22

1.1K 157 37
                                    

Maaf mungkin ada typonya..
Selamat membaca.. 😚😚























Perth sengaja kembali ke mansion Saint pagi-pagi sekali, dia ingin mengejutkan kekasihnya itu, karena pagi ini dia berhasil membuat sesuatu untuk Saint bersama dengan maid di rumah orang tuanya.
Seperti hari biasanya, Saint selalu bangun terlambat.
Sebelum Perth masuk kedalam kamar dan membangunkan Saint, dia menyiapkan makanan yang ia bawa tadi di atas meja makan.
Setelah semua selesai, Perth bergegas menuju ke kamar Saint yang juga adalah kamar nya.

"Phi.. Ayo ba.. ngun.. !!!"

Perth terkejut bukan main, dia hanya pergi selama 2 hari, dan sekarang Saint sedang tidur bersama pria brengsek yang akhir-akhir ini selalu mengganggu pikiran nya.
Perth tak ingin berpikiran buruk pada Saint, dia terus berusaha untuk tidak mempercayai apa yang dia lihat.

Perth menarik selimut yang menutupi tubuh keduanya dengan kasar dan melemparkan nya.
Di tubuh Nine terlihat banyak sekali bekas kismark dan itu juga ada beberapa di tubuh Saint.
Saint mengerjapkan matanya saat merasakan sesuatu membangunkan tidurnya.

"Perth!!"

Saint tertegun saat melihat Perth kini sudah memegang senapan miliknya dan mengarahkanya pada Nine.
Nine yang sudah terbangun lebih dulu, kini terdiam kaku di tempatnya.

"Jelaskan!! Aku akan percaya apapun yang phi katakan." ujar nya.

Tangan itu sedikit gemetar, karena ia mencoba menahan isakannya.
Saint bisa melihat ke marahan yang terpancar jelas di mata Perth.

"Perth.. Akan phi jelaskan, tapi letakkan itu dulu." Saint mencoba untuk membujuk Perth agar meletakan kembali senjata di tangannya.

"Tidak!! Jika phi tidak mau menjelaskan semuanya pada ku, tak apa.. Aku akan membuat pria satu ini mengerti siapa yang seharusnya di singkirkan dari sini!!"

Kini Nine beringsut dan bersembunyi di belakang tubuh Saint, dia merasa takut tapi ada seulas senyum di bibirnya.
Saint menggeleng pelan, dan beranjak dari tempatnya, membiarkan Perth melakukan apapun yang dia inginkan.

"Lakukan apapun yang kau mau.." ujar Saint, dan ia menghilang di balik pintu kamar mandi.

Mendengar jawaban dari Saint, tanpa banyak bicara, Perth menarik lengan Nine dan menyeret nya keluar dari kamar, sebelum itu Perth sempat mengambil kaos Nine yang berserakan di lantai kamar nya.

"Lepas!! Kau sudah melihatnya dengan jelas!! Kenapa harus ada penjelasan lagi?" Nine menghempaskan tangan Perth dari lengan nya.

"Kau pikir aku akan percaya dengan semua itu?! Tidak!! P'Saint sangat mencintaiku!! Dan dia tidak akan menghianati ku!!" sorot mata Perth yang tajam seolah meyakinkan jika yang dia katakan itu benar, meskipun sebenarnya ada sedikit ke raguan di dalam hatinya.

"Heh? Cinta!? Kau percaya jika dia benar-benar mencintaimu? Setelah yang kau alami selama ini? Bodoh!!" Nine menggeleng pelan, dia meraih kembali pakaiannya kemudian memakainya.

Perth mengatupkan rahangnya, dia tidak tau harus menjawab apa lagi, karena Mungkin sebenarnya Saint memang hanya ingin mempermainkan nya.
Nine tersenyum melihat ke raguan di mata Perth.
Dia mendekati Perth yang tertegun di tempatnya.

"Lihat baik-baik.. Dan buka mata mu.. Dia tidak pernah mencintai siapa pun!! Aku atau pun Kau!!" bisik Nine, kemudian ia pergi meninggalkan Perth.

Slepp!!

"Akkhh!! Siall!!"

Nine berhenti melangkah dan memegangi lenganya yang berhasil tertembus timah panas dari senapan yang ada di tangan Perth.

Pain Of Love (Sonpin) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang