Sudah larut malam. Jam sudah menunjukkan pukul sebelas. Namun mata Eunha belum juga bisa terpejam. Mungkin efek tidur di rumah baru, pikirnya.
Ia bangun dari tidurnya lalu melirik keluar jendela. Samar-samar terdengar bunyi jangkrik yang berasal dari luar. Bisa dikatakan Eunha adalah orang yang takut terhadap serangga. Apalagi kecoa.
Dulu, waktu Eunha masih duduk di bangku sekolah menengah pertama, ia sering menangis karena dijahili teman-temannya. Bagaimana tidak? Seekor kecoa mati ia lemparkan ke kepala Eunha hingga membuat Eunha menangis. Bahkan ia mencuci rambutnya berulang kali agar bekas kecoa mati itu hilang dari rambutnya.
Dipakainya sepasang sandal bergambar kelinci itu lalu berjalan mengambil air di dapur.
Setelah ia mengambil air, ia mendengar suara langkah kaki dari arah belakang.
Diletakkannya kembali cangkir itu ke meja.
Tanpa melakukan persiapan, ia memutar tubuhnya hingga kaget saat mengetahui orang yang menimbulkan suara langkah kaki itu.
"KYAA--mphh." Tangan besar Jungkook membungkam mulut Eunha yang hampir saja berteriak keras. Jika Eunha berteriak, Jeongsan bisa saja terjaga dan menangis.
Mata kedua insan itu saling bertatapan. Kedua mata coklat itu saling bertemu. Jantung mereka sama-sama berdetak saat dalam momen seperti ini.
Sontak keduanya saling menjauhkan diri lalu salah tingkah.
"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Jungkook membuka suara.
"Minum. Kau sendiri?" tanyanya balik.
Jungkook meraih salah satu kursi lalu didudukinya kursi itu. "Aku mendengar suara dari arah dapur. Dan aku mengeceknya. Ternyata kau. Dan aku juga belum bisa tidur tadi."
"Begitu rupanya. Aku juga mendengar suara langkah kaki di belakang ku, ternyata itu kau. Aku juga belum bisa tidur."
Keduanya terdiam sejenak membuat keheningan yang menimbulkan rasa gugup di masing-masing diri mereka.
"Le--lebih baik kau cek Jeongsan. Mungkin saja dia sedang menangis." Jungkook menunjuk kamar Jeongsan yang berada di depan kamar Eunha dan disebelah kamar Jungkook.
"A--ah kau benar. Aku pergi dulu."
Gadis itu tersenyum lalu berjalan memasuki kamar Jeongsan. Tak melewati kesempatan ini, Jungkook berlari secepat yang ia bisa menuju kamar lalu menutup pintu itu dengan perlahan agar Eunha tidak mendengarnya.
•••
"Jungkook, kenapa kau tidak memakan sarapannya?" Eunha memanyunkan bibirnya sedih tatkala melihat nasi goreng Jungkook masih utuh tanpa berkurang sedikit pun.
Berbicara tentang tugas Eunha sebagai seorang siswi, Jungkook baru saja memberi tahu gadis itu. Ia mengatakan bahwa kata guru-gurunya tidak apa-apa Eunha tidak melanjutkan tugasnya sebagai seorang siswi. Dan itu karena mereka sangat segan dengan Jungkook yang tak lain adalah anak dari pemilik perusahaan terkenal. Padahal sebenarnya Jungkook mengatakan bahwa Eunha akan menikah dengannya dalam waktu dekat. Namun ia tidak memberi tahu itu kepada Eunha.
Alasan Jungkook cukup tidak masuk diakal saat menjelaskan kepada Eunha. Namun entah kenapa Eunha mengangguk seakan-akan ia percaya apa yang laki-laki itu katakan.
"Maafkan aku. Aku buru-buru."
Tubuh kekar laki-laki itu hilang dari ambang pintu.
Karena takut mubasir, Eunha akhirnya duduk di meja makan itu lalu memakan nasi goreng milik Jungkook. Sejujurnya Eunha juga belum sarapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Mom ; Eunkook✔
De TodoJung Eunha. Gadis belia yang harus menjadi seorang Ibu dari anak laki-laki tampan bernama Jeon Jeongsan. Bukan hanya menjadi seorang Ibu, ia juga harus mengurus rumah mewah yang dimiliki oleh sang pewaris perusahaan terkenal bernama Jeon Jungkook. H...