Part.11

2.7K 314 3
                                    

Yerim melihat pantulan dirinya di cermin sesekali merapikan anak rambutnya yang sedikit berantakan.

Klek!

Yerim menoleh disana sudah ada Bibi Kim berdiri tidak jauh darinya. "Sudah selesai? Ayo kita makan malam dulu Kakakmu sudah menunggu dibawah."

Di Ruang makan, sejak tadi tak ada suara satupun dari mereka yang ada hanya dentingan sendok yang terdengar.

"Yerim kamu ada masalah?"

"Tidak ada Kak."

"Bagaimana sekolahmu?"

"Sangat baik."

Myungsoo menghela napas pelan sembari meletakkan sendoknya di Meja, "Tatap mata Kakak saat sedang berbicara, Yerim."

"Aku selesai." Yerim menyudahi acara makannya dan berlari kecil kearah Balkon Kamar-nya.

"Yerim!"

Bibi Kim hendak menyusul anaknya itu tapi Myungsoo lebih dulu menahan lengan Ibunya dan menggeleng "Ibu lanjutkan saja makannya biar aku yang menyusul Yerim."

"Baiklah." Bibi Kim mengangguk pasrah walau dalam hatinya, Wanita itu sedang khawatir pada Yerim.

Myungsoo beranjak dari tempatnya berjalan menuju tempat Yerim, "Kamu kenapa hmm?"

Yerim menoleh sekilas, "Kakak, aku hanya ingin sendiri saja."

"Kamu tidak pandai berbohong. Katakan, Kakak akan menjadi pendengarmu malam ini."

Yerim berbalik, "Segampang itukah menebakku?," ujarnya sembari menghela napas. "Aku hanya merindukan tempat lamaku terutama Bibi Jo."

Alis Myungsoo terangkat mendengar pertanyaan aneh adiknya, "Kenapa? Kamu mau datang berkunjung kesana? Perlu Kakak antarkan?"

Yerim menggeleng, "Tidak perlu, lain kali saja aku pergi."

"Benar tidak mau?"

Yerim menganggukkan kepalanya, "Kakak, terimakasih."

"Tidak masalah Putri kecil, sekarang tidurlah hari sudah malam."

Yerim menurut dan melangkahkan kakinya menuju ke Kamar.


____

Paginya Yerim seperti orang kesetanan.

"Yerim kamu sedang apa?"

"Aku kesiangan Ibu," ucap Yerim kini sedang sibuk dengan kegiatannya.

"Sepatuku diletakkan dimana?"

"Sudah-sudah, biar Ibu saja yang mencarinya kamu turun dulu dibawah sudah ada Jungkook."

Yerim mendongak, "Joon Jungkook maksud Ibu?" Kejutnya.

Bibi Kim mengangguk, "Ibu tidak tahu kamu punya pacar setampan dia."

Mata Yerim mengerjap. Untuk apa Pria itu datang ke rumahnya?

"Sudah cepat sana. Ini, pakai dulu sepatu ini."

"Baik Bu." Dengan cekatan Yerim memakai sepatunya. Saat menuruni tangga, ia dengan jelas melihat Jungkook yang sedang duduk memunggunginya

"Yerim kamu sudah selesai?"

Myungsoo berdiri lengkap dengan baju kantornya, "Jungkook, aku pergi dulu tolong jaga Yerim."

Jungkook mengangguk mantap lalu menatap Yerim yang tengah gugup,
"Ayo,, kamu tidak mau terlambat kan?"

"Iiya." Yerim mengekori Jungkook dari belakang. Langkah kaki Jungkook sangat lebar membuat Yerim sedikit kualahan untuk menyamai langkahnya. Gadis itu mengerjap saat Jungkook tiba-tiba menghentikan langkahnya dan menoleh, "Perempuan duluan."

Yerim tersenyum melangkahkan kakinya didepan Jungkook. Di perjalanan mereka terus saja diam bahkan saat Mobil Jungkook sudah memasuki area Sekolah tak ada satupun yang berani memecahkan suasana.

"Masih ingin tetap disini atau turun?"

"Eoh? Iya." Yerim tersadar lekas membuka sabuk pengamannya dan turun dari Mobil. Jungkook tersenyum kecil.

"Yerim."

Jungkook dan Yerim menoleh, "Eunwoo," ucap Yerim tersenyum saat menyadari kedatangan Eunwoo disana membuat alis Jungkook terangkat.

"Dia siapamu?"

Yerim tersenyum, "Jungkook kenalkan dia Eunwoo temanku dan Eunwoo ini Jungkook tem-"

Belum selesai Yerim menyelesaikan ucapannya Jungkook sudah terlebih dahulu menyeret Gadis itu pergi dari sana. "Jung kamu kenapa? Aku tidak enak meninggalkan Eun-"

"Bisa kamu diam!!" Bentaknya. Jungkoook memejamkan kedua matanya berusaha untuk mengendalikan kembali emosinya.

"Jungkook." Mata Yerim berkaca-kaca. Sungguh baru sekarang ada orang yang berani membentaknya dan ia sangat benci itu.

"Yerim aku-"

"Kenapa? Kenapa kamu membentakku seperti tadi!"

"Aku..aku hanya tidak suka kamu berdekatan dengan dia."

Yerim mendengus kesal mendengarnya, "Ada apa denganmu Jungkook? Eunwoo, dia hanya temanku."

"Tapi aku tidak suka kamu berdekatan dengannya," desisnya menatap tajam Yerim.

"Apa hakmu mengaturku? Kenapa kamu seenaknya berlaku seperti ini padaku!"

"Aku-" Jungkook tidak melanjutkan ucapannya. Lidahnya terasa kelu saat melihat Gadis itu kembali meneteskan air matanya.

"Lihat kamu tidak bisa menjawabnya. Aku kecewa padamu Jung." Yerim berlari meninggalkan Jungkook yang tengah mematung ditempatnya. Pria itu mengusap kasar wajahnya, ia tidak mengerti dengan sikapnya yang tiba-tiba berubah. Akhir-akhir ini Jungkook juga terlihat sulit untuk mengontrol emosinya.

____

Jungkook meletakkan Tas-nya dengan lesu.

"Ada apa?" Tanya Jimin.

Saat ini mereka tengah berada di Gudang tempat biasa ia kunjungi bersama Jimin, "Yerim marah padaku."

Alis Jimin terangkat. Ia juga baru sadar kalau saat ini penampilan Jungkook terlihat sangat kacau, "Tenanglah dulu, bicaralah perlahan Jung."

"Aku tidak suka Yerim berdekatan dengan Eunwoo apa itu salah?"

Jimin melihat jelas Jungkook yang tengah frustasi membuatnya tersenyum penuh arti, "Apa kamu cemburu?"

"Aku tidak bercanda."

"Apa menurutmu aku terlihat seperti orang bercanda?"

Jungkook mengerang frustasi saat melihat wajah serius Jimin.

"Jungkook biar kutanya, sebenarnya siapa Gadis yang kamu sukai. Yerim atau Hera?"

"Hera," ragu Jungkook.

Jimin mengerti, "Lalu kenapa kamu marah saat Yerim berdekatan dengan Pria lain?"

"Aku-" Jungkook tidak melanjutkan ucapannya.

"Jungkook jangan bilang kamu memperlakukan Yerim sebagai Hera."

"Aku tidak tau."

Sekarang giliran Jimin yang mengerang frustasi, "Jungkook kamu tidak bisa bersikap seperti ini pada Yerim. Sudah kuperingatkan berkali-kali kalau Yerim itu berbeda, dia tidak sama dengan Hera."

Jungkook tetap diam. Pikirannya cukup kacau saat ini. "Lalu aku harus bagaimana."

"Aku tidak tau tapi yang jelas kamu harus mengikuti kata hatimu Jung, minta maaflah pada Yerim."

"Terimakasih aku pergi dulu."

Jimin menggelengkan kepalanya kala melihat kelakuan Jungkook. Percintaan Zaman sekarang sungguh benar-benar.

TBC!!

1. Seberapa greget kalian dengan cerita ini?

2. Saran untuk kelanjutan cerita?

Innocent Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang