"Oh! Lo cewek yang waktu itu bareng Raven, ya?"
Gue nggak suka teriakan histeris begini. Kakak OSIS cewek di depan gue ini sama kayak kakak OSIS yang waktu itu jelasin kegiatan di ruang ekstra matematika.
"Gue udah kira lo bakal cantik, sih. Raven 'kan gak mungkin pilih pasangan yang gak sebanding," lanjutnya.
Emang gue sebanding gitu!?
"Sini tangan kalian."
Gue mengangkat tangan kanan gue dan Raven mengangkat tangan kirinya.
Lalu, sebuah pita diikat di sana. Sambil tersenyum kakak itu berkata. "Jangan sampai lepas, ya."
Raven menatap heran pita merah itu. "Ini harus?"
"Iya," jawab kakak OSIS. "Sebagai tanda kalau kalian peserta. Nanti bakal dijelasin lagi di depan panggung kalian harus ngapain aja. Bye. Selamat berjuang."
"Mau gandengan?" tawar Raven dengan senyum lebar yang manis.
"Gak," jawab gue langsung.
"Hei, mau es krim?" tanya Raven. "Gue traktir."
"Hah? Lo udah sering traktir gue," balas gue.
"Emang kenapa? Gak masalah, 'kan? Gue suka kok."
Gue menghela nafas. "Yaudah, makasih."
Raven tersenyum. Gue pun berjalan di sebelahnya mendekati stan es krim. Berhubung masih belum banyak yang datang, gak banyak yang ngantri. Jadi beberapa detik kemudian Raven sudah membeli dua es krim cone.
"Zoe."
"Hm?"
"Makan pake tangan kiri gak boleh 'kan,
ya?""Iya."
Raven tersenyum lebar.
Awalnya gue bingung maksudnya apa. Iya, gara-gara gue diliatin, otak gue jadi susah jalan. Tapi berhubung senyumnya semakin lebar, mendadak gue langsung melihat tangan kanan gue yang terikat.
"Raven!" seru gue pelan. "Makan pake tangan kiri itu gak papa. Jadi, siniin!"
"Wah, Dek, pakai tangan kiri itu gak boleh," celutuk salah satu kakak penjaga stan.
Idih, apaan sih. Sok ikut-ikutan lo. "Ravenn ...."
Raven tertawa geli. "Gue pegangin aja."
"Lah, terus lo makannya gimana?" tanya gue heran.
"Lo kira gue gak pinter?" balas Raven.
"Dih."
Mustahil tau makan es krim cone yang ada sendoknya dan memegang dua es krim pakai satu tangan.
Oh! Jadi ini maksudnya tangannya diiket ya!?
Ck.
Dan dengan santainya Raven mendekatkan satu sendok es krim itu ke depan mulut gue. Sementara dua es krim itu udah di pegang di tangan kirinya yang terangkat, otomatis tangan kanan gue juga terangkat.
Ih.
Sebenernya gue bisa aja ngambil salah satu es krimnya, cuma gue gak mau ngambil resiko kalau tiba-tiba es krimnya jatuh kenain baju gue atau sepatu flatshoes yang dipinjami Hanny.
Gue memelotinya. "Jangan liat."
"Kalau gue gak liat, gue gak tau dong," balas Raven.
Gue menghela nafas dan melirik es krim cokelatnya yang mulai mencair mengenai tisu putihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Zoe {END}
Teen FictionGue, Zoe Violetta. Seorang cewek yang berusaha menutup dirinya, menjauhi pandangan orang-orang, dan hanya ingin melewati masa SMA biasa. Gue gak berharap ada sesuatu menarik di hidup gue. Tapi gue selalu berharap, setidaknya gue gak sendirian. Kalau...