Pengakuan bahwa Anna adalah kekasih Justin dan Jeffrey sangat berpengaruh dalam hidup Anna. Semua kini mengecapnya sebagai gadis yang suka mempermainkan perasaan orang, bahkan secara terang-terangan membicarakan hal itu di depannya.
Ia kehilangan teman, ia kehilangan tempat persembunyiannya, ia kehilangan ketenangan, semuanya kembali seperti dulu saat semua mencemooh dan memandangnya rendah. Dia kini bahkan sudah mempersiapkan diri jika tiba-tiba ada yang mengganggunya lebih dari verbal.
"Lo nggak apa-apa?" tanya Cleo yang tiba-tiba memutuskan duduk bersama Anna setelah Nancy pindah tempat duduk.
"Ya, i am used to," katanya dengan senyum yang Cleo sangat tahu itu dipaksakan.
"Gue udah denger cerita lo dari Kak Rayan." Anna menoleh ke arah Cleo tak percaya bahwa gadis itu benar-benar mendekati kakaknya.
"Jangan kaget, tapi gue beneran bakal jadi kakak ipar lo," kata Cleo dengan cengiran khasnya.
"Ya seenggaknya ada kabar baik di antara kabar buruk, selamat." Cleo mengangguk.
"Ya thanks, tapi gue sedikit takut kalo kakak lo terlalu subjektif dalam menilai lo dan gue di sini bukan buat menghakimi lo, tapi gue pengen denger yang sebenernya. Gue nggak mau orang-orang mikir kalo gue mau temenan sama lo cuma karena kak Rayan. Lo taukan seorang Cleo selalu mengatakan kejujuran. Jadi, kasih tau gue Jeffrey dan Justin apa mereka beneran pacar lo?" tanya Cleo.
"Ya dan nggak." Dahi Cleo mengkerut bingung.
"Maksud lo?"
"Gue pacaran sama Jeffrey, tapi gue dan Justin nggak, dan gue juga nggak bisa nyalahin Justin. Dulu dia bilang Rosie sebagai pacarnya buat ngelindungin gue sebagai Anna." Cleo mengangguk paham.
"Sekarang lo mau gimana?" tanya Cleo.
"Biarin aja mengalir lagian apa yang gue omongin nggak bakal ada yang percaya." Cleo berdecak kesal karena semua yang dikatakan Anna benar.
"Tapi, gue sedikit penasaran An." Anna menatap Cleo yang kini jiwa detektivenya sudah keluar.
"Siapa kemaren nenek sihir itu?"
"Daisy."
"Nah itu, dia dapet foto-foto itu dari mana?" tanya Cleo pada Anna yang kini Anna mulai berpikir ke sana. Semua latar belakang itu ada di sekolahnya yang sekarang dimana Daisy tak mungkin bisa masuk jadi kemungkinan ada yang bekerja sama dengan Daisy, tapi siapanya itu yang tak diketahui oleh mereka.
"Pasti ada mata-matanya di sini," ucap Cleo.
"Sekarang lo ikut gue kita ke ruang pengawas CCTV." Cleo menarik Anna keluar kelas menuju ke ruang pengawas cctv.
-o0o-
Anna tak pernah tahu bahwa gadis yang kini sibuk melihat layar monitor sangat pandai berbohong dan membujuk orang, padahal beberapa menit yang lalu Cleo mengatakan bahwa dia hanya mengucapkan kebenaran.
"Bukannya tadi lo bilang lo cuma mengatakan kebenaran ya?" Cleo melirik Anna dengan tatapan biasa tanpa terganggu sama sekali.
"Kalo ini berbeda urusan, lagian gue harus tau siapa yang bikin calon adek ipar gue menderita," kata Cleo kini mengetikkan sesuatu di keyboard.
"Karena gue bantu lo, jangan lupa bilang ke kak Rayan yang baik-baik soal gue biar dia makin cinta." Anna tersenyum kecil, kakaknya beruntung dicintai oleh Cleo.
"Btw, lo lagi hindarin Jeffrey ya?" tanya Cleo dengan mata yang selalu tertuju pada monitor.
"Gue nggak mau dia kena imbasnya." Berbicara tentang Jeffrey dia tadi melihat kekasihnya itu sedang membersihkan loker miliknya bersama dengan Virman dan juga Justin.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅Eccedentesiast
Roman pour AdolescentsSenyum adalah topeng terbaik yang ia punya. Lewat senyuman dia menyimpan seratus arti, lewat senyumnya ia menyembunyikan ribuan masalah.