23

1.3K 159 47
                                    

Maaf kalo Banyak typo..
Males revisi.. 💗✌






















Perth terbangun dari tidurnya. setelah timah panas itu di keluar kan dari bahu kirinya, Perth di haruskan untuk istirahat oleh dokter Khongthanin.
Perth masih tidak ingin bicara pada Saint, dia masih merasa kesal, Saint tau itu. Tapi dia memutuskan untuk tetap berada di samping Perth saat ini, meskipun Perth mengabaikan nya.

Ke heningan membuat Saint tersiksa, Perth masih enggan untuk bicara pada nya meskipun dia berada tepat di hadapannya.

"Mau sampai kapan kau akan diam seperti ini?"

"Sampai phi menjelaskan semuanya pada ku!!"

Saint menghela nafasnya saat mendengar jawaban dari Perth. Dia menatap Perth lekat dan memegang tangan nya.

"Serahkan semua pada phi.. Jangan lakukan apapun, phi tidak ingin kau terluka lagi seperti ini Perth.. Percayalah..
Phi melakukan ini karena phi ingin melindungi mu, sesuai janji phi pada orang tua mu."

Perth melirik tajam Saint.
"Tapi aku juga tidak ingin sesuatu terjadi pada phi.. Kenapa tidak kalian berikan saja apa yang mereka minta? Aku hanya ingin hidup dengan tenang bersama mu.."

Saint tersenyum lalu mengusap lembut pipi Perth.
"Phi mengerti.. Tapi bagaimana dengan Mark? Apa kau tau seperti apa dia mengabdi pada keluarga Tanapon? Kau ingin membuat kerja keras nya sia-sia?"  Perth menggeleng.

"Sekarang serahkan saja semua nya pada phi dan juga Mark, phi tidak ingin hal ini terjadi lagi.. Sebelum hari pernikahan kita."

"HAHH!!?" Perth terkejut dengan uacapan Saint tentang pernikahan.

"Me_menikah? Tapi.."

"Kenapa? Apa kau tidak ingin menikah dan hidup bersama phi selama nya?"

"Tentu saja aku mau.. Tapi.. Bagaimana dengan Pho..? Dan.."

"Phi sudah mengatakan niat phi pada mereka... Dan.. Mereka menyetujui nya.."  Saint tersenyum melihat Perth yang masih tidak percaya dengan apa yang dia katakan.

"Isshh.. Kenapa phi tidak mengatakan nya padaku dulu?" Perth mengerucutkan bibirnya, Saint kini berpindah duduk di samping Perth lalu memeluknya.

"Tadinya phi ingin mengatakan nya, dan membuat kejutan untuk mu.. Tapi.. Waktunya tidak tepat, saat itu Nine tiba-tiba saja datang. Dan phi.. Terpaksa menundanya." jelas Saint. Perth mengangguk saja menyandarkan kepalanya pada bahu Saint.

"Masih marah?"

"Tentu saja!!" Perth mencubit pinggang Saint.
Saint meringis sakit, tapi setelah nya dia tertawa pelan dan mencium kening Perth.

"Phi mencintaimu.."

"Hemb aku tau..!!"

Saint lagi-lagi terkekeh pelan, dia ingat sekali apa yang sering dia katakan pada Perth, saat Perth mengatakan kata cinta padanya. Dan kini pemuda itu membalasnya..

"Sekarang istirahat lah.. Phi akan keluar sebentar.. Jangan kemana-mana!!" tegas Saint, Perth hanya mengangguk saja dan membiarkan Saint keluar dari kamar nya. Sebelum itu Saint masih sempat untuk mencium bibir Perth.

.
.
.
.
.

"Apa mau mu!?"

"Masih bertanya? Aku sudah mengatakan nya dengan jelas pada mu.."

"Ck!!" Mark berdecak sebal.
"Itu tidak mungkin!! Tuan Tanapon sudah memberikan seluruh asetnya atas nama Ae intoucth Jaturaphoom. Dan tak ada satu pun asetnya yang beratas namakan dirimu serta keluarga mu." jelas Mark pada pria di depannya.

Pain Of Love (Sonpin) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang