Bagi gue, liburan itu adalah saat di mana gue bisa tidur dan bangun kapan pun gue mau. Bagi gue, liburan itu adalah saat di mana gue bisa marathon anime dan gak perlu mikir berhenti cuma sekedar untuk makan, minum, dan yang lainnya. Bagi gue, liburan itu adalah saat di mana gue bisa mandi kapan pun gue mau. Kalau gue mager, gue bisa mandi sekali di sore hari.
Tapi, sayangnya, pagi ini, jam 8, waktu gue buka tirai jendela, gue lihat Raven di depan rumah gue.
Gue melotot dan cepet buka jendela gue sebelum Raven masuk ke dalam. "Lo ngapain!?" tanya gue gak terlalu keras, biar keluarga gue yang lain gak denger.
"Hai," sapa Raven dengan senyumnya. "Gue mau cari pemandangan buat difoto. Lo harus ikut."
Dih. Maksa dia.
"Gak, mager," tolak gue. Sebenernya gue gak enak nolak, 'kan dia udah nyempatin diri ke sini ngajak gue, alias maksa. "Gue belum mandi."
"Gue tungguin," ucap Raven. Ia mengangkat kamera di tangannya dan mengarahkannya ke gue. "Atau lo mau gue foto sekarang?"
Mati lo, Ven.
Akhirnya, dengan segala keterpaksaan, gue mandi dan cepet siap-siap. Gue alasan ke Mama, kalau gue mau pergi main sama Nana. Mama taunya gue temenan sama Nana doang, jadi gue alasan aja gitu.
Setelah itu gue membuka pintu dan suara kamera langsung terdengar.
"Heh!" seru gue. "Hapus!"
"Gak. Bagus kok," kata Raven sambil terkekeh. "Lo keluar di saat yang tepat."
Dih.
"Lo gak pakai jaket?"
"Dicuci semua."
Raven membuka jok motornya dan mengeluarkan jaket abu-abu yang modelnya nyaris mirip sama punya gue. "Nih, pake."
Gue memakai jaketnya. "Mau ke mana?"
"Deket-deket aja dulu," kata Raven. Ia membuka handsaplast coklat dan memakaikannya ke leher gue. "Belum kering total ya," gumamnya lalu memakaikan helm ke kepala gue.
Belakangan ini, gue udah biasa dengan segala perlakuan lembut Raven.
"Naik."
.
.
.
Gue menopang dagu memperhatikan kamera yang diotak-atik Raven di depan gue. "Ngapain?"
"Hapus foto-foto yang jelek."
Oh. Foto lo bisa jelek juga toh. Gue pikir foto lo selalu bagus, kayak yang dibilang anak-anak.
"Tadi lo mau nyari pemandangan, 'kan?" tanya gue yang langsung diangguki. "Buat apa?"
"Lomba."
"Liburan gini?"
"Iya. Gue disuruh ikut."
Oh. Hmm. Kalau gitu ngapain sekarang malah duduk di kafe?
Bayangin aja, gue pikir Raven bakal ke taman, atau apa gitu. 'Kan kalau mau ambil gambar bagus, tempatnya juga bagus. Lha, ini malah traktir gue ke kafe.
"Terus lo ngapain ke sini? Ngapain juga ngajak gue?"
Raven mendongak dan mengangkat alis heran. "Yang jadi modelnya 'kan lo."
Hah?
"Lo juga belum makan, 'kan?"
Iya sih.
"Lo hari ini ada kegiatan lain?"
KAMU SEDANG MEMBACA
About Zoe {END}
Teen FictionGue, Zoe Violetta. Seorang cewek yang berusaha menutup dirinya, menjauhi pandangan orang-orang, dan hanya ingin melewati masa SMA biasa. Gue gak berharap ada sesuatu menarik di hidup gue. Tapi gue selalu berharap, setidaknya gue gak sendirian. Kalau...