Artifical Intelligence atau Kecerdasan buatan adalah kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah atau bisa disebut juga intelegensi artifisial.(Bahasa Inggris: Artificial Intelligence) atau hanya disingkat AI, didefinisikan sebagai kecerdasan entitasilmiah.
Dimulai dari isapan jempol sekelompok penulis fiksi ilmiah, Artificial Intelligence (AI) kini telah menjadi bagian dalam keseharian kita.
Walaupun mungkin masih butuh bertahun-tahun untuk bisa merasakan seorang asisten robot yang membantu pekerjaan kantor kita, tetapi AI kini telah memiliki dampak yang cukup signifikan di berbagai lini kehidupan kita.
sampai Siri dan Cortana, adalah beberapa contoh dari penggunaan AI di keseharian kita.
Apa yang menjadi kesamaan pada sejumlah teknologi tadi adalah algoritma khusus yang memungkinkan teknologi ini dapat bereaksi serta merespon secara real time.
Mungkin jalan kita masih panjang hingga AI dapat menjadi teknologi yang sempurna.
Tetapi efek positif yang akan dihasilkannya terhadap lingkungan dalam hal efisiensi dan efektifitas sangatlah tidak ternilai.
Begitu juga dengan efektifitas dan dampak negatifnya. Dan berikut inilah dampak negatif dari AI :
1. Robot akan menuntut hak asasi dan kebebasan.
Robot adalah seperangkat alat mekanik yang bisa melakukan tugas fisik, baik dengan pengawasan dan kontrol manusia, ataupun menggunakan program yang telah didefinisikan terlebih dulu (kecerdasan buatan).
Saat ini ada sebuah robot humanoid yang menjadi warga negara. Robot tersebut bernama Sophia.
Sophia adalah robot humanoid yang dikembangkan oleh perusahaan berbasis di Hong Kong, Hanson Robotics.
Sophia tersebut dirancang untuk memberikan jawaban berbagai pertanyaan dan telah "diwawancara" di seluruh dunia.
Pada Oktober 2017, robot tersebut menjadi warga negara Arab Saudi.
Ini baru saja permulaan, apakah di masa depan nanti robot-robot canggih akan menjadi bagian dari sebuah negara?
Contohnya saja Sophia, ia merupakan robot humanoid pertama yang memiliki kewarganegaraan.
Dengan AI, ada kemungkinan robot akan mencapai tahap realisasi diri.
Bila itu terjadi, mereka mungkin menuntut hak mereka seolah-olah mereka adalah manusia.
Artinya mereka akan memerlukan tunjangan perumahan dan perawatan kesehatan dan permintaan untuk diizinkan memilih, melayani di militer, dan diberi kewarganegaraan.
Dan dapat disimpulkan, maka robot akan meminta hak asasi dan kebebasan sama seperti manusia.
Hal tersebut dapat menjadikan robot melakukan hal-hal seperti manusia pada umunya.
2. Robot akan mengambil alih pekerjaan manusia.
Tidak diragukan lagi, mesin atau robot akan mengambil alih pekerjaan manusia suatu hari nanti.
Namun, apa yang tidak kita sadari adalah sampai kapan mereka akan mengambil alih, dan sampai sejauh mana?
Menurut konsultan dan audit Pricewaterhouse Cooper (PwC), robot akan mengambil alih 21% pekerjaan di Jepang, 30% pekerjaan di Inggris, 35% pekerjaan di Jerman, 38% pekerjaan di Amerika serikat pada tahun 2030.
Dan pada abad berikutnya, mereka akan mengambil alih lebih dari setengah dari pekerjaan yang tersedia bagi manusia.
Sektor yang paling terkena dampaknya adalah Transportasi dan penyimpanan, dimana 56% tenaga kerja akan menjadi mesin. Ini diikuti oleh sektor manufaktur dan ritel, dimana mesin akan mengambil alih 46 dan 44 persen dari semua pekerjaan yang tersedia.
Berbicara tentang kapan, diperkirakan bahwa mesin atau robot akan mengendarai truk pada tahun 2027, dan bekerja di supermarket pada tahun 2031, pada tahun 2039 mereka akan menulis buku, dan pada tahun 2053 mereka akan menjalani operasi.
Hanya sedikit profesi yang terbebas dari mesin atau robot. Salah satunya pendeta gereja, mereka akan terbebas bukan karena sebuah mesin tidak dapat menjalankan gereja, tetapi karena kebanyakan orang tidak akan menyetujui untuk dikhotbahkan oleh robot.
3. AI akan melebihi Manusia dalam penalaran dan kecerdasan.
Kecerdasan buatan dikelompokan menjadi dua kelompok:
AI yang kuat dan yang lemah.
AI di sekitar kita saat ini tergolong AI yang lemah.
Ini termasuk AI yang diduga maju seperti asisten cerdas dan komputer yang telah mengalahkan master catur sejak 1987.
Perbedaan antara AI yang kuat dan yang lemah adalah kemampuan untuk beralasan dan berperilaku seperti otak manusia.
AI lemah umumnya melakukan apa yang diprogram untuk dilakukan, terlepas dari beberapa canggihnya tugas itu bagi kita.
AI yang kuat di ujung lain spektrum, memiliki kemampuan kesadaran dan penalaran manusia.
Hal ini tidak dibatasi oleh ruang lingkup pemrogmannya akan dapat memutuskan apa yang harus dilakukan, dan apa yang tidak bileh dilakukan tanpa masukan manusia.
AI yang kuat tidak ada pada saat ini, namun ilmuwan memperkirakan mereka seharusnya ada sekitar sepuluh tahun lagi.
4. AI bisa menghancurkan kita.
Ada kekhawatiran bagi dunia mungkin berakhir dengan kiamat yang dibuat oleh AI, seperti yang terjadi pada franchise film Terminator.
Peringatan bahwa AI bisa menghancurkan kita tidak berasal dari ilmuwan acak atau teori konspirasi, tapi dari profesional terkemuka seperti Stephen Hawking, Ellen Musk, dan Bill Gates.
5. AI akan mengambil alih dunia.
Setelah menghancurkan umat manusia, Kemungkinan besar yang terjadi selanjutnya adalah mesin atau robot akan mengambil alih seluruh dunia mulai dari pekerjaan, kekuasaan, dan lain-lain.
Mereka juga akan membuat dunia mereka sendiri untuk tempat tinggal dan masa depan mereka nantinya.
Bagaimana pendapat anda tentang pembahasan kali ini? Apakah AI akan sangat bermanfaat dan dibutuhkan sekali oleh manusia di masa depan nanti? atau justru sebaliknya?
Berikan pendapat kalian di Komentar! Berkomentar lah dengan bijak, cerdas, dan sopan!
Jangan lupa jika kalian suka dengan Pembahasan kasih vote nya yah! Jangan jadi Silence Readers dan jangan pelit-pelit!
Terima kasih!
KAMU SEDANG MEMBACA
Conspiracies Theory
Non-Fiction▪Teori-teori ☢ ▪Konspirasi 👁 ▪dan Misteri dunia yang masih menjadi tanda tanya (?).🌐 Disini akan dibahas dan dijelaskan secara jelas, logis, dan mudah untuk dipahami. dikutip dari berbagai sumber di internet, dan media lainnya. Kapan update? Rando...