20

1.2K 148 40
                                    

Typo harap di maklumi.. 😊😊
Selamat membaca.. 😘😘
















Flashback

Saint kembali dari kamar mandi dan melihat Perth yang sedang berdiri di samping ranjang mereka dengan hanya memakai piama atasannya saja, entah apa yang sedang Perth lakukan dengan ponselnya, hingga dia tak menyadari kedatangan Saint.
Tubuh Perth memang tak semulus Saint, tapi melihat beberapa bulu tumbuh di kaki Perth membuat Saint sedikit gusar.
Dia semakin mendekat dan melemparkan handuk yang tadi ia pegang, meraih pinggang Perth dan mendorongnya ke atas ranjang.

"Apa kau sedanga mencoba untuk menggoda ku?" bisik Saint di perotong leher Perth.

"Tidak!! Aku sedang berdiri di samping ranjang dan phi tiba-tiba datang mendorong ku, lalu mengatakan jika aku berusaha untuk menggoda mu..?"

"Lalu.. Kenapa kau tak memakai celana mu?"  tangang Saint menelusup masuk ke dalam satu-satunya celana yang menutupi area selata Perth.

"Sshhh... A_aku... Aahh..."

"Tak bisa menjawab hemb?" Saint memagut bibir Perth, dan terus mempermainkan ujung junior Perth dengan jarinya.

Perth menghentikan tangan Saint, kemudian berbalik menindih tubuh Saint, dan kini Saint ada di bawah Perth.
Saint menggigit bibirnya saat melihat Perth menjilati bibirnya sendiri, malam itu Perth benar-benar membuat Saint tak bisa mena lagi libidonya.

Saint meraih tengkuk Perth, mencium bibirnya dalam, seakan tak ingin melepaskannya.
Perlahan Perth melepaskan ciuman mereka dan mulai mencumbui leher serta tulang selangka nya dan meninggalkan banyak bekas kismark di sana.

Perth tersenyum saat mengeluarkan junior Saint, ia memegang junior Saint sedikit mengurutnya, dan menjilati ujungnya.
Saint memejamkan matanya menikmati apa yang kekasihnya itu lakukan.

"Aahh.. Shiitt.. Lebih cepat baby.. " racau Saint, ia juga ikut menggerakkan pinggulnya serta menahan kepala Perth agar dia bisa masuk lebih dalam.

"Aahh... Sshh.. Cukup!!" Saint menghentikan Perth dan kembali menarik Perth agar ia bisa kembali mencium bibirnya.

Kini Saint telah duduk dan membiarkan Perth berada di atas pangkuannya, sembari terus mencium bibir Perth, Saint memegang junior Perth dan menguruty bersaman dengan miliknya.

"Sshhh.. Aahh.. Phi... Lakukan!!"

"Apa yang kau inginkan sayang..?" 

Saint terus saja menggerakkan tangannya, dan membiarkan Perth terus memohon agar dia segera memasukinya.
Perth yang tak tahan dengan godaan dari Saint, kembali mendorong tubuh Saint dan memposisikan dirinya di atas junior Saint.

"Aakkhh/aahh.." pekik keduanya secara bersamaan.

Perth diam sejenak sebelum ia menggerakkan dirinya di atas Saint.
Saint hanya memandangi wajah erotis Perth dan sesekali memainkan ujung junior Perth yang ada di atas perut nya.
Dengan memegang dada Saint, Perth menggerakkan dirinya naik turun di atas Saint.
Matanya terpejam dan keringat membasahi wajah serta tubuhnya, dan pemandangan itu tak luput dari mata Saint.

Karena tak sabar, Saint membalik tubuh Perth dan membuatnya berada di bawahnya.
Kini Saint kembali bergerak lebih cepat di dalam tubuh Perth.

"Aahh... Fuck.. Aaahhh.."

Desahan terus menggema di seluruh penjuru kamar itu, bahkan kini Saint tak bisa mengendalikan dirinya, dan terus bergerak lebih cepat.
Malam itu mereka habiskan dengan saling bercum dan memuaskan hasrat mereka.

Pain Of Love (Sonpin) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang