Pemimpin yang baik

84 5 2
                                    

Pagi itu, Alya sengaja mengajak kedua temannya menuju perpustakaan untuk mencari buku.

Disaat Alya mencari buku tiba-tiba Devan datang dengan memberikan sebuah buku kepadanya.

"Nih buat kamu"ucap Devan membuat Alya sedikit kaget.

"Belum ketemu kan pembahasan buat pidatonya"sambung Devan.

Alya mengalihkan pandangannya kearah buku yang dipegang Devan.

"Pemimpin yang baik"sebuah buku dengan judul yang cukup menarik.

Alya menengok kearah Devan dan Devan membalasnya dengan senyuman seolah menyuruhnya untuk mengambil buku itu.

Alya mengambil buku itu.

"Ini judul yang bagus"ucap Devan.

"Pemimpin yang baik? "Tanya Alya sambil membaca judul buku yang dipegangnya dan langsung menatap Devan.

"Iya, semua orang adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta pertanggung jawabannya, kamu harus menjelaskan hal Itu Al,dan menurut saya Itu Adalah judul yang baik"balas Devan.

"Embb,, makasih ya ka"ucap Alya.

"Good luck ya"balas Devan.

Alya mengangguk dan tersenyum kepada Devan.

"Ciee"ledek Alvia dan Nabila yang tiba-tiba datang.

"Apaan sih, yuk ah ke kelas"balas Alya dan menarik tangan kedua temannya.

"Iyaiya Al, kita duluan ya ka"ucap Alvia pada Devan.

Di kelas, Alvia dan Nabila tak henti-hentinya meledek Alya.

"Cie,, kapan jadian"ucap Nabila.

"Apaan sih kalian, ada-ada aja deh"balas Alya.

"Alah,, udah lah Al, kamu suka kan sama ka Devan"ucap Alvia.

"Ih tau ah, nih ya lebih baik kalian itu bantuin aku, nih udah ada bukunya"ucap Alya.

"Iya iya Al"balas Alvia.

Sepulang kuliah terdengar pengumuman bagi para peserta yang akan mengikuti olimpiade agar mengikuti pembinaan di Aula kampus.

"Alya noh latihan"ucap Nabila.

"Iya nih, kalian pulang duluan aja"balas Alya.

"Ya udah, good luck ya "balas Alvia.

"Good luck"ucap Nabila.

"Iya, makasih"balas Alya.

Alya berjalan menuju aula, sesampainya Alya berkumpul dengan peserta lain untuk latihan, dari arah berlainan.

Devan memperhatikannya. Saat Alya menengok kearahnya Devan memberikan semangat kepadanya dengan isyarat tangannya.

Alya hanya tersenyum melihat tingkah Devan.

Setelah selesai Alya berjalan pulang ke kos-kosannya. Saat ia berjalan tiba-tiba Devan datang dan menawarkan untuk mengantarkannya, sebenarnya Alya ingin menolak namun di paksa oleh Devan.

"Hei"sapa Devan.

"Eh ka"balas Alya.

"Boleh saya anterin? Tanya Devan.

"Embb nggak usah ka, aku bisa sendiri kok"balas Alya.

"Ayolah"mohon Devan.

"Tapi...

"Pleasee"mohon Devan lagi sambil mengisyaratkan dengan kedua tangannya seperti memohon.

"Iya deh"balas Alya.

Cinta Dari AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang