09 : fear Returns

939 121 40
                                    

"Orang kaya baru nih Valy?" tidak perlu mengecek siapa yang mengatakan itu, dari nada bicaranya saja ia sudah tahu jika itu adalah Haechan, musuh Valy sepanjang masa.

"Diem aja lo." komentar Valy menanggapi ocehan Haechan.

Setelah perdebatan kecil di parkiran sekolah, tidak usah ditanya dengan siapa Valy berdebat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah perdebatan kecil di parkiran sekolah, tidak usah ditanya dengan siapa Valy berdebat. Pasti itu dengan Haechan. Valy, Chenle dan Haechan berjalan bersama menyusuri koridor sekolah hendak menuju ke kelasnya. Pagi ini sekolah masih begitu sepi, namun anehnya saat Valy memasuki ruang kelasnya. Kelas begitu ramai.

Padahal biasanya anak kelas 12 IPS 3 selalu terlambat datang, mereka semua datang saat detik-detik terakhir bunyinya bel. Namun, jika ada pekerjaan rumah ya mungkin keadaannya akan sama seperti ini. Datang pagi sekali untuk menyalin tugas.

"Tuan Muda Chenle sudah datang! Apakah kau membawa dia?" tanya Jaemin yang sudah menyambut kedatangan Chenle, Valy dan Haechan.

"Tentu saja." balas Chenle sambil menganggukan kepalanya.

Valy yang sudah dua tahun bersama teman-temannya itu pasti sudah tau betul kelakuan teman kelasnya, ia segera mengeluarkan sebuah buku bersampul cokelat yang bertuliskan matematika wajib di sampulnya. Karena kini Jeno Si rangking satu belum juga datang, atau mungkin ia sudah tau jika nanti di sekolah dia akan dijadikan contekan teman-temannya? Sungguh tidak solid.

Diambilnya buku milik Valy dan dibawa oleh Jaemin ke depan kelas dan semua berlesehan disana, gadis si pemilik buku hanya bergeleng kepala melihat kelakuan teman-temannya itu.

Karena semua temannya sibuk dengan tugas itu, ia mengeluarkan ponsel dari tas berniat untuk membaca wattpad supaya rasa bosannya hilang. Karena kini masih terlalu pagi.

Gadis itu penasaran dengan apa yang sedang dilakukan Renjun disana, ia ingin menghubunginya, namun, bagaimana?

Beberapa menit sudah berlalu ia terus fokus pada ponselnya, tiba-tiba ada yang menepuk punggungnya dari belakang. Sontak Valy menoleh dan mendapatkan Jeno terduduk ditempatnya dengan senyuman manisnya seperti biasa.

Yang awalnya Valy ingin mengajak Yeji ke kantin jika gadis itu sudah datang, namun sepertinya kini tidak perlu karena lapar itu sudah teratasi oleh senyuman hangat dari Jeno. Tidak heran mengapa kakak kelas atau pun adik kelas langsung terpikat hanya karena melihat Jeno tersenyum.

Gadis itu baru teringat jika ia belum meminta maaf karena hari itu ia tidak datang menonton bahkan menyemangati saja tidak.

"Jeno, maaf ya. Waktu itu gue ga bisa dateng karena-" ucapan Valy terpotong karena Haechan tiba-tiba saja menyodorkan buku milik Valy tepat di depan wajahnya.

Setelah Haechan memberikan buku itu ke pemiliknya, ia langsung pergi mendekati Jeno dan merangkulnya.

"Kantin kuy! Gue traktir somay mang ucup!" ucapnya pada Jeno.

"Ayo Chan!" saut Jaemin ikut-ikutan.

"Gue ngajak Jeno bukan ngajak lo."

***

who? ft. huang renjun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang