Lagi kangen baca komen kalian..
Bilangnya hiatus.. Tapi ttp up..
Hehehehe.. Maaf..
Tapi ifa beneran ga bisa lepas dari WP 😂😂
Mungkin kalo appk nya di apus baru bisa ninggalin WP.. 🤔🤔Selamat membaca..
Dan abaikan typo nya.. 😘😘Perth terlihat manis dengan kemeja berwarna pink dan celana jeans putih, begitu juga dengan Saint, ia juga memakai pakaian yang senada dengan Perth.
Nine melihat ke dua orang itu keluar dari kamar dan saling bergandengan tangan, ia meremas sendok yang ada di tangannya.
Nine tak suka melihat Saint yang bisa tersenyum setulus itu hanya pada Perth, padahal dulu dia berusaha keras untuk bisa menarik perhatian Saint, agar Saint mau melihatnya."Sudahlah phi.. Lupakan P'Saint, bukankah masih banyak pria di luar sana? Atau.. Phi bisa mencoba dengan perempuan saja..."
Tar melihat ke arah lain, mengetahui jika Nine kini menatap nya dengan tajam.
Tar bersikap biasa dan melahap makanannya."Diam!! Jangan ikut campur urusan ku nong.." sarkas Nine.
Nine segera menyelesaikan makannya dan meninggalkan Tar sendiri di ruang makan.
Tar menggeleng pelan, ia tak menyangka jika Nine masih saja memiliki perasaan pada Saint, padahal itu sudah lama sejak mereka memutuskan untuk berpisah dan Nine meninggalkan Saint untuk pergi keluar negri."Hahh!! Apa yang mereka lihat dari pria menyebalkan itu sih? Tidak pernah tersenyum dan sangat angkuh." gumam Tar.
Bagi Tar Saint itu sangat menyebalkan dan selalu mengatur hidupnya, bahkan sampai saat ini ia harus selalu menuruti ucapan Saint, jika tidak.. Dia bisa kehilangan fasilitas yang ia miliki sekarang.
.
.
.
.
.Suasana hening meliputi keduanya, Saint maupun Perth tak ada yang mengatakan apapun saat mereka berdua berada di dalam mobil.
Saint sesekali melirik ke arah Perth yang terdiam dengan tatapan kosong, Saint tak tau apa yang sedang di pikirkan oleh Perth, yang jelas.. Perth itu bukanlah tipikal orang yang akan bicara terus terang mengenai apa yang ada di pikiran nya dan apa yang membuatnya gelisah.Saint sedikit memelankan laju mobilnya dan meraih tangan Perth yang ada di sampingnya.
Perth menoleh ke arah Saint dengan tatapan datar."Aku baik-baik saja phi.." Perth menarik tangannya kembali dan kembali melihat keluar mobil.
Saint mendesah pelan, ia tau kini apa yang sedang mengganggu pikiran kekasihnya itu.
Ia menghentikan mobilnya dan meraih tangan Perth lagi."Perth.. Lihat phi.."
Perth masih sama, ia tak ingin menatap ke arah Saint, ia marah karena Saint tak mengatakan semuanya padanya, bahkan tentang siapa Nine dan apa hubungan mereka sebelumnya.
"Apa kau marah padaku? Jika kau diam saja.. Mana mungkin aku bisa mengerti apa yang membuat mu marah.. Perth.."
Saint kembali membujuk Perth agar mau melihat ke arahnya.
Saint bisa melihat jika Perth menghela nafas panjang, kemudian menoleh ke arahnya."Aku tidak marah, aku ingin pulang ke rumah Mae.."
Ujar Perth, kemudian kembali memalingkan wajahnya dari Saint.
"Baiklah.. Tapi besok, kita makan malam dulu dan apa lagi yang kau inginkan?" tanya Saint lagi, masih dengan senyuman nya.
"Tidak ada."
Mendengar jawaban dari Perth, Saint kembali melajukan mobilnya dan menuju ke sebuah restoran untuk makan malam.
Perth benar-benar diam, tak ceria seperti biasanya, biasanya ia akan menanyakan apapun pada Saint dan menceritakan apa yang dia lakukan seharian tanpa Saint di sisinya.
Tapi kali ini ke diaman Perth membuat Saint sedikit gusar.
Saint yakin ada sesuatu yang terjadi tanpa sepengetahuannya, dan itu yang membuat kekasihnya itu diam.
Bahkan setibanya di rumah, Perth masih diam.
Setelah mengganti pakaiannya, Perth langsung saja masuk ke dalam selimut dan menutupi hampir seluruh tubuhnya dengan selimut itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pain Of Love (Sonpin) END
Fanfiction"Aku tidak tau kenapa aku bisa sangat mencintanya.. padahal dia adalah orang yang telah merubah hidupku menjadi seperti ini. aku benar-benar di butakan dengan cintanya.." ~Perth "Aku bukan orang yang mudah tersenyum pada siapapun. namun entah kenapa...