Yang lebih berarti

94 4 0
                                    

Hari ini adalah penutupan Ospek, Alya masih terbaring di tempat tidurnya.

Alvia datang menghampiri dan langsung menjenguknya.

"Alya, gimana keadaan kamu? Kamu bisa ikut penutupan ospek nggak? Tanya Alvia.

"Nggak tau vi, tapi aku masih pusing"balas Alya.

"Ya udah, kamu istirahat aja ya, lagian badan kamu masih panas banget"ucap Alvia saat memegang kepala Alya.

Tak lama Nabila datang dan duduk disamping Alya.

"Alya, mau berangkat nggak? Tanya Nabila.

"Kayaknya nggak deh"balas Alya.

"Lagian badannya masih panas banget"sambung Alvia.

"Oh, ya udah deh, entar berobat ya Al"ucap Nabila.

"Ya udah kita berangkat ya Al, kamu baik-baik ya"ucap Alvia.

Alya hanya mengangguk dan kedua temannya pergi.

Alvia dan Nabila berangkat menuju kampus.

Sesampainya di kampus mereka langsung menuju tempat acara penutupan.

Devan yang melihat mereka berjalan menghampiri.

''Eh ka Devan"ucap Nabila.

"Pasti nyariin Alya "sambung Alvia.

"Emb, emang Alya kemana? Tanya Devan.

"Alya sakit ka"ucap Alvia.

"Alya sakit? Tanya Devan kaget.

"Iya, badannya panas banget "ucap Nabila.

"Pasti gara-gara kemaren"ucap Devan.

"Emang kenapa ka kemaren"ucap Alvia.

"Hah, nggak kok, nggak kenapa-kenapa"balas Devan.

"Ya udah gue mau jengukin Alya, nanti kalo ada yang nanyain gue bilang aja gue pulang ada urusan penting"ucap Devan.

"Tapi ka, kaka kan ketua panitia "ucap Alvia.

"Udah biarin"balas Devan.

"Ya udah ka"balas Alvia dan Nabila.

Devan pergi menuju kos-kosan Alya,
Sesampainya ia langsung menemui Alya yang terbaring di atas kasurnya.

Alya masih tertidur, Devan duduk disamping Alya. Tak lama kemudian Alya terbangun dari tidurnya dan kaget saat melihat Devan yang berada disampingnya.

"Ka Devan, kaka ngapain disini"ucap Alya.

"Ya jagain kamu lah, mana mungkin saya biarin  kamu sendirian lagi sakit kaya gini"balas Devan.

"Tapi kan....
"Udah urusan kampus kan masih banyak panitia yang lain"balas Devan.

"Tapi kan itu acara penting ka"ucap Alya.

"Bagi saya, nggak ada yang lebih penting buat saya selain kamu"balas Devan membuat Alya menajamkan pandangannya.

"Ya udah saya ambil minum dulu buat kamu ya''ucap Devan.

Alya mengangguk.

Devan berjalan mengambil segelas air putih di tangannya dan kembali menghampiri Alya.

"Nih minum dulu "ucap Devan sambil memberikan segelas air dari tangannya.

Tangan Alya perlahan meraih gelas itu. Namun ternyata Alya tidak cukup kuat menahan gelas itu mungkin karena keadaannya yang sangat lemah, hingga akhirnya...

Cinta Dari AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang