Part.15

2.3K 290 1
                                    

"Jungkook aku akan pindah ke Sekolah mu."

Yang ditanya langsung menghentikan acara membacanya, "Kenapa?"

"Tentu saja kembali bersamamu," cetusnya.

"Kenapa harus di Sekolah ku?"

Oke sepertinya Hana semakin kesal saat mendengar nada dingin dari Jungkook.

"Oh ayolah dulu kita selalu berada di Sekolah yang sama, apa sekarang kamu keberatan?"

Jungkook memijit pelan pelipisnya setelah membetulkan Kacamata yang sejak tadi ia pakai, "Terserahmu saja."

Hana tersenyum senang mendengarnya. Ia tidak sabar Hari Esok tiba, "Jung kamu-"

"Hana sekarang aku sedang tidak ingin diganggu."

Hana mencebik berjalan pergi dari Apartemen Jungkook. Selepas kepergian Hana. Jungkook, Pria itu kini melepas Kacamata-nya. Ia terlihat berpikir keras sekarang.

"Hei kamu kenapa?"

Pria Jung melirik sekilas kesumber suara, "Jim aku kembali bingung."

"Ada masalah lagi?"

Jungkook mengindikkan kedua bahunya. Ia yakin Hana tetap menjadi Hana nya yang dulu, tapi kenapa? Ada sedikit kekhawatiran dihatinya.

____

Esok hari telah tiba. Sang mentari sudah menunjukkan wujudnya, untuk pertama kalinya Yerim berjalan kaki menuju Halte Bus di Seoul. Ia terlihat begitu lesu, mungkin karena beberapa hari ini Jungkook yang terus mengabaikannya.

"Nona kamu tidak ingin naik?"

"Eoh!" Yerim tersadar dan lekas masuk kedalam saat Supir Bus itu mengintruksinya.

Bosan. Yerim kembali mengecek Jam Tangan kecilnya masih terlalu pagi. Ia mengeluarkan Earphone disaku Seragam-nya, jika bukan karena piket pagi Yerim tidak akan mau datang ke Sekolah sepagi ini.

"Yerim?"

Yerim menoleh sembari melepaskan satu Earphone yang sejak tadi menempel ditelinganya dan menoleh, "Eunwoo?"

Eunwoo terkekeh melihat ekspresi terkejut Yerim, "Tumben naik Bus."

"Aku harus datang pagi untuk membersihkan Kelas."

Eunwoo mengangguk mengerti, "Bagaimana hubunganmu dengan Jungkook?"

"Hubungan apanya? Kita tidak punya hubungan yang sedekat itu. Aku juga tidak tau apapun tentangnya." Yerim menunduk. Semua yang ia ucapkan tadi memang benar faktanya.

"Hei ada apa denganmu? Kamu tenang saja aku akan membantumu kembali pada Si bodoh itu."

"Siapa yang kamu sebut bodoh, Eunwoo?"

Tawa Eunwoo pecah, "Astaga ternyata kamu memang benar-benar menyukainya ya."

Yerim berkedip sesaat tersadar dan langsung menepis kasar tangan Eunwoo yang sejak tadi mengusak rambutnya meski tepisannya itu tidak ada apa-apanya untuk seukuran daya tahan Eunwoo. Bus sampai tepat waktu membuat Yerim lekas turun.

Innocent Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang