Andra menggandeng tangan Jackson. Hari ini dia menemani bocah itu belanja. Jackson terlihat sangat antusias melihat barang-barang yang menarik perhatiannya. Ditangan Andra sudah ada dua kantong belanjaan Jackson.
"Woah Mom, lihat itu sepatunya keren!!" seru Jackson.
"Itu sepatu orang dewasa, Jack mau beli sepatu?"
Jackson menggeleng, "Tidak, Mom. Sepatunya Njack masih bagus semua."
"Yaudah. Sekarang kita kemana? Njack mau makan?"
"Boleh Mom. Ayo kita makan."
Jackson menyeret Andra masuk kedalam salah satu restoran. Andra terkekeh melihat bocah hiperaktif itu. Dia tidak bisa membiarkan Jackson lepas dari pengawasannya jika berada ditempat ramai.
Andra melihat seluruh sudut restoran yang penuh. Dia baru saja akan mengajak Jackson pindah tempat jika saja bocah itu tidak berseru dengan kencang. Membuat Andra seketika terlonjak kaget.
"DADDYYYYYY!!!"
Mata Andra terbelalak. Apalagi saat melihat Jackson berlari kearah Arkan tanpa bisa dia cegah. Andra menahan nafasnya. Arkan bersama keluarganya dan juga keluarga Kirana yang dulu juga keluarganya. Dia menggigit bibirnya. Mati lah sudah. Dia belum siap jika hubungannya dengan Arkan terbongkar sekarang. Rasanya Andra ingin menenggelamkan diri ke sungai amazon supaya bisa menyapa buaya.
Jackson melompat kegendongan Arkan yang dengan sigap menangkap bocah kesayangannya itu. Arkan tertawa kecil dan mencium pipi Jackson dengan gemas. Apalagi saat bocah itu menyembunyikan wajahnya dilekuk lehernya.
"Jack, sama siapa kesini?" tanya Arkan.
"Sama Mom," sahut Jackson pelan.
Jackson menutup matanya. Andra yang duduk tak jauh dari mereka menepuk dahinya. Dia selalu heran. Anaknya itu selalu tidur jika sudah berada digendongan Arkan. Andra jadi berpikir kalo sebenarnya Arkan itu obat tidur yang menyamar menjadi manusia. Konyol memang~
"Dimana Mom?" tanya Arkan yang tak mendapat sahutan Jackson.
Pria itu menunduk. Mendapati Jackson yang sudah tertidur pulas. Arkan menggeleng pelan. Selalu begitu. Mata tajamnya melihat seisi restoran hanya untuk mendapatkan keberadaan Andra. Dia menahan tawanya saat melihat Andra yang menutupi wajahnya dengan buku menu.
"Arkan. Dia Jackson kan?" tanya James membuat Arkan mengalihkan pandangan pada keluarganya.
Arkan memandang mereka satu persatu sebelum akhirnya tersenyum, "Iya. Ini Jackson, anak Arkan."
Pengakuan Arkan jelas membuat semuanya terkejut. Kecuali Lintar. Dia memang sudah tau akan hal itu. Arkan mengusap pipi Jackson yang tidur dipelukannya. Pria itu terkekeh melihat mulut Jackson yang terbuka. Sama seperti dirinya. Jackson memang duplicate dirinya. Hanya mata dan rambut yang menyamai Andra.
"Anak?" tanya Kirana.
Arkan mengangguk mantap. Dia mengalihkan pandangannya pada Andra. Andra melotot tajam kearahnya membuat Arkan terkekeh geli. Semua yang ada disana mengikuti arah pandang Arkan. Andra melotot dan segera menundukkan kepalanya.
"Sayang kesini," panggil Arkan.
Sonya memandang putranya itu, "Dia siapa?"
"Alexandra. Kekasihku juga Mommy Jackson."
"Bagaimana mungkin? Dia anak kandung kamu, Kan?" tanya Katrina terkejut.
"Maafkan Arkan. Dia memang anak kandung Arkan."
Andra menghela nafas. Semua sudah terlanjur. Pria itu sudah mengatakan yang sejujurnya. Andra beranjak mendekat kearah mereka. Arkan tersenyum lebar. Sonya membelalakan matanya melihat Andra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy? [END]
RandomSemua yang terjadi adalah kesalahan terbesarku. Dimana aku dengan tidak tahu malunya memberikan segalanya untuknya. Tapi aku tidak pernah menyesal. Aku pernah mencintainya... Aku pernah merelakan sesuatu yang berharga untuknya... Dan aku mendapatkan...