?" Andra bertanya heran, "Emang iklannya sudah ganti?"
"Maksud Njack, Njack minta kiko, Mom. Bukannya mau ngiklan."
"Eh Mom pikir Njack jadi korban iklan," cengir Andra.
"Mom ihh. Njack minta kiko, Mom."
"Kalo Jack mau kiko, ya ambil aja dilemari pendingin."
Jackson menggeleng, "Nggak ada, Mom. Njack udah cari tapi nggak ada. Udah habis dilemari pendingin."
"Loh? Tadi kayaknya masih deh. Masa udah nggak ada. Terus yang ngambil siapa?" tanya Andra heran.
Jackson menggeleng. Keduanya serentak menoleh kesofa samping. Arkan yang sedari tadi diam dengan laptop dipangkuannya menoleh saat menyadari tatapan Andra dan Jackson. Pria itu nyengir kuda.
"Maaf deh. Tadi Daddy yang habisin kikonya," ujar Arkan cengengesan.
"Daddyyyy!!!" rengek Jackson.
Andra menggelengkan kepalanya. Dia kembali melanjutkan kegiatannya membaca majalah yang tadi sempat tertunda. Membiarkan putranya terus merengek karena kiko kesukaannya dihabiskan sang Daddy.
"Iya maafin, Daddy. Yaudah ayo kita cari keluar."
"Yang banyak ya Dad?"
Arkan mengangguk, "Sepabriknya pun akan Daddy belikan."
Jackson bersorak gembira. Arkan menutup laptopnya dan menggendong Jackson dilengannya. Dia memandang Andra yang mengerutkan dahinya membaca majalah entah tentang apa, Arkan tidak tau.
"Mau ikut nggak?" tanya Arkan sembari mengusap kepala Andra.
Andra mendongakkan kepalanya, "Mau kemana kalian?"
"Nyari kiko Mom," sahut Jackson semangat.
Andra menggaruk ujung hidungnya dan menggeleng, "Nggak. Kalian aja sana. Nitip beliin makanan ya," ujar Andra dan terkekeh pelan.
Arkan mengangkat sebelah alisnya, "Yakin nih nggak mau ikut?"
"Yakin. Udah sana. Keburu malam nanti."
Arkan mengangguk. Dia mengecup dahi Andra sekilas sebelum keluar. Andra menunduk, kembali membaca majalahnya. Namun itu hanya sesaat. Karna setelahnya dia melempar majalahnya asal dan berlari kecil keluar rumah.
Brak !
Arkan menyeringai melihat Andra yang sudah duduk manis disampingnya.
"Katanya nggak mau ikut?" cibirnya.
"Diem deh," sengit Andra, "Cepat jalan sana," lanjut Andra.
"Iya sayang. Galak banget sih."
Andra melengos, "Bodo!"
Arkan tergelak dan mulai menjalankan mobilnya. Jackson dikursi belakang sibuk memainkan mobil-mobilannya membuat Andra menarik sudut bibirnya. Andra menopang dagu, sesekali menguap. Usapan dikepalanya membuat dia menoleh. Arkan menatapnya dengan senyuman lembut terpantri dibibir pria itu.
"Kalau ngantuk tidur aja. Nanti aku bangunin kalo sampai."
Andra mengangguk. Dia memejamkan matanya. Tangannya menggenggam erat sebelah tangan Arkan. Pria itu tersenyum kecil dan melirik kebelakang sekilas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy? [END]
CasualeSemua yang terjadi adalah kesalahan terbesarku. Dimana aku dengan tidak tahu malunya memberikan segalanya untuknya. Tapi aku tidak pernah menyesal. Aku pernah mencintainya... Aku pernah merelakan sesuatu yang berharga untuknya... Dan aku mendapatkan...