Part.05

3.3K 407 0
                                    

Yerim melihat penampilannya di cermin. Rambut panjangnya ia biarkan sedikit bergelombang tidak lupa poni lebat miliknya dipadukan dengan jepitan merah.

"Putri Ibu sudah cantik ternyata," ucap Bibi Kim disana.

Yerim tersenyum mendengar kalimat yang terselip makna berkesan di dalamnya.

"Ayo cepat turun, Kakakmu sudah menunggumu dibawah."

Yerim menurut. Ternyata benar, saat ini sang Kakak tengah menunggu di Ruang tamu sesekali menatap risau pada jam tangannya.

"Ibu kami pergi dulu," pamit Myungsoo.

"Hati-hati dijalan," seru Bibi Kim disana.

Yerim mengekori Myungsoo- Kakaknya. Dia merasa tersanjung karena untuk pertama kali bisa menaiki Mobil mewah sekaligus di perlakukan layaknya seorang putri.

___

Dalam perjalanan mereka terus diam sunyi sampai Yerim memecah keheningan disana.

"Kak Myung, apa pekerjaamu?" Sebenarnya Gadis itu ingin menanyakan hal ini sejak kemarin tapi entahlah waktu itu dia cukup ragu menanyakannya.

"Aku bekerja sebagai CEO di Perusahaan RS International," jawab Myungsoo.

Tunggu, sepertinya Yerim merasa tidak asing lagi dengan sepenggal kata ini, "Jadi Kak Myung atasan dari Perusahaan terkenal itu?" mata Yerim mengerjap tidak percaya. Pantas saja Kamarnya sudah seperti lapangan bola.

"Tentu." Myungsoo terkekeh.

"Apa perjalanan masih jauh?" tanya Yerim.

"Tidak sebentar lagi kita sampai."

"Kak, bisa ceritakan sedikit tentang Hera padaku? Maksudku mengenai teman-temannya?" tanya Yerim sekali lagi.

"Teman mana yang kamu maksud? Disana Hera punya banyak teman."

"Seseorang yang lebih dekat dengannya seperti sahabat atau pacar. Siapa tau mereka bisa diandalkan," kata Yerim.

Lagi-lagi Myungsoo terkekeh, "Kakak rasa dulu Hera sering menelepon Gadis bernama Jin Ji Yeon. Kalau pacar entahlah, kurasa Hera tidak punya."

Yerim mengangguk paham. Jin Ji Yeon mungkin hanya ia satu-satunya orang yang bisa membantunya nanti, pikirnya. Mobil Myungsoo memasuki area Sekolah. Pria itu hendak keluar dari Mobil dan membukakan pintu untuk Yerim setidaknya itulah kebiasaan Pemuda ini dulu saat mengantar Hera-Adiknya ke Sekolah dulu. Namun kali ini rasanya berbeda karena Yerim mencegah Myungsoo untuk keluar.

"Tidak usah. Kakak harus segera berangkat, bukankah sebentar lagi ada rapat?" tolak Yerim.

"Baiklah, selamat menikmati hari pertamamu Princess-ku," pamitnya sembari mengacak pelan rambut Yerim.

"Kakak hentikan!! Nanti rambutku berantakan," kesal Yerim yang baru saja turun dari Mobil.

Myungsoo terkekeh pelan saat melihat Adiknya yang kesal, "Kakak pergi dulu."

Yerim menatap kepergiaan Mobil itu hingga perlahan semakin memudar dari pandangannya. Gadis itu berbalik melihat dengan cermat ke sebuah bangunan kokoh dihadapannya. Semoga kesan pertamanya masuk tidak buruk, batinnya. Dia memberanikan diri memasuki area Sekolah.

Meski beberapa kali sudah Yerim katakan jika dirinya benci menjadi pusat perhatian mengingat saat ini banyak sekali teman-teman tidak dikenalnya melihat dan berbisik akan dirinya.

"Hera?" ucap seseorang disana.

Yerim menoleh dan menemukan seorang Gadis cantik tengah mematung didepannya.

Innocent Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang