02

2.5K 240 84
                                    

Part yang menegangkan dan menguras emosi..
Abaikan typo ifa yang berserakan..
Selamat membaca..  😊😊












Sesuai janji, Saint memperbolehkan Perth untuk belajar di universitas Dan Perth juga menuruti seluruh persyaratan yang Saint berikan.
Dan ini Sudah hampir 1minggu Saint tidak pulang dan Perth merasa kesepian Di rumah besar itu sendrian, meskipun di sana banyak sekali para pengawal dan para maid.
Dan ini baru 2 Hari ia masuk universitas, ia masih belum bisa mempunyai seorang teman, Karena Perth termasuk orang yang pendiam sehingga mungkin masih banyak yang sedikit ragu untuk sekedar menyapanya.

Perth terdiam di koridor kampus untuk menunggu Jack supir sekaligus pengawal yang di tugaskan Saint untuk menjaganya.
Ini sudah hampir 15 menit ia menunggu namun Jack tak kunjung datang.
Tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundaknya dari belakang dan itu membuat Perth menoleh ke arah orang tersebut.

"Hai..  Kenapa kau belum pulang?"

Seorang gadis cantik dengan rambut yang di kuncir dua itu tersenyum manis pada Perth.
Perth membalas senyuman gadis itu.

"Aku masih menunggu jemputan. Dan kenapa kau juga belum pulang?"

Gadis itu tersenyum kemudian ia mengulurkan tangannya di depan Perth.

"Hai perkenalkan namaku Win, aku juga sedang menunggu supirku. Siapa namamu?"

"Perth, apa kau juga maba di sini?"

Gadis bernama Win itu mengangguk dan duduk di samping Perth.

"Aku lihat kau sering terdiam sendirian. Apa kau belum punya teman di sini? Teman dari sekolah mu sebelumnya mungkin?"

Perth menggeleng dan kembali mentap jalanan.
Win hanya mengangguk saja dan sedikit mengerucutkan bibirnya.

"Aku home scholing dan ini pertama kalinya aku bisa bebas keluar rumah."

"Serius..? Wah.. Sayang sekali.. Padahal kau itu tampan dan aku yakin jika kau mau berbaur dengan teman-teman kau pasti bisa mendapatkan teman secepatnya."

"Sayangnya aku tidak bisa melakukan itu. Dia membatasiku, dan hanya kau yang berani mendekat pada ku saat ini."

Win mengerutkan keningnya bingung dengan ucapan teman barunya itu.

"Siapa?"

"Phiku. Dia tidak ingin aku terlalu banyak berinteraksi dengan banyak orang, karena takut jika ada yang mencelakaiku."

"Tidak semua orang mempunyai niat buruk Perth..  Dengan mempunyai teman kau tidak sendirian lagi dan bisa berbagi suka duka mu. Ups maaf jika aku ikut campur."

"Tak apa..  Kau benar..  Hanya saja aku belum terbiasa dengan suasana baru. Trimakasih..."

"Emb. Tak perlu berterimakasih. Aku senang bisa menjadi teman pertamamu disini."

Perth tersenyum pada gadis di sampingnya itu, tak lama kemudian ponselnya bergetar dan itu panggilan dari Jack.
Perth tertunduk lesu setelah menerima panggilan dari Jack.

"Ada apa?"

"Sepertinya aku harus naik taksi."

Perth bangkit dari duduknya dan saat ia hendak berjalan menjauh tiba-tiba sebuah mobil berhenti di depannya, dan gadis bernama Win itu berlari masuk ke dalam mobil itu.

"Hei Perth.. Bagaimana jika aku antar kau pulang?"

Tawar Win dari dalam mobil yang terbuka kacanya.

Pain Of Love (Sonpin) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang