17

1.2K 157 48
                                    

Haii..
Main dulu ama pelakor yang cute ya..
Maaf kalo tiba-tiba nie ff jadi panjang.. Padahal niatnya udah mau end.. 😄😄

Ya udah..
Selamat membaca dan abaikan typo yang berserakan.. 😘😘



































"Kau!!" Saint menatap malas pada pria manis di depannya.
Tapi pria itu masih menampilkan senyuman manis nya pada Saint.

"Hai, miss me?" tanya pria itu dengan percaya diri.

Saint tak menjawab, ia berniat untuk menutup pintu kembali tapi Tar sudah terlanjur melihat siapa yang datang.

"P'Nine.." Tar nampak bahagia melihat pria itu, dan menariknya masuk ke dalam rumah.

"Kapan phi datang? Dan kenapa tidak menghubungi ku? Aku bisa menjemputmu kan.." Tar memberondong Nine dengan retetan pertanyaan nya.

Nine hanya terkekeh tak menjawab pertanyaan Tar, ia justru menatap ke arah Saint yang mengabaikan nya.
Nine terlihat kesal tapi ia masih tersenyum ramah di depan Tar.

"Apa dia masih sama?"

"Siapa? Phi Saint?" Nine mengangguk.

"Yaah.. Begitu lah.. Kenapa phi malah menghawatirkan pria jutek itu."  Tar mengembungkan pipinya sebal.
Nine kembali tersenyum lalu mengusak rambut Tar.

"Sudah lama sejak aku pergi.. Rumah ini masih sama.. Dan sikap dinginnya juga masih sama." gumam Nine.

"Tak seburuk dulu phi.. Banyak perubahan pada P'Saint.." jelas Tar, Nine nampak antusias mendengar ucapan Tar tentang Saint.

"Maksud mu?"

"Hei, tidak ada kamar di sini untuk mu!! Setelah ini kau bisa pergi tinggal di hotel." sela Saint.

"Phi jahat!! P'Nine baru datang phi sudah mengusirnya.." seru Tar tak terima.

"Terserah lah.." Saint melambaikan tangannya tak peduli, dan kembali masuk kedalam kamarnya.

"Tak apa.. Aku akan pergi.." ujar Nine dengan mimik wajah sedih.

"Tidak!! Phi tetap tinggal di sini, phi bisa tidur denganku."

"Tanks na.." Nine nampak senang, dan menggenggam tangan Tar.

Kemudian Tar memanggil beberapa maid untuk membawa koper milik Nine dan meletakannya di kamarnya.
Tapi tiba-tiba saja Tar teringat sesuatu, jika akhir-akhir ini Perth jarang memakai kamarnya dan berniat untuk memberikan kamar Perth pada Nine.
Sementara para maid membereskan barang-barang Perth dari kamarnya, Tar mengajak Nine keluar rumah.

Saint yang sedang duduk di samping Perth yang sedang tidur, sedikit terusik karena ada yang mengetuk pintu kamarnya.
Saint meletakan kembali note book nya kemudian membuka pintu.

"Ma_maaf tuan.. Saya di perintah kan tuan muda Tar untuk meletakan barang-barang Tuan Perth di kamar anda."  ujar salah satu maid agak takut.

"Anak itu benar-benar keras kepala." gumam Saint, kemudian ia membiarkan para maid nya masuk kedalam kamarnya dan meletakan barang-barang Perth.

Perth yang tengah tidur, sedikit terusik, hingga ia bangun dari tidurnya.
Saint menghampirinya dan menyuruh Perth untuk tidur kembali.

"Ada apa phi.. Kenapa barang-barang ku di pindah ke kamar phi..?" tanya Perth dengan matanya yang masih sayup karena masih mengantuk.

Pain Of Love (Sonpin) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang