CH.24 : The Other Side Of Yerin

5.6K 621 47
                                    

Pagi hari di kota Seoul tidak seperti biasanya. Yang biasanya tidak terlalu padat di pagi hari, kini malah berbeda. Kendaraan roda dua maupun roda empat macet dijalanan. Tentu saja penyebabnya bermacam-macam. Mulai dari pekerjaan, hingga sekolah.

Termasuk Heebi yang kini tengah menaiki salah satu Taxi. Tujuan wanita itu mencari rumah Eunha sesuai perintah Eunseo. Lagipula siapa yang tidak mau dibayar dengan uang? Dan ini pertama baginya. Karena sebelumnya ia hanya dibayar dengan makanan, bukan uang.

"Pak, tidak ada jalan pintas lain?" Tanya Heebi.

"Saya tidak tahu, nona."

Heebi berdecak. Tanpa basa-basi, ia membuka pintu mobil lalu menutupnya secara kasar. Ia berlari melewati orang-orang yang berlalu lintas disana.

"Hei, nona! Kau belum membayar!"

Itu teriakan supir tadi. Heebi tersenyum miring. Pasalnya ia kebetulan juga tidak membawa uang. Kalaupun dia sudah berhenti di tempat yang ia mau, dia juga berencana kabur menjauhi Taxi itu.

Sungguh nekat.

Sekarang ia melirik kanan hingga kiri. Tidak tahu apa yang ingin ia lakukan.

"Apa aku tanyakan saja, ya?"

Ditatapnya orang-orang disekelilingnya. Tampak mengerikan. Banyak yang menggunakan Hoodie bewarna hitam serta menggunakan masker.

Bola matanya membulat saat melihat seorang wanita berambut sepinggang yang tengah menenteng belanjaannya.

"Itu siapa?" Matanya menyipit mencoba memperjelas apa yang ia lihat. "Kenapa mirip dengan Eunha?!"

"Hei, jangan berteriak!"

Bukannya meminta maaf, Heebi malah mencibir pria paruh baya yang menegurnya lalu berlari kecil menuju wanita itu berada. Entah kenapa ia dibuat gemas dengan wanita di depannya ini  Pasalnya, ia berjalan sangat lambat dan tenang sehingga membuatnya tidak sabaran mendahuluinya.

•••

Sangat jauh perjalanan sehingga membuat kaki Heebi bergetar lemas. Dia tidak biasa berjalan sejauh ini.

Cepat-cepat ia bersembunyi di balik semak-semak. Melihat wanita itu yang mulai masuk dan menutup pintu rumahnya. Namun dia juga belum yakin apakah itu benar-benar rumah Eunha atau tidak. Kebetulan ada seorang nenek-nenek lewat melintas di depannya.

"Nek," panggilnya. Sang nenek menoleh. "Apa benar di depanku ini rumah Jung Eunha?"

Nenek itu menoleh ke arah rumah yang Heebi tunjuk. "Tidak tahu, nak. Nenek baru saja pindah semalam."

Ya ampun. Ternyata nenek itu baru pindah. Heebi mengira jika nenek itu akan lupa, rupanya nenek itu adalah orang baru disekitaran rumah-rumah ini.

"Ya sudah. Terima kasih," balas Heebi malas lalu berjalan tidak jauh mencari orang-orang yang berlalu lalang disana.

Sekarang ia duduk di tepi jalan seperti anak yang kehilangan orang tuanya. Sampai-sampai ada dua orang wanita yang sebaya dengannya melewati dirinya.

"Eh tunggu sebentar."

Kedua wanita itu melihat tampilan Heebi dari atas sampai bawah.

"Kalian tau rumahnya Jung Eunha?" Tanya Heebi berharap kedua wanita itu mengetahuinya.

"Jung Eunha? Aku tidak tahu," balas wanita berkucir satu.

"Tapi aku tahu. Yang itu," katanya menunjuk rumah yang Heebi duga sebelumnya. "Itu rumah Jung Eunha."

Young Mom ; Eunkook✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang