00

5.9K 285 29
                                    

Sorry for typo..!!





Perth Pov

Jika ada yang mengatakan bahwa Cinta itu buta..  Maka itu benar adanya..
Seperti yang ku rasakan saat ini.. Aku mencintai orang yang telah membuat hidupku berubah secara drastis.
Dia pria manis yang tidak pernah sekalipun tersenyum saat partama kali ia membawaku ke rumah besar ini.

Perlahan sikap dan prilakunya berubah padaku, aku tau ini aneh.. Aku juga tidak berharap lebih padanya.. Tapi aku yakin jika dia juga mencintaiku meskipun tak pernah ia katakan secara langsung padaku.
Melihatnya tersenyum padaku membuatku sedikit berharap bahwa dia benar-benar mencintaiku.

Sesekali dia akan datang ke kamarku di malam hari setelah pekerjaannya selesai, aku tidak tau kenapa dia mau bekerja seperti itu.. Aku tak berani bertanya padanya tentang hal itu.

Aku masih ingat saat dia membunuh kedua orang tuaku di depan mataku sendiri.
Tapi anehnya dia tidak membunuhku.. Justru dia membawaku ke rumahnya dan memberikan semua fasilitas yang ku butuhkan...
Aku tidak tau harus bersyukur atau justru sebaliknya, karena selama di sini ia hanya  mengabaikanku.. Dia akan datang padaku saat dia merasa membutuhkan sandaran.

Aku tau..  Tak selamanya pekerjaan itu akan ia lakukan, karena walau bagaimanapun ia akan ada pada titik jenuh dalam hidupnya yang gelap ini.

Saat itu aku mencoba untuk memberanikan diri untuk bertanya padanya tentang pekerjaannya sebagai pembunuh bayaran.
Hahhh...
Mengingatnya saja aku sudah ketakutan..
Tubuhku membiru dan susah sekali untuk di gerakkan, tapi aku lega karena setelah itu dia meminta maaf padaku dan sejak hari itu dia semakin perhatian padaku.

Mungkin kebanyakan orang akan berpikir jika aku gila, karena aku justru mencintai orang yang telah membunuh kedua orang tuaku.
Tapi aku tidak peduli dengan anggapan orang, cukup dia yang selalu memperhatikanku dan membuatku kembali merasakan kebahagian..
Meski kadang luka itu datang lagi..
Saat dia mulai marah marah tidak jelas padaku.

Aku tidak takut padanya, hanya saja saat aku mencoba untuk membencinya aku tidak bisa, apalagi untuk membunuhnya..
Entahlah..
Aku seperti orang gila yang mencintainya meskipun banyak luka yang ia berikan padaku.

Saat ia bertanya kenapa aku selalu tersenyum meskipun dia selalu menyakitiku.
Aku hanya menjawab karena 'aku mencintaimu phi..'
Dan dia hanya terdiam mendengar jawabanku.

Saint Pov

Aku tidak tau apa yang sebenarnya aku fikirkan saat itu, dia hanyalah seorang remaja berumur 15 tahun saat itu.
Dan dia hanya diam saja tanpa ada tangisan di matanya saat aku menghabisi kedua orang tuanya di depan matanya.
Namu aku bisa melihat jika dia sangat sedih dengan kenyataan yang menghantamnya.

Dan di sinilah aku membawanya tinggal bersamaku di rumah besarku dan hanya ada beberapa maid serta asistenku yang menemaninya.
Aku mengurungnya di rumah ini dan setiap harinya akan ada beberapa guru untuk  mengajarinya.

Aku tidak ingin dia keluar dari rumah ini karena aku yakin banyak orang yang akan mencelakainya karena ulahku.
Jadi aku tidak ingin mengambil resiko itu.

Malam itu aku terhenyak mendengar  jawaban darinya saat aku bertanya kenapa dia selalu tersenyum meskipun aku selalu bersikap semauku padanya, dan jawabannya adalah..

"karena aku mencintaimu phi.. "

Aku terdiam, dan pergi meninggalkannya di dalam kamarnya sendiri.

Pantaskah aku yang seperti ini mendapatkan cintanya..?
Terbuat dari apa hatinya itu, sehingga dia tidak pernah sekalipun marah padaku  atau bahkan merajuk padaku.

-------*****-------

Ifa minta maaf na..
Ff ini beda dari yang sebelumnya..
Karena ff ini kemarin sempat ilang dari draf dan ini ifa ketik lagi...

Dan.. Hasilnya beda banget dari yang  kemarin...  😭😭

Semoga ifa gc ngecewain kalian semua...
Trimakasih aras perhatianya..!!

Pain Of Love (Sonpin) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang