Memaafkan

77 6 0
                                    

"Alya, kita emang nggak tau apa sebenarnya yang terjadi, tapi Al, kamu nggak boleh kaya gini, ka Devan tulus suka sama kamu, seandainya harus ada yang disalahkan itu juga bukan ka Devan"ucap Nabila menghibur Alya.

"Iya Al, lagi pula, semua orang berhak suka sama siapapun, begitupun ka Fira, ia berhak suka sama ka Devan, meskipun ia sebagai seorang sahabat, kan kita nggak pernah tau Al, kapan perasaan suka itu akan datang, yang pasti kamu harus tau kalo diantara banyak perempuan yang suka sama ka Devan hanya kamu yang selama ini ka Devan deketin, jadi aku bisa simpulin ka Devan nggak main-main sama kamu"tambah Alvia.

"iya Al, pliss,,

Jangan kaya gini dong, kasian ka Devan"ucap Nabila.

Alya masih terdiam dengan berbaring di atas kasurnya.

"Dengan kamu yang kaya gini, bukan nyelesain masalah tapi malah sebaliknya Al"ucap Alvia.

"Kita tau kok, Kamu masih sayang kan sama ka Devan? Ucap Nabila.

Alya bangun dari kasurnya dan langsung memeluk kedua sahabatnya.

"Iya aku sayang sama ka Devan, tapi aku nggak mau jadi perusak hubungan dia sama ka Fira"ucap Alya penuh isak tangis.

"Al, percaya sama kita, semua masalah pasti ada jalan keluarnya"ucap Alvia dan menghapus air mata Alya.

"Terus aku harus ngapain? Tanya Alya bingung.

"Yang pasti stop buat menjauh dari ka Devan, kamu butuh ka Devan untuk menyelesaikan semua ini"ucap Nabila.

Alya mengangguk tanda setuju akan saran dari kedua sahabatnya.

Lain halnya dengan Devan, ia termenung duduk di sebuah warung jalanan.

"Nih bakso pedes, tanpa sayur dan mie kesukaan lo"ucap Farel dan memberikan semangkok bakso kepada Devan.

"Thanks"balas Devan singkat.

Farel duduk disamping Devan dengan bakso ditangannya.

"Btw, lo diem aja, ada masalah? Tanya Farel sambil mengunyah makanan dimulutnya.

"Gue bingung aja rel"jawab Devan.

"ya lo bingung kenapa, ceritalah ama gue, ya kali gue bisa bantu"ucap Farel.

"Gue bingung, Alya ngejauhin gue"balas Devan.

"Hah, kenapa? Tanya Farel.

"Entahlah rel, yang pasti Fira mengancam Alya biar dia nggak deket lagi sama gue"ucap Devan.

"Hah si Fira, kenapa sih tuh cewek ganggu hidup lo aja"balas Farel.

Devan tak menjawab.

"Sorry van bukannya gue ngejelekin sahabat lo, tapi gue pikir dia terlalu posesif sama lo van, maksud gue dia nggak harus kan ikut campur tentang perasaan lo"balas Farel.

"Makanya itu rel, gue bingung, gimana caranya biar gue bisa baikan lagi sama Alya"ucap Devan.

"Gue akan bantu lo van, besok gue akan ngomong ke Alya"ucap Farel.

"Lo beneran rel? Tanya Devan.

"Iya gue beneran"balas Farel.

"Thanks bro"balas Devan.

Alya dan kedua temannya berjalan menuju kelas setelah makan di kantin, tiba-tiba seseorang memanggil Alya.

"Alya tunggu"

"Ka Farel, ada apa ka?

"Gue mau ngomong sesuatu "

"Ngomong aja ka"

Farel menengok ke arah kedua teman Alya.

Alvia dan Nabila yang memahami akan tatapan itu langsung pergi meninggalkan Alya.

"Al kita ke kelas duluan ya"ucap Nabila.

Cinta Dari AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang