05

2K 219 30
                                    

Kalo ada yang bingung dengan Part ini kalian bisa tanya ifa langsung..
Selamat membaca..
Maafkan typo ifa ya.. Harap di maklumi.. 😊😊













Title memasuki sebuah rumah megah yang terlihat sangat sepi, namun rumah itu masih jelas terawat dengan baik.
Di dalam sebuah ruangan ada seseorang yang sedang berdiri di depan sebuah bingkai foto yang sangat besar sedang menantinya.

"Bagaimana ke adaannya?"

"Dia baik-baik saja tuan, dan tuan muda mengatakan agar tuan tidak perlu khawatir padanya, tuan muda bilang dia akan pulang setelah semuanya selesai."

Pria paruh baya itu menghela nafasnya kemudian ia duduk di atas sofa di ruangan itu, sedangkan Title ia masih berdiri di tempatnya.
Terlihat guratan kesedihan di mata pria itu, seorang anak yang ia rindukan selama hampir 10 tahun tak ingin bertemu dengannya, meskipun ia mengatakan jika dia sangat merindukannya.

"Kalau begitu katakan di mana dia berada saat ini?"

"Maaf tuan.. Tuan muda melarang saya untuk mengatakannya pada anda."

"Ck, kenapa kau selalu menuruti ucapannya? Bukankah aku yang mempekerjakanmu untuk mencari dan mengawasinya?"

"M_maafkan saya tuan."

Hening sesaat, tak lama kemudian seorang pria dengan perwakan tinggi dan tampan meskipun ia sudah tidak muda lagi, berjalan mendekat ke arah Title.

"Kau bisa pergi, pastikan tidak ada yang mengikutimu."

"Baik tuan."

Title keluar dari rumah itu dan memastikan tidak ada yang akan mengikutinya sampai di tempat Saint.

_
_
_
_
_
_

"Kau harus bersabar lagi Be.. Dia sudah dewasa, dia tau apa yang terbaik untuknya."

"Kau tidak tau apa yang ku rasakan selama 10 tahun ini Forth.. Dan kau hanya diam tanpa mencari tau di mana keberdaan putramu."

Forth tersenyum mendengar ucapan Beam yang masih enggam untuk melihat ke arahnya.
Forth mendekat dan memeluk Beam dari belakang, menyandarkan dagunya di atas pundak Beam.

"Aku tau apa yang kau rasakan sayang.."

"Pembohong!!"

"Tapi aku tidak ingin gegabah, itu sudah jadi keputusan Ae untuk tinggal di sana. Aku tidak ingin memaksanya untuk pulang."

"Aku juga tidak ingin memaksanya untuk pulang, tapi aku hanya ingin bertemu dengannya meskipun hanya sekali. Aku sangat merindukannya Forth.."

"Kau harus lebih bersabar lagi hemb, kau masih punya satu putra dan dia juga butuh perhatianmu, jangan lupakan itu."

"Aku tau!!"

Jawab Beam agak ketus, kemudian ia pergi meninggalkan Forth yang masih ada di ruangan itu.

-------*****-------

Perth sudah mulai beraktivitas seperti biasanya, Title mau pun Mark bersikap seolah mereka memang teman dekat Perth saat berada di kampus, tidak sedikit pula para gadis mengagumi kedua orang itu.
Mark menghampiri Perth yang terlihat duduk sendirian di kantin tanpa ada Title di sampingnya, ia menyodorkan sebuah amplop pada Perth, dan duduk di sampingnya.

"Apa ini?"

Tanya Perth heran saat Mark memberikan amplop itu padanya. Mark hanya tersenyum menjawab pertanyaan Perth.

"Apa boleh aku buka?"

"Silahkan!!"

Perth membuka amplop itu dan isinya adalah sebuah surat yang di tujukan untuknya.

Pain Of Love (Sonpin) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang