Part.18

2.3K 276 2
                                    

Saat ini Yerim tengah membaca Buku di bawah pohon Taman Sekolahnya. Sangat fokus sampai-sampai ia tidak merasakan kehadiran Jae Hyun disana.

"Kamu disini?" tanya Jae Hyun sembari menyandarkan tubuhnya pada Pohon.

Yerim melirik Jae Hyun sebentar, "Ada apa?"

"Kebiasaanmu sejak dulu memang mudah ditebak ya."

"Katakan saja ada apa?" cibir Yerim.

Jae Hyun tersenyum, menatap Yerim yang masih enggan mengalihkan pandangannya dari Buku tebal itu, "Besok kamu ada waktu?"

Yerim mengangguk, "Sepertinya begitu."

"Baiklah aku akan menjemputmu," tutur Jae Hyun membuat Yerim mengalihkan pandangannya dan menatap Jae Hyun. "Kenapa? Memangnya tidak boleh?"

Yerim mendengus kesal, "Sekarang kamu sudah banyak berubah, sangat menyebalkan."

"Itu karena kita tidak tumbuh dewasa bersama," kekeh Jae Hyun membenarkan ucapan Yerim. "Sekarang bagaimana kabarmu? Kudengar kamu diadopsi."

Yerim tersenyum, "Cukup baik, Keluarga Kim sangat baik padaku. Sekarang aku sudah terbiasa menjadi salah satu anggota Keluarga mereka."

"Woah segitu senangnya sampai kamu tidak mengabariku dan membuatku hampir frustrasi mencarimu kemana-mana?"

Yerim terkekeh mendengar nada ketus Jae Hyun yang terdengar lucu baginya, "Kamu berlebihan Jae."

"Ck, kamu benar aku memang berlebihan, aku lebih mementingkan dirimu lebih dari apapun."

Bibir Yerim terkatup rapat mendengarnya. Sudah lama rasanya, kenapa sekarang malah jadi canggung begini? Padahal dulu mereka sangat akrab.

"Aku dengar Kak Jim juga Sekolah disini, ini sudah minggu kedua aku bersekolah tapi sampai sekarang tidak melihat batang hidungnya."

Yerim mengangguk, "Itu karena dia sedang sibuk mempersiapkan ujian akhir," lalu menatap Jae Hyun "Kamu masih ingat Kak Jim?"

"Tentu. Siapa yang tidak mengingat orang kejam sepertinya," kesal Jae Hyun membuat tawa Yerim pecah.

"Mungkin karena kamu terus memaksa mengajakku keluar malam hari itu, jelas saja Kak Jim marah padamu."

Jae Hyun mencebik, "Tapi kurasa dia sudah lupa denganku."

Yerim mengindikkan kedua bahunya acuh, "Mungkin, lagipula dia sudah datang dan menetap disini lebih dulu daripada aku."

Bel berbunyi. Yerim kini menutup kembali Buku yang sedang di pegangnya dan berdiri, "Kamu tidak ingin masuk?"

"Aku malas kenapa juga Kelas kita berbeda."

Yerim terkikik, "Cepatlah atau kita akan di hukum." Mau tak mau membuat Jae Hyun ikut beranjak dari Tempat-nya.

___

Yerim memasuki Kelas, disana ia tidak sengaja bertatapan dengan Jungkook namun ia hiraukan dan lebih memilih untuk menidurkan kepalanya diatas Meja.

"Laki-laki itu siapa?"

Yerim mendongakkan kepalanya setelah mendengar suara Jungkook, "Siapa maksudmu?"

"Laki-laki yang baru saja kamu temui, dia siapa?" ulang Jungkook membuat kedua alis Yerim menyatu.

"Maksudmu Jae Hyun? Dia temanku, kita hanya berteman."

"Teman?"

"Kenapa nadamu seperti itu? Kamu tidak suka aku bertemu teman lamaku!"

Wajah Jungkook kembali datar, aura dingin sekarang tengah menyelimutinya, "Kalau aku bilang iya, kamu percaya?"

Yerim mendengus, selalu saja seperti itu, "Dia temanku. Lagipula kamu sendiri yang mengatakan tidak ingin mencampuri kehidupanku," kesal Yerim.

Innocent Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang