Part.19

2.3K 276 10
                                    

"Jadi ini Rumah barumu?" Jae Hyun masih menatap Rumah besar di depannya itu. Beberapa saat yang lalu dia sudah ada disana bersama Yerim sekarang.

"Bagaimana menurutmu?"

Jae Hyun bersikap acuh, "Biasa saja."

"Sudah siap?" tanyanya yang akhirnya dijawab oleh anggukan kepala dari Yerim.

"Yerim mau kemana? Dia siapa?" tanya Myungsoo baru menyadari keberadaan Jae Hyun disana.

"Kakak kenalkan dia Jae Hyun, teman lamaku saat di Busan."

Jae Hyun yang awalnya sempat kebingungan langsung saja membungkuk sopan pada laki-laki tampan didepannya itu. Myungsoo menganggukkan kepalanya. "Kak apa aku boleh mengajak Yerim keluar?" ragu Jae Hyun. Untuk pertama kalinya dalam sejarah Jae Hyun meminta izin membawa Yerim pergi keluar bersamanya, biasanya kalau orang itu adalah Jimin mungkin dia tidak perlu repot-repot meminta izin.

Myungsoo menatap Yerim yang kini menganggukkan kepalanya, "Baiklah."

Senyum Jae Hyun mengembang, "Terimakasih Kak."

"Kakak kami pergi dulu."

____

Jae Hyun melihat punggung Yerim yang kini tengah berjalan di depannya. Ia tersenyum berjalan mendekat dan menggenggam tangan Gadis itu membuat sang empunya terkejut.

"Hei kamu kelihatan bahagia sekali sampai meninggalkanku sendiri dibelakang."

Yerim tersenyum tipis. Ia berusaha melepas genggaman tangan Jae Hyun, "Maaf."

Jae Hyun terdiam, "Yer, kamu masih ingat ucapanku dulu kan?"

"Ucapanmu yang mana? Terlalu banyak hal yang kamu ucapkan padaku dulu dan sekarang."

Jae Hyun tidak menjawab membuat Yerim kembali bersuara. "Jae kamu tau? Aku pikir kamu akan selamanya menjadi temanku," ujarnya sembari menatap ke Jalanan aspal disana.

"Rupanya kamu masih tidak mau memberiku harapan lebih ya," ucap Jae Hyun kembali membuat Yerim menoleh.

"Hah? Apanya?"

"Kamu sudah menentukan garis sebagai teman."

"Tentu saja kita teman, memangnya apalagi?" ujar Yerim.

Jae Hyun menoleh menatap ke arah Yerim, "Kata itu, artinya kita jangan melangkah lebih dari teman. Benar kan?"

Yerim berkedip. Ia hanya menatap Jae Hyun, sungguh dia tidak menyukai situasi yang seperti ini.

"Aku tahu. Aku tidak akan melangkah lebih jauh, jangan khawatir," ujar Jae Hyun sembari memgacak pelan rambut Yerim.

Yerim menatap tubuh Jae Hyun yang tengah berjalan didepannya itu. Ia berusaha menyamakan langkahnya dengan Pria itu, "Maaf."

Jae Hyun menoleh, "Tidak masalah. Kamu lapar? Ayo kita cari makanan," ujarnya sembari menarik pelan tangan Yerim.

Yerim menghentikan langkahnya saat mereka melewati sebuah Cafetaria. Ia terus menatap Jungkook yang kebetulan sedang makan disana.

Innocent Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang