Tet tet tet!!!
Suara dering alarm yang membuat tangan Alya bergerak serta jemari-jemari yang mengambil sebuah jam alarm di atas meja.
Jam menunjukkan pukul 03.00, Alya membuka matanya.
"Huahh, sayang bangun yuk, mandi"Ucap Alya sambil mengelus pelan rambut Devan.
"Jam berapa sayang?"Tanya Devan yang masih setengah sadar.
"Jam tiga".
"Huaahh, oke deh"Ucap Devan.
"Allahu Akbar"
Suara takbir terdengar syahdu malam itu, diiringi lantunan ayat suci yang dibaca dengan merdu.
Doa yang tak tertinggal dalam untaian kata permintaan dan permohonan pada sang pemilik alam.
"Aamiin ya Rabbal alamin" Ucap Devan dan diiringi oleh Alya seraya mengusap kedua telapak tangannya ke wajah mereka.
Alya meraih tangan suaminya dan mencium punggung tangannya serta Devan yang mencium kening istrinya.
Tak habis disitu, Devan mengajari Alya membaca Al-Qur'an dengan nada-nada yang telah ditentukan. Setelah itu, Alya mendengarkan bacaan hafalan Al-Qur'an Devan.
______"Pagi sayang.” sapa Devan.
"Pagi"Balas Alya sambil menuangkan air ke dalam gelas dan memberikannya kepada Devan.
"Oh ya ka, kemaren kan aku ke kampus, terus ketemu orang Indonesia"Ucap Alya dengan tangan yang masih sibuk menyiapkan sarapan untuk Devan.
"Oh ya, cowok atau cewek?"Tanya Devan.
"Cewek kok"Balas Alya.
"Terus nggak lama ada temennya Dateng, dia keliatan bahagia banget, katanya dia suka Ama dosen dan dosennya itu belum nikah"Ucap Alya.
"Terus"
"Kaka nggak lagi deketin mahasiswi baru kan?"Ucap Alya.
"Hah, sayang, buat apa sih deketin yang lain, saya aja udah bahagia punya kamu"Ucap Devan.
"Masa"
"Iya lah, kan saya udah bilang sampai kapan pun saya nggak akan tertarik sama wanita lain"Ucap Devan.
"Oh ya"
"Iya dong sayang"Balas Devan.
"Oh ya ka, keadaan ka Fira sekarang gimana ya?"Tanya Alya.
"Uhuk"
Spontan pertanyaan Alya membuat Devan tersedak.
"Eh, Kaka kenapa, minum dulu nih?"Ucap Alya.
"Gimana ya ka, aku pengen banget ketemu beliau"Ucap Alya.
Devan masih terus meminum air yang ada digelasnya, sambil memikirkan apa jawaban yang harus ia ucapkan pada Alya.
"Ka, Kaka kenapa sih?Kaget banget keliatannya"Tanya Alya.
"Emmb nggak kok, cuma baru sadar aja saya udah jarang ngontek dia lagi, nanti deh saya tanyain dimana dia sekarang"Ucap Devan berusaha tenang saat menjawab pertanyaan Alya.
"Udah Rapi"Ucap Alya setelah merapikan dasi milik Devan.
"Ya udah saya berangkat ya, Assalamualaikum"Ucap Devan
"Waalaikum salam, hati-hati ya sayang"Ucap Alya dan mencium punggung tangan Devan.
"Bye"
Sesampainya di Kampus, Devan langsung menuju ke tempat ia untuk mengajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dari Allah
RomanceKepergian Alya membuat ia sadar jika Cinta bisa datang kapan saja dan bahkan pergi kapan saja, kehilangan Alya adalah satu-satunya alasan kenapa ia harus melanjutkan kuliahnya di Amerika. Karena tak ada harapan lagi untuk tetap berada di Indonesia...