26 (End)

2.3K 182 85
                                    

Typo ✌✌
Selamat membaca..














"Bagaimana?"

"Dia belum mau membuka matanya.. Aku sangat khawatir.. Apa dia akan benar-benar bangun?"

"Dia pasti akan bangun sayang.. Kita harus membantu nya untuk bangun. Jangan sedih, Ae akan kembali pada kita." 

Forth yang baru saja pulang dari perjalanan bisnis nya, langsung datang ke rumah sakit di mana Perth masih terbaring di sana.
Ini sudah bulan ke 6 sejak saat itu, jika bukan karena pengorbanan Title, mungkin sekarang dia benar-benar pergi dari dunia ini.

Saat dokter memanggil Forth, di hari hal tragis itu terjadi. Dokter mengatakan jika sebuah peluru bersarang di organ hati Perth, hebatnya pria itu masih bisa bertahan.
Sedangkan Title yang mulai sadarkan diri, dia tak bisa lagi bergerak. Beberapa bagian tubuhnya remuk, dan dia merasa putus asa.

Forth menghampiri Title atas permintaan nya, dan saat itu Title mengatakan jika dia akan memberikan organ hatinya untuk Perth.
Awalnya Forth tidak ingin menerimanya, tapi mendengar ucapan Title akhirnya dia memutuskan hal besar itu.
Saat Beam tau akan hal itu, dia menangis pilu.
Meskipun selama ini dia selalu memarahi Title, tapi dia juga sangat menyayanginya.

Saat itu Title yang baru berusia 10 tahun, tinggal bersama dengan ayahnya di kediaman Jaturaphoom.
Sang ayah adalah salah satu orang terpercaya keluarga itu. Bahkan ibunya pun turut andil dalam melindungi keluarga itu, sampai akhirnya dia meregang nyawa karena berusaha melindungi Title dari musuh-musuh ayahnya yang berkedok sebagai orang-orang terdekat Forth.
Hanya orang tua Title yang tau siapa saja orang-orang yang berusaha untuk menikam Forth dan keluarga nya dari belakang.
Oleh karena itu ayah Title pun juga mereka habisi, demi ambisi mereka.
Saat itu pula Title yang menjadi saksi bagaimana Methanan menghasut putra sulung keluarga itu. Dan menyingkirkan Perth dari sana.
Tapi saat itu dia tak bisa berbuat apa-apa, karena dia masih ingin membalskan dendamnya pada mereka suatu hari nanti.
Lalu dia memutuskan untuk meneruskan apa yang ayah dan ibunya lakukan, yaitu dengan menjadi mata-mata untuk mengintai Perth yang saat itu masih tinggal di rumah keluarga Tanapon.
Sampai akhirnya dia bisa masuk ke rumah Saint, untuk menjadi penjaga bagi Perth.

"Aku masih berharap jika dia akan membuka matanya, aku terganggu jawab atas hal ini.. Karena Title ingin putra kita bahagia.." ujar Forth kemudian memeluk Beam.

"Yah.. Aku merasa bersalah atas kematiannya.. Dan sekali lagi kita berhutang nyawa pada mereka." Beam mengeratkan pelukannya pada Forth.

Beam tak pernah pergi dari sana, dia selalu menunggu Perth, ia berharap jika putranya itu akan segera bangun dan kembali tersenyum seperti biasanya.
Dan kembali berkumpul bersama dengan mereka lagi.
Dalam hatinya dia berjanji akan membahagiakan putra nya itu, dan tak akan membuatnya tersakiti lagi.

.

.

.

Hari yang mereka tunggu tiba, Perth membuka matanya.
Dia bisa melihat kedua orang tua nya dan juga Plan di sana bersama dengan Mean.
Namun.. Tak ada Saint di sana, Perth terdiam, tak ada satu pun kata yang keluar dari mulutnya.
Setelah dokter memeriksanya, dokter mengatakan jika Perth mungkin akan lumpuh, tapi dia bisa sembuh total jika menjalani terapi.

Perth bisa mendengar apa yang di ucapkan oleh dokter itu pada keluarga nya.
Tapi dia tak peduli dengan hal itu, hatinya merasa sakit saat melihat tak ada Saint di sisi nya.
Perth tidak tau jika selama ini keluarganya memalsukan kematiannya, agar Saint tak lagi mendekat padanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pain Of Love (Sonpin) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang