04 : new Neighbor

1.4K 186 84
                                    

Gadis itu memberi raut wajah tak percaya pada lelaki yang kini ada di seberang halaman miliknya. Memang benar apa yang tidak bisa bagi pria itu untuk dilakukannya, hingga sekarang ia menjadi tetangganya. Entahlah, ia sudah membayangkan tentang apa yang akan terjadi di hari kedepannya jika lelaki itu kini menjadi tetangganya.

 Entahlah, ia sudah membayangkan tentang apa yang akan terjadi di hari kedepannya jika lelaki itu kini menjadi tetangganya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lah?! Lo ngapain pindah kesini?!"

"Harusnya tetangga baru disambut dengan kasih sayang dong."

Tidak menyangka siapa yang baru saja datang, yang mulai sekarang akan menjadi tetangganya. Pria bernama Zhong Chenle, kelahiran Shanghai, China. Yang sekarang akan menjadi tetangga Valy mulai saat ini. Pantas saja, sejak ia jalan pagi bersama dengan Jeno dan kawan-kawan tidak melihat Chenle ada diantara mereka. Padahalnya Valy berniat untuk menghindari yang semacam dengan Chenle, apalah sekarang menjadi tetangganya. Alasan mengapa Valy ingin menghindari Chenle adalah karena ia begitu menjengkelkan, jika dibandingkan dengan Haechan, mereka berdua sama saja menyebalkannya.

Valy berusaha bersikap acuh dengan pindahnya Chenle dan gadis itu lebih memilih masuk ke dalam rumahnya dari pada kemungkinan akan terjadinya pertengkaran antara Valy dan Chenle. Dan juga ia ingin segera menyapa kasurnya yang begitu empuk.

"Dih, gue dicuekkin." Valy tidak peduli dan tetap berjalan masuk ke rumahnya.

Seperti biasanya, keadaan rumah Valy setiap hari yang selalu sepi yang hanya ditinggali oleh Valy, sang kakak dan tidak lupa dengan si kucing hitam miliknya. Gadis itu yang berniat ingin tidur lagi dan segera pergi ke kamar, namun tertahan oleh kakaknya yang sedang berdiri di ambang pintu kamar sambil bertolak pinggang seperti bersiap-siap ingin mengomeli Valy.

"Liat tuh, kamar lo." Ucapnya.

Gadis itu yang mendengar ucapan Johnny langsung melihat isi kamarnya yang bisa dibilang cukup berantakan dengan buku novel yang berserakan tidak rapih dan kasurnya yang lupa ia rapihkan. Ia hanya menyengir dan menunjukkan giginya yang rapih.

"Apalagi rak buku lo tuh."

"Kamar lo juga berantakan ya kak, malah kayaknya lebih."

"Eh, sorry. Kamar gue sudah rapih, awas aja nanti lo malah cozy di kamar gue." Ucapnya angkuh sambil menyilangkan kedua tangannya di dada.

"Minggu depan aja deh, ya."

"Mamah sama papah mau pulang, beres-beres nggak lo."

Valy yang mendengar jika orang tuanya akan pulang menjadi senang dan semangat, ia rindu dengan keduanya. Dengan berdiri sigap ia mengangkat kedua tangannya seperti memberi hormat pada pimpinan. "Siap bos!"

Kedatangan kedua orang tua gadis itu membuat ia senang, beberapa bulan yang lalu orang tua Valy meninggalkannya dengan Johnny karena urusan pekerjaan, kantor cabang di Chicago mengalami penurunan, jadi mereka harus mengurusi sedikit masalah disana. Tadinya gadis itu dan Johnny diajak oleh orang tuanya untuk ikut ke Chicago. Namun, Johnny menolak karena ia memikirkan tentang kampusnya yang sebentar lagi akan wisuda, tanggung menurutnya.

who? ft. huang renjun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang