10

1.3K 166 14
                                    

Maaf Karena baru up ini ff gaje..
Yakin udah pada bosan ama ini ff..
Gc perlu banyak cincong..
Selamat membaca dan maafkan typo ifa.. 🤗🤗





























Hampir 1 minggu Perth berada di rumah sakit, ke adaan nya semakin membaik namun Perth masih pendiam dan masih takut dengan beberapa orang, selain Saint dan juga Mark.
Penjagaan sangat ketat, hingga seorang pun tak ada yang di perbolehkan masuk kedalam kamar Perth, meskipun itu Beam atau pu Forth selaku keluarga dari Perth.
Karena Saint juga tak ingin ambil resiko lagi jika Perth kembali mengamuk dan melukai dirinya sendiri.

Brakk!!

"Sialan!! Kemana mereka membawanya." Saint menendang pintu kamar inap Perth, karena tak menemukan Perth di dalam sana, juga para penjaga yang katanya sekarang sedang terluka dan di rawat.

Saint mencoba menghubungi Mark, namun tak ada jawaban.
Kemudian tanpa pikir panjang Saint segera pergi meninggalkan rumah sakit menuju ke kediaman Jaturaphoom.

Braakk!!

Saint membuka paksa pintu rumah besar itu setelah ia berhasil melewati beberapa penjaga di depan.

"Perth!!" semua orang yang ada di rumah itu keluar dan melihat Saint yang mengamuk memanggil nama Perth.

"Ada apa ini?" tanya Beam yang kini sudah turun mendekat pada Saint.

"Di mana kalian sembunyikan Perth?"

"Apa yang kau katakan? Bukankah kau yang berusaha untuk menyembunyikan nya dari kami keluarganya?" Beam mulai terlihat emosi.

"Ck! Lalu di mana Plan?"

"Untuk apa kau mencarinya?"

"Karena dia yang membuat Perth jadi seperti ini. Apa kau tidak sadar itu!?"  bentak Saint.

Beam membulatkan matanya, sedikit terkejut.
Saint berjalan cepat mencari Perth di balik seluruh pintu di rumah itu, namun ia tak menemukan Perth ataupun Plan disana.

"Sudah aku katakan, Ae tidak ada di sini, kau yang membawa nya!!" dan Plan juga sudah tak tinggal lagi di rumah ini." jelas Beam.

Saint tak mengatakan apapun, kemudian ia melenggang pergi dari rumah itu.

"Apa yang sebenarnya terjadi dengan anak-anak ku.." batin Beam. Kemudian ia segera menghubungi Plan dan ingin membicarakan hal ini.

Di sisi lain...

Perth nampak nyenyak dalam tidurnya, suasana di hutan itu cukup membuat nya tenang, hingga ia lupa akan Saint yang pasti sangat menghawatirkan nya.
Di sebuah rumah yang cukup besar di tengah hutan, Perth membaringkan tubuhnya.

"Perth.."

"Phi Tle.."

"Kau harus makan.. Setelah itu minumlah obatmu."

"Hemb!!" angguk Perth.

Kemudian Title menghampiri Perth dengan nampan berisi makanan, dan memberikannya pada Perth.

"Apa tidak apa jika aku ada di sini?"

"Tak apa.. Ini demi kebaikan mu.. Phi hanya ingin menjaga mu.. Tentang tuan besar dan juga Saint.. Aku yang akan memberitau mereka jika semua masalahnya selesai." jelas Title, sambil menepuk kepala Perth.

Title terpaksa membawa Perth secara sembunyi-sembunyi karena ia tak ingin Plan melampiaskan kemarahanya pada Perth, dan mengenai Saint, ia tau pasti saat ini pria itu tengah mengamuk dan terus mencari keberadaan Perth.

Pain Of Love (Sonpin) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang