Unfixed

395 27 19
                                    

Gue tremor, gue jatoh depan pintu kamar gue sendiri dan Kezia bukain pintunya.

Yang dia teriak bukan Aero, tapi Aqsa.

" Aqsaaaaaaa "

Dari ruang theaterpun terdengar dia membalas teriakan itu

" Whaaaaaat "

" Sini naik dulu "

———

* Aqsa's P.O.V *

Aduh tai gue lagi fifa juga anjing, ah yaudahlah.

" Bang? " gue manggil Aero, nyariin dia.. kok ga ada ya? Kemana dia? Diatas kali ya..

Gue naik ke atas nemuin Kezia meluk Lizzie,

" Sa she's unconscious sa "

" Hah kenapa? Ada apa? "

" Tadi berantem sama Aero, and it didnt end well i think "

" Aduh abang " gue nepak kepala gue sendiri.

Jujur gue malu sama kelakuan Abang gue sendiri.
How could he?

Gue langsung nelfon Tante Anna,

" Tante Anna "

" Iya kenapa Sa? "

" Tante bisa kesini? Eh.. or tolong telfonin Dr. Russel? "

" Tante emang mau ke rumah Kak Thalia, mau kesana sih. Anyway kenapa? Ada perlu apa sama Dr. Russel? "

" Panjang tan ceritanya "

" This isnt good news ya Sa? "

" Hee..hmm.. yeah "

" Okay im on my way "

Telfon tertutup.

" Aduh Kez, tantenya pasti minta every details nih "

Mba siti dateng, dan dia kelabakan.
Kezia bilang gausah kasih tau siapa, not ever her parents.

Mba siti ngasih minyak kayu putih ke Kezia supaya Lizzie bisa hirup minyaknya.

Galama, Lizziepun bangun.
Gue bisa liat dia nangis, gue mau nanya juga gaenak.

So i'll let her talk first.

Lizzie meluk gue, sambil nangis.

" Sa gue salah apa kemaren sa
Sa jawab gue salah apa? "

" Engga lo ga salah, Aero yang kelewatan "

" Terus kenapa dia berubah Sa? Dia kayak bukan Aero yang gue kenal Sa "

" Liz lo udah deh, jangan mikirin Aero lagi, biarin aja behavior dia kayak gitu "

YOU || Aswar Bros.   [ COMPLETE ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang