Jungkook baru saja pergi lima menit yang lalu. Namun Eunha merasa rumah ini sangat sunyi. Ia merasa rindu pada laki-laki bernama Jungkook itu. Karenanya, Eunha bisa menjadi seperti ini. Menjadi seorang gadis yang sudah mulai berani mengatakan hal-hal diluar dugaan. Seperti perkataan nya kepada Jungkook semalam.
Ia melirik jam di ponselnya. Sudah jam setengah sembilan tapi Ibu dan kakaknya belum juga tiba.
Daripada berdiam diri duduk sendiri di sofa, Eunha memutuskan untuk membuat jus mangga sambil menonton siaran kuliner yang biasanya mulai pada waktu itu juga.
Ia pergi bangun dari duduknya lalu berjalan menuju dapur untuk membuat segelas jus mangga yang segar.
Suara bel yang ditekan dua kali membuat tangannya yang awalnya mengupas kulit mangga menjadi terhenti.
"Ibu! Kak Yerin!"
Eunha memeluk kedua orang yang ternyata adalah Ibunya dan kakaknya, Yerin.
"Eunha merindukan kalian," ujar Eunha memejamkan matanya menikmati pelukan dari kedua orang yang amat ia sayangi.
"Ibu juga merindukan Eunha."
"Kakak juga."
Eunha melepaskan pelukan itu lalu membawa koper yang dibawa Yerin.
"Selamat datang, Bu, kak. Ibu dan kakak mau minum apa?"
Mulut sang Ibu dan kakak ternganga melihat isi dalam rumah itu. Tidak seperti rumah nya yang amat sangat terbilang sederhana.
"Inikah rumah anak pemilik perusahaan kaya itu?" Tanya Ibu Jung.
"Iya, Bu." Eunha membawa koper itu di kamar lain yang terletak dekat dapur.
"Ibu, ini sungguh indah," kagum Yerin dengan mata yang berbinar. Jemarinya menyentuh sofa putih itu lalu mulai mendudukkan dirinya di sana. "Ini empuk! Ibu, duduklah."
Sang Ibu ikut duduk disana. Ia merasa nyaman saat merasakan empuknya sofa itu. Bahkan sofa dirumahnya tidak seempuk ini.
"Eunha, apakah majikan Eunha itu kejam?"
"Maksud Ibu, Jungkook?"
"Siapa Jungkook?" Tanya Yerin.
Eunha menghidangkan tiga gelas jus mangga serta beberapa potongan semangka lalu ikut duduk bersama Ibu dan kakaknya. "Jungkook adalah anak dari pemilik perusahaan terkenal itu. Nama nya Jeon Jisung."
"Mereka tidak menyakiti Eunha, kan?" Ibu Jung memegang kedua pundak Eunha dengan tatapan khawatir.
Eunha memamerkan senyuman manisnya. "Tidak, Bu. Eunha tidak apa-apa. Mereka baik, Bu. Sangat baik."
Sang Ibu memeluk Eunha dengan sangat erat. Sedangkan Yerin, kakaknya, tengah sibuk memakan semangka sesekali menyeruput jus mangga buatan Eunha.
"Ibu, kakak, mau melihat Jeongsan?" Tanya Eunha dengan wajah ceria saat menyebut nama 'Jeongsan'.
"Jeongsan? Siapa dia, Eunha?" Tanya sang Ibu mencicipi semangka merah itu.
"Apa dia anak dari Jungkook?" Tebak Yerin.
"Benar! Kalian mau melihatnya?"
"Boleh saja. Ibu penasaran juga."
Eunha mengajak Ibu serta kakaknya masuk ke dalam kamar Jeongsan. Ketiganya berjalan menghampiri tempat tidur Jeongsan.
Yerin dan Ibu Jung meleleh menatap keimutan Jeongsan. Padahal Jeongsan baru saja tidur lima belas menit yang lalu, tiba-tiba bangun tanpa menangis. Bayi itu dengan tenangnya mengemut jari mungilnya seraya melihat orang-orang yang mengerubunginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Mom ; Eunkook✔
AcakJung Eunha. Gadis belia yang harus menjadi seorang Ibu dari anak laki-laki tampan bernama Jeon Jeongsan. Bukan hanya menjadi seorang Ibu, ia juga harus mengurus rumah mewah yang dimiliki oleh sang pewaris perusahaan terkenal bernama Jeon Jungkook. H...