20 : Zoe

48 7 0
                                    

"Gege~!"

Anak itu menoleh kearahku. Bola hitam putih di tangannya dilempar yang langsung aku terima dengan senang hati.

"Zozo! Ayo main!"

Aku tersenyum lebar dan menatap anak-anak yang lain. "Aku ikut, ya?"

Gege bilang, kalau aku tersenyum, senyum itu akan menular ke orang lain. Gege bilang, manusia itu cermin, jadi kalau kamu bahagia, orang lain juga akan bahagia.

Hari ini, aku baru tau kalau itu benar. Karena mata mereka ikut berbinar dan mereka juga tersenyum. "Kalau gitu, Zoe yang jadi kipernya!"

"Apa!? Hm ...." Aku mengetuk-ngetuk pipiku, seolah berfikir. "Oke!"

"Aku timnya Zoe!"

"Aku juga!"

"Aku juga mau!"

Selalu seperti ini saat aku ikut bermain. Mereka pasti selalu berebut dan itu menarik itu dilihat.

"Kalau gitu hompimpa," ucap Gege.

Mereka mengikuti perintah dan aku cuma melihat mereka dengan senang. Tapi saat aku menoleh ke kanan, seorang anak perempuan menatapku kesal.

Ah, itu Lily!

Kalau Lily ikut main, semua juga senang, 'kan?

"Lily!" panggilku. "Ayo main!"

Tapi dia malah melotot, kemudian mengalihkan pandangan dan pergi dari sana.

Hmm? Aneh.

.

.

.

Aku keluar dari kelas dan segera mencari Gege. Aku malas di kelas. Anak-anak perempuan yang lain sibuk dengan ponselnya, sementara Mama masih belum memberiku ponsel.

Aku juga harus cepat pulang buat les bahasa Inggris. Jadi aku mencari Gege untuk pulang bersama.

Aku menoleh ke kanan kiri dan menemukan Lily dan Gege sedang berjalan ke sana-kemari.

"Gege, Lily!" sapaku dan langsung berlari mendekat. "Gege, ayo pulang."

Gege tersenyum mengangguk dan menatap kesal Lily. "Aku mau pulang."

"Gak bisa!" balas Lily. "Zoe, kamu pulang sendiri sana!"

"Em .... Kenapa?" tanyaku heran.

Mata Lily makin membesar. "Kamu itu bukan anak kecil! Masa kamu harus pulang bareng Gege terus!?"

Oh. Mama menyuruhku begitu, jadi mau gimana lagi.

"Lily," balas Gege, keliatan lelah. "Udahlah."

"Gege! Kamu udah janji mau ikut aku, 'kan!?"

Teriakan Lily keras sekali. Anak-anak yang lain jadi ikut mendekat. Tapi kenapa mereka menonton, sih?

"Iya, iya, tapi besok aja. Zozo juga harus cepat pulang."

"Yaudah! Biarin dia pulang sendiri!"

"Gak bisa, Ly."

Lily menatapku penuh amarah. "Aku benci kamu, Zoe! Karena Gege suka sama kamu, makanya kamu mainin dia!"

Hah?

"Apanya?" tanyaku heran. Aku memalingkan pandangan pada Gege yang wajahnya sudah merah padam.

About Zoe {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang