21 : still Remember me?

770 121 8
                                    

Lalu Renjun berlari kecil kearahnya dan membantunya berdiri yang masih setia dengan tawa nya, sungguh ini sangat lucu. Mengetawakan seseorang sangat terjatuh, itu memang yang terbaik.

 Mengetawakan seseorang sangat terjatuh, itu memang yang terbaik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

26 Mei 2019

Selama akhir-akhir ini Valy lebih dekat dengan Renjun dibanding dengan Jeno, karena memang Jeno yang juga sibuk dan sampai membuat sedikit jarak diantaranya.

Bahkan selama akhir pekan gadis itu selalu menemani Renjun kerja di Cafe tempat biasa lelaki itu kerja paruh waktu. Walaupun Renjun kadang tak bisa menemaninya terus-terusan, apalagi saat Cafe sedang ramai-ramainya.

Namun, yang membuat Valy betah disana adalah senyuman hangat Renjun saat menyapa para pelanggan yang baru saja datang dan pelayanannya yang sangat ramah. Bertebar senyuman pada orang lain, dan senyuman itu bukan hanya sekedar tersenyum karena paksaan tetapi ia tersenyum memang tulus dari dalam. Itulah yang membuat Valy menyukai Renjun, yap! Sisi hangatnya.

Akan tetapi, saat Valy sibuk melihat Renjun yang tak lelah mondar-mandir melayani pelanggan dengan keringat yang mengucur. Ia mendapat ponselnya bergetar, bertanda telepon masuk.

Ternyata Jeno yang meneleponnya,

"Hallo."

"Dimana?" ucap Jeno di seberang sana, entah mengapa suara Jeno terdengar sangat dingin.

"Lagi di Cafe, ke-kenapa?"

"Kok chat nggak dibales?"

"Lagi sibuk-"

"Sibuk perhatiin Renjun, hm?"

Hah? Batin Valy kaget sekaligus bingung, itu berarti Jeno sedang memperhatikannya. Ia pun segera mencari keberadaan lelaki berperawakan seperti Jeno, dan benar saja. Valy menemukan Jeno sedang berdiri di sebrang jalan sana, bahkan mata mereka sudah bertemu dan bertatap.

"Nggak sadar? Selama ini yang tiba-tiba pergi siapa?"

"Gue bosen."

Tut tut

Telepon dimatikan sepihak, Jeno lah yang menutup teleponnya lebih dahulu. Spontan Valy langsung melirik lagi dimana Jeno berdiri menatapnya tadi, ternyata lelaki itu sudah tak ada disana. Lalu gadis itu lari keluar Cafe mencoba mencari dimana lelaki itu pergi.

Tetapi nihil, ia tak bisa menemukan Jeno. Sepertinya lelaki itu sudah pergi menjauh sebelum Valy menyadarinya.

Yang barusan Jeno katakan, sungguh menusuk ke hati. Walaupun hanya seberapa patah kata, sungguh hati Valy sesak tak karuan.

Valy berpikir kembali, tak seharusnya ia berkata seperti itu pada Jeno. Namun perkataan itu niatnya ingin memancing Jeno untuk berbicara jujur, tetapi saat Jeno sudah berkata jujur malah membuat Valy menyesal mendengarnya.

who? ft. huang renjun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang