Lembaran baru

66 4 0
                                    

Langit cerah masih terlihat di pagi hari.

Devan terdiam di Bandara sambil menunggu penerbangan.

Mungkin ini pilihan satu-satunya yang bisa ia pilih, karena pilihan untuk bersama orang yang ia cintai telah lenyap.

Mungkin hatinya masih menyimpan rasa kehilangan yang begitu dalam, karena harus ditinggalkan oleh satu-satunya wanita yang sangat ia cintai.

"Van, kamu kenapa sih diem aja? "Tanya Fira membuyarkan lamunan Devan yang sedang memikirkan Alya.

"Gue nggak nyangka Alya secepat itu ninggalin gue"ucap Devan.

"Alya lagi Alya lagi, Alya itu udah nggak ada, dia udah meninggal, ngapain sih di inget -inget mulu "balas Fira.

"Meskipun semua orang bilang dia udah nggak ada, tapi hati gue tetap ada buat dia"balas Devan.

"Van, sadar dong buat apa sih kamu simpan hati kamu buat orang yang udah mati"ucap Fira.

"Karena cuma dia yang ada di hati gue"balas Devan. 

"Kenapa sih kamu nggak coba buka hati kamu buat orang lain, apa kamu nggak kasian sama orang yang selama ini sayang dan peduli sama kamu"ucap Fira.

Devan terdiam.

"Orang itu aku Van, apa kamu nggak bisa buka hati kamu buat aku sedikit aja"ucap Fira.

"Fira, maaf, gue nggak bisa, gue cuma anggap lo sebagai sahabat, pliss jangan paksa gue"balas Devan.

"Kenapa kamu nggak coba buat buka hati kamu sih Van"ucap Fira.

"Pliss Ra, gue mohon jangan pernah berharap lebih dari gue, gue nggak bisa, dan gue nggak mau persahabatan kita rusak hanya karena lo memiliki perasaan ke gue"ucap Devan.

"Oke gue nggak akan maksa"balas Fira.

Trengtreng📱
Terdengar dering handphone. Devan langsung membukanya, sebuah panggilan dari Farel.

"Assalamualaikum "

"Waalaikum salam"

"Kenapa rel? "Tanya Devan.

"By the way, lo ke amerika sekarang? "Tanya Farel.

"Iya nih, gue udah di Bandara"balas Devan.

"Katanya lo ama Fira ya"ucap Farel.
"Iya"balas Devan.

"Gue cuma mau pesen, hati-hati ya lo disana, apalagi ada Fira, kayaknya dia nggak mudah buat berhenti ngejar lo"ucap Farel.

"Iya lo tenang aja"balas Devan.

"Ya udah, jangan lupa kontek gue ya"ucap Farel.

"Siap"balas Devan.

Tak lama kemudian, terdengar suara panggilan masuk pesawat.

"Van, yuk masuk, udah dipanggil"ajak Fira.

"Devan langsung memasukkan handphone nya ke dalam saku kemejanya dan kemudian mengambil barang-barang serta berjalan menuju pesawat.

"Nggak nyangka ya, kita bisa kuliah di New york"ucap Fira.

"Hemb"balas Devan dan sedikit melengkungkan bibirnya untuk tersenyum.

"Kamu inget nggak, dulu kita pernah bermimpi buat bisa ke Amerika dan kamu bilang kamu pengen banget liat Patung liberty sama orang yang kamu sayang, terus kamu ikutin gaya nya deh"ucap Fira.

Devan hanya diam dan malah sibuk membaca buku pesawat.

"Ternyata kata-kata kamu itu terkabul ya, kamu sebentar lagi bisa liat patung itu, sama orang yang kamu sayang"ucap Fira spontan langsung membuat Devan menengok ke arahnya.

Cinta Dari AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang