Anna tak bisa menghentikan kelakuan Cleo yang sudah menyebarkan berita bahwa Justin memberinya sekotak red velvet ke seluruh sekolah dan jelas semuanya langsung percaya. Kenapa? Karena Cleo adalah orang yang akan mengatakan sesuatu yang sudah ia konfirmasi sendiri jadi belum pernah ada cerita dimana Cleo salah memberikan informasi.
Hal itu menjadi suatu batu besar untuk Anna karena sekarang dia tak hanya dianggap sebagai teman dari sang dewi sekolah, tapi juga incaran dari dewa di sekolah. Dan banyak yang bertanya-tanya apa hebatnya gadis itu hingga bahkan tak sedikit yang mencelanya. Ini jelas buruk untuk Anna yang ingin hidup dalam keadaan tenang tanpa gangguan.
"Gue harus gimana sekarang?" Anna sedang berada di belakang sekolah dan bicara dengan Jenny melalui telpon, ya dia sedang berbicara soal bagaimana dirinya menjadi trending topik hanya karena Justin memberinya sebuah kue.
"...."
"Ya Tuhan gue nggak pernah ngobrol ataupun deket sama Justin dan lo nyuruh gue buat minta dia jelasin ke anak-anak."
Anna tampak mengusap rambutnya gusar hingga membuat wajahnya bebas dari rambut yang biasanya menutupinya.
"Jen gue ke kelas dia aja bisa-bisa gue di-bully, udah cukup gue ngerasain sekali gue nggak mau lagi." Anna jelas tak menyukai saran yang diberikan Jenny.
"...."
"Oke lo depan sekolah gue ntar, dia ada latihan basket ntar. Oke, tapi apa lo yakin nggak apa-apa?" Hembusan napas lelah terdengar dari mulut Anna lalu dengan lemah dia bicara.
"Oke." Anna pun meninggalkan tempat itu setelah dia memastikan penyamarannya berjalan dengan baik.
"Nggak apa-apa nih?" tanya Anna pada Jenny, sahabatnya yang kini sudah membuat Anna versi Bina Nusantara pergi jauh-jauh.
"Udah kalo lo deketin dia kayak gini nggak bakal ada yang ngenalin lo, jadi kehidupan sekolah lo aman." Ide Jenny tak begitu buruk, tapi jelas itu bukan yang terbaik.
"Udah sana pergi," suruh Jenny pada Anna.
Kini Anna mulai melangkah ke arah lapangan basket sekolah Bina Nusantara dan jelas itu membuat semuanya memandangnya; pertama karena dia cantik dan punya tubuh yang bagus, kedua karena dia menggunakan seragam dari sekolah lamanya.
"Justin," panggilnya hingga sang pemilik nama mau tak mau berhenti dan berjalan ke arahnya setelah meminta ijin pada Agus sang kapten.
"Lo manggil gue?" tanya Justin yang tampak tak begitu berminat, tapi dia memilih untuk menunggu jawaban dari gadis di depannya yang ia akui cantik walaupun jelas cantik saja tak akan masuk ke dalam hatinya.
"Gue Anna, tapi sekarang panggil gue Rosie aja." Alis Justin naik seolah menggambarkan bagaimana keadaan otaknya yang tak mengerti ucapan Anna.
"Red velvet kemarin, temen SMA lo yang kayak kuntilanak itu gue Anna. Tapi, please jangan kaget."
KAMU SEDANG MEMBACA
✅Eccedentesiast
Novela JuvenilSenyum adalah topeng terbaik yang ia punya. Lewat senyuman dia menyimpan seratus arti, lewat senyumnya ia menyembunyikan ribuan masalah.