Part.07

3.1K 394 0
                                    

"Hai Jung." Jimin datang dengan segelas Mangkok Mie dari arah Dapur, dalam sebuah Rumah sunyi milik Jungkook.

"Jo Jimin, kamu kenal Choo Yerim?" tanya Jungkook.

"Uhukk!! Uhukk!!" Jimin tersedak saat mendengar pertanyaan Jungkook, dengan cepat mengambil segelas air dan menegak habis. Ia mengangguk membenarkan pertanyaan Jungkook.

"Apa kamu juga tau kalau mereka punya wajah yang sama?" tanya Jungkook sekali lagi.

Untuk kesekian kali Jimin mengangguk membuat Jungkook semakin gusar disana, "Kenapa merahasiakan hal ini dariku!"

Jimin melihat sebentar pada Jungkook  "Aku tau mereka mirip. Tapi Yerim yang aku kenal berbeda dengan Hera," ucapnya, "Dia hanya Gadis kesepian di Desa. Setiap hari ia hanya habiskan untuk bekerja, bekerja dan bekerja."

"Kamu benar, aku merasakannya sendiri. Dia berbeda," tutur Jungkook.

"Apa yang akan kamu lakukan setelah ini?" tanya Jimin.

Jungkook tidak tau. Ia bimbang, sebelumnya belum pernah dihadapkan oleh masalah seperti ini.

"Jungkook biar aku tanya bagaimana keadaanmu sekarang?" tanya Jimin sekali lagi.

"Keadaanku sangat baik Jim," jawab Jungkook.

"Bukan fisikmu. Maksudku itu hatimu, bagaimana keadaannya?"

Jungkook bungkam, "Jim? Satu tahun sudah cukup membuatku tertekan. Sekarang Hera yang lain kembali muncul dihadapanku, apa kamu tidak memikirkan bagaimana perasaanku saat ini?"

"Aku mengerti Jung, tapi Yerim tidak bersalah dalam hal ini. Dia tidak tau apa-apa tentang masalah sebelumnya. Aku harap kamu juga mengerti keadaan Yerim," jelas Jimin.

"Aku tidak tau Jim," kata Jungkook.

____

Yerim baru saja membasuh diri, seraya melangkah kecil menuju sebuah lemari berukuran cukup besar. Meraih pintu lemari dan membukanya, memilah baju-baju ber-merk milik Hera disana. Tangan kecilnya mengambil beberapa setelan baju dan mencocokkan ketubuhnya, "Kenapa Hera suka Style yang begini?" gumamnya.

Tidak ada cara lain, Yerim tidak mungkin meminta sang Ibu untuk membelikan pakaian lain untuknya. Oh ayolah, Yerim tidak seboros itu menghabiskan uang.

Yerim merapihkan rok pendek selutut yang kini sudah melekat rapi ditubuhnya. Ia kemudian berjalan menuju Meja rias. Karena sekarang weekend, dia ingin pergi berkunjung lagi ke makam Hera. Yerim juga sempat bergumam kemarin untuk sesering mungkin berkunjung kesana.

"Yerim kamu mau kemana nak?" tanya Bibi Kim.

Yerim tersenyum saat melihat sang Ibu datang membawa masakan kue beras kesukaannya, "Aku ingin mengunjungi Makam Hera, Ibu."

"Perlu Ibu antar?" tawar Bibi Kim.

Yerim menggeleng, dulu ia sudah terbiasa berpergian sendiri.

"Baiklah, tapi harus diantar oleh Paman Cho. Ibu tidak mau dengar penolakan," jelas Bibi Kim.

"Baik Ibu," jawab Yerim, "Kakak kemana?"

"Kakakmu tadi pagi sudah berangkat ke Luar Negeri untuk pertemuan bisnis-nya," jawab Bibi Kim

"Harus sejauh itukah?"

"Sudah hal biasa sayang. Kenapa? Kamu merindukan Kakakmu?" Bibi Kim terkekeh pelan disana.

Yerim mengangguk, terhitung sudah dua hari Myungsoo tidak pulang ke Rumah. Apa selama ini Kakaknya sering tidak pulang? Pasti Ibunya merasa kesepian belakangan ini, batinnya.

Innocent Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang