Pertemuan awal dari rasa

611 37 2
                                    

Fajar masih menampakkan dirinya dalam kelamnya awan, masih terlihat gelap dengan cahaya bulan dan bintang yang menemaninya. Suara binatang malam pun masih terdengar dalam keheningan pagi ini. Seorang perempuan cantik membuka perlahan bola matanya dan kemudian berjalan menuju kamar mandi yang terdapat di dalam kamarnya.

"Allahu akbar." terdengar suara takbir dari mulutnya beriringan dengan niat didalam hati untuk melakukan ibadah yang dinamai dengan sholat itu.

Setelah menyelesaikan sholat subuh,  Ia kemudian mengambil Al-qur'an yang ada di atas meja belajar dan membaca surah Yasin serta al-waqiah. Hal itu telah menjadi kebiasaan dan wiridannya setiap hari, ia juga selalu membaca surah al-mulk kala ia akan tidur.

Beberapa ayat telah selesai ia baca, hingga akhirnya ia melepas pakaian sholatnya dan berjalan menuju dapur untuk menghampiri sang bunda.

"Pagi bun." sapanya pada wanita berusia sekitar 40 tahunan itu.

"Pagi sayang." balas wanita yang sedang menyiapkan beberapa lauk makan.

"Oh ya, koper udah disiapin?" tanya wanita itu pada anaknya.

"Udah bun." balasnya dengan singkat.

”Yaudah kalo gitu bantu bunda goreng tempe nih, bunda mau ngulek sambel dulu.” kata bunda kepadanya.

“Oke Bun siap!” jawabnya seraya langsung berjalan menghampiri tempat penggorengan. Tak lama kemudian seorang laki-laki yang berusia sekitar 45 tahunan itu datang menghampiri mereka.

“Masak apa nih, baunya enak banget! Sampe keciuman di ruang tamu." Kata laki-laki itu dan kemudian duduk di kursi makan.

“Kan Alya yang masak pah, makanya wangi. Ya kan ma?” ucap wanita bernama Alya itu membuat kedua orang tuanya tertawa.

Namanya Alya Aini Zahra , biasa di panggil Alya, berusia sekitar 18 tahun. Ia merupakan anak satu-satunya di keluarga itu. Memiliki paras yang cantik dan berbudi bahasa yang baik. Ia baru saja lulus dari sekolah SMA, dan berniat untuk melanjutkan kuliah.

"Udah disiapin semua barangnya, baju, tas, sepatu, koleksi jam tangan, bedak, make up terus...... ”

"Udah papa, papa tau aja barang-barang aku." ucap Alya melanjutkan perkataan papahnya.

"Iyalah, kan barang kamu itu gak beda jauh sama punya bunda kamu. Makanya papa hafal, ya gak bun?” ledek papa kepada bunda.

"Iya lah pa, itu baru suami yang baik, tau keperluan istri." balas bunda sambil meletakkan sayur dan sambel buatannya di hadapan mereka.

"Oh ya, papa nganterin kamu cuma sampe stasiun aja ya.” tutur papa membuat Alya kaget.

"Hah, kenapa pa? aku pergi sendiri gitu?" tanyanya memastikan.

"Iya dong, kan kamu udah gede, masa gak berani pergi sendiri.” kata papa.

"Berani kok." balas Alya penuh percaya diri.

Setelah menyelesaikan sarapannya, Alya pun beranjak pergi menuju kamar untuk menyiapkan barang-barang yang akan ia bawa ke tempat kuliahnya nanti. Sebuah universitas yang lumayan jauh dari tempat tinggalnya ia pilih sebagai tempat untuk melanjutkan pendidikan. UGM, sebuah universitas terkenal di Indonesia yang terletak di kota Yogyakarta. Disitulah, tempat dimana Alya akan melanjutkan kuliahnya.

Alya berjalan keluar dari kamarnya dengan membawa satu tas dan satu koper besar.

"Pah, ayo berangkat."ajak alya pada papanya.

"Yuk.” balas papa dan membantu Alya memasukkan koper ke bagasi mobil.

"Bun, Alya berangkat dulu ya, doain Alya bun." kata Alya seraya mengambil tangan bunda dan kemudian menciumnya.

Cinta Dari AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang