Part.24

2.1K 262 6
                                    

Hari silih berganti begitupun dengan kehidupan Yerim. Gadis itu sekarang sedang berada dalam ambang kebingungan, kerap kali ia menahan gejolak yang ada pada dirinya saat melihat Jungkook karena ia sadar Pria itu sekarang bukan miliknya lagi seperti dahulu. Rasanya seperti ada batasan yang harus ia jaga saat bertemu dengannya.

Yerim mengeratkan genggaman tas selempangannya, cuaca begitu panas saat ini.

"Yeri?m" panggil seseorang berhasil membuat sang Gadis menoleh, ia sudah mengira siapa pemilik Suara khas itu.

Yerim membalikkan badannya, "Kamu sudah datang?"

Jae Hyun tersenyum mengangguk dengan sebuah Koper Besar miliknya.

"Jae Hyun tolong jaga Yerim saat kalian di Busan nanti," pinta Myungsoo sembari menepuk pelan bahunya.

"Pasti Kak Myung."

"Yerim, kamu tidak mau liburan disini saja?" ujar Ji Yeon saat dirinya baru saja memasuki pekarangan Rumah Keluarga Kim.

Yerim hanya tersenyum sumbang, sebenarnya yang ia harapkan adalah kedatangan Jungkook, itu saja tidak lebih. "Aku harus pulang Ji."

Ji Yeon mendekat ke arah Yerim dan memeluknya erat, "Berjanjilah untuk kembali."

Yerim terkekeh, sekarang pelukan mereka sudah terlepas "Kamu lupa? Aku masih berstatus pelajar disini."

Ji Yeon hanya menggaruk lehernya yang tidak gatal, ucapan Yerim ada benarnya juga.

"Yerim, Kakak sudah memasukkan semua keperluanmu. Baik-baik disana jangan lupa hubungi kami lagi nanti," ujar Myungsoo sesekali mengusak pelan surai Adiknya.

Yerim mengangguk, sekarang ia berjalan mendekat ke arah Wanita paruh baya yang sangat ia sayangi. "Ibu, aku pamit."

Bibi Kim menyeka sedikit air matanya, agak sedikit berlebihan sih mengingat jarak Busan-Seoul itu tidak seberapa jauh dengan tempat tinggal mereka saat ini. Tapi ya siapa yang tidak sedih jika kita harus ditinggalkan oleh orang yang sudah kita anggap layaknya Keluarga sendiri seperti saat ini? Meskipun hanya 1 bulan lamanya atau mungkin lebih, entahlah Yerim sendiri tidak tahu.

Yerim menghela napas pelan, ia melirik Ji Yeon sebentar "Ji, boleh ikut aku sebentar?"

Kedua alis Ji Yeon menyatu, begitupun dengan mereka yang juga berada disana.

"Sudahlah ikuti saja anak itu," perintah Myunsoo pada Ji Yeon saat menatap punggung Yerim yang kini semakin menjauh.

Di Taman belakang, Yerim menunggu Ji Yeon di Kursi panjang yang ada di halaman Rumah nya.

"Ada apa?"

Yerim langsung berdiri begitu mendengar suara Ji Yeon dan menghadapnya, ia mengambil sesuatu dari dalam Tas-nya, "Ini."

"Apa ini?" tanya Ji Yeon saat Yerim menyodorkan sebuah Kotak kecil padanya.

"Untuk kali ini Ji, kamu bisa membantuku kan?"

Ji Yeon menatap kotak itu dan Yerim secara bergantian, "Tentu saja, memangnya selama ini kamu anggap apa diriku," candanya kembali membuat Yerim terkekeh pelan disana.

"Bisakah kamu membantuku memberikannya pada Jungkook? Dulu, aku ingin memberikan ini padanya tapi kurasa sekarang bukan waktu yang pas."

Ji Yeon menatap sendu pada sahabatnya itu dan berjalan sedikit mendekat ke arah Yerim, "Tidak perlu khawatir. Kamu tidak perlu repot-repot memberikan ini padanya." Ji Yeon mengembalikan Kotak itu pada Yerim, "karena bagaimanapun barang ini milikmu, sangat aneh bukan kalau aku yang memberikannya langsung pada Pria yang kamu sukai. Pergilah, bersenang-senanglah jangan pikirkan apapun disana. Kalau perlu beri Jungkook pelajaran dengan kepergianmu kali ini," tutur Jiyeon.

Innocent Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang