Sinar matahari pagi membuat tidur Jungkook terusik. Tangannya bergerak mengucek kedua matanya. Bibirnya tersenyum saat mendapati Jeongsan yang masih tidur pulas tepat di sebelahnya.
Semalam, ia mendapati Jeongsan yang sama sekali belum juga terlelap di tempat tidurnya. Dan parahnya lagi, tadi malam ia tidak melihat keberadaan Eunseo di rumah itu. Artinya Eunseo pergi meninggalkan Jeongsan sendiri di rumah.
Sangat berbahaya jika meninggalkan bayi seperti Jeongsan di rumah seorang diri.
"Pangeran Ayah, tidurlah kembali." Tangan Jungkook bergerak mengelus puncak kepala Jeongsan lembut saat bayi itu terganggu dari tidurnya.
Yang jelas, Jungkook bersyukur karena Jeongsan masih ada untuknya. Setidaknya bayi itu adalah salah satu obat penyemangatnya selain Eunha.
"Jungkook!"
Mata Jeongsan yang awalnya ingin tertutup karena elusan lembut tangan Jungkook dikepalanya, kembali terbuka karena teriakan Eunseo.
Tatapan Jungkook yang awalnya teduh mendadak datar. Karena wanita itu, anaknya menjadi gagal untuk tidur kembali. Sangat menganggu.
"Kau tahu?" Eunseo mulai duduk di tepi ranjang. "Gadismu sudah celaka."
Mendengar hal itu, Jungkook hanya menanggapinya dengan tatapan malas. Ia mengira Eunseo hanya berpura-pura padanya demi mengemis perhatiannya.
Ia mengambil bantal lalu meletakkannya tepat di sebelah Jeongsan. Berguna untuk membatasi jarak antara anaknya dengan Eunseo.
Melihat itu, Eunseo hanya memutar kedua bola matanya malas. Ada-ada saja kelakuan orang di depannya ini. "Kau benar-benar tidak percaya?"
"Aku tahu kau sedang bermain drama, bukan? Dengan mengatakan hal itu kau bisa mendapatkanku kembali karena Eunha celaka? Begitu?" Tanya Jungkook tersenyum miring. "Lain kali kalau mau bermain drama jangan kepadaku. Karena aku bukan tipe orang yang mudah percaya pada orang asing. Asing seperti dirimu contohnya."
Eunseo naik pitam. Laki-laki di depannya benar-benar menguji kesabarannya. Ia sakit hati saat disebut 'orang asing' oleh Jungkook. Padahal dirinya pernah hadir sebagai seorang Istri kedalam kehidupan laki-laki itu dan Jeongsan. Ya, walaupun sementara.
Lagipula sekarang Jungkook tidak menaruh rasa suka kepada Eunseo sepersen pun karena ia sudah dikhianati oleh wanita itu.
"Terserah! Jangan menangis seperti orang gila jika gadismu itu benar-benar celaka!" Bentak Eunseo lalu pergi meninggalkan Jungkook dengan rasa kesal.
Jungkook melihat punggung Eunseo yang lama-kelamaan makin menjauh. Indra pendengaran dapat menangkap pintu depan yang ditutup keras. Sepertinya Eunseo pergi entah kemana.
Kebetulan sekarang Jungkook libur dan kebetulan juga Eunseo sudah pergi, mungkin ini saatnya mengunjungi Eunha. Melepaskan kerinduannya selama ini. Sekaligus ia juga ingin memastikan keadaan gadis itu.
"Ayo, kita mandi."
Jungkook mengangkat perlahan tubuh Jeongsan lalu membawanya ke kamar mandi. Memandikan bayi itu lalu pergi menjumpai Eunha.
•••
"Oh, jadi begitu."
"Ternyata kau baik juga, ya. Selain tampan kau baik hati. Sama seperti ku tentunya." Tangan Taehyung bergerak merangkul bahu Eunwoo. Membuat sang empu tersenyum.
"Dasar Taehyung," kata Yerin jengkel mendengar perkataan Taehyung.
Setelah mendengar penjelasan seluruhnya dari Eunwoo, Yerin, Taehyung beserta Eunha yang awalnya tidak tahu apa maksud Eunwoo mengajaknya bertemu, akhirnya semua terjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Mom ; Eunkook✔
CasualeJung Eunha. Gadis belia yang harus menjadi seorang Ibu dari anak laki-laki tampan bernama Jeon Jeongsan. Bukan hanya menjadi seorang Ibu, ia juga harus mengurus rumah mewah yang dimiliki oleh sang pewaris perusahaan terkenal bernama Jeon Jungkook. H...