Malam yang indah

99 6 0
                                    

Sore itu, panitia mengumumkan tentang hasil lomba menyusun tenda.

Pemenang lomba adalah kelompok Alya. Namun saat diumumkan Alya tidak ada disana.

Devan memutar bola matanya mencari Alya Namun tetap saja ia tidak menemukan nya.

"Baiklah, pemenang lomba menyusun tenda diraih oleh kelompok....
Alya.... "Ucap Devan sambil mencari-cari Alya.

Meski terdengar tepuk tangan yang ramai. Devan masih bingung kemana Alya sebenarnya. Kenapa ia tidak ada.
Setelah selesai mengumumkan.

Devan langsung menghampiri Alvia dan Nabila serta menanyakan keberadaan Alya.

"Bil, vi, kalian liat Alya nggak"tanya Devan.

"Nggak tau deh ka, paling jalan-jalan kali"balas Alvia.

"Oh gitu, ya udah makasih ya "balas Devan.

Devan berjalan mengitari kawasan hutan tersebut untuk mencari Alya.

Hingga akhiranya ia menemukan Alya di danau dekat dengan perkemahan mereka.

Danau itu di pakai untuk mengambil air sebagai kebutuhan para peserta kemah.

Alya terlihat duduk sendiri di dekat danau itu sambil melempar bebatuan kecil ke arah danau.

Devan datang dan menghampirinya.

"Kalo cemburu nggak usah kabur juga kali"ucap Devan yang membuat Alya langsung menengok ke arah nya.

"Ka Devan... "Ucap Alya kaget.

"Kaka ngapain disini? Tanya Alya.

"Harusnya aku yang tanya kamu, kamu ngapain disini, kenapa nggak ikut pengumuman "ucap Devan.

"Emmb,, nggak kenapa-napa kok, tadi itu aku cuma mau cuci kaki"ucap Alya.

"Terus kaka ngapain kesini? Tanya Alya.

"Ya nyamperin kamu lah"ucap Devan.
"Hah"balas Alya kaget.

"Berapa kali sih saya bilang, Fira itu cuma sahabat kecil saya"ucap Devan.

"Ya udah, emang kenapa? mau dia sahabat kaka kek,pacar kaka kek aku nggak peduli"ucap Alya.

"Oh gitu, ya udah"ucap Devan dan langsung pergi.

Alya masih tidak mengarahkan pandangan nya pada Devan. Ia masih membelakanginya.

"Aduhh"teriak Devan yang spontan membuat Alya menengok ke arahnya.

Terlihat Devan yang terjatuh dan Alya langsung menghampiri nya.

"Kaka kenapa ka? Tanya Alya.

"Ciyeee, masih perhatian, katanya nggak peduli"ucap Devan.

"saya nggak papa kok, cuma akting"ucap Devan sambil menepuk kedua telapaknya yang kotor karena tanah.

"Jadi kaka boongan, ih ngeselin banget sih"ucap Alya dan ingin memukul Devan.

"Eh, nggak boleh mukul, kan belum mahrom"ucap Devan yang spontan membuat Alya menghentikan kepalan tangannya.

"Ih, ngeselin"ucap Alya dan langsung berlari pergi.

Malam itu, Alya dan kedua temannya sedang asyik berbincang di dalam tenda, hingga akhirnya ada seseorang memanggil Alya untuk keluar.

"Ada yang namanya Alya? Tanya seorang perempuan yang sepertinya adalah mahasiswi baru juga.

"Iya, saya Alya, ada apa ya? Tanya Alya.

"Itu ada yang manggil katanya di suruh keluar"ucap perempuan itu.

Cinta Dari AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang