14 : he Married

928 120 24
                                    

3 tahun kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

3 tahun kemudian.

"Ihh udah nikah aja, nanti temen temput gue siapa?"

"Makanya jodoh itu dicari jangan rebahan mulu lo kerjain, biar bisa cepet nyusul gue. Hahaha."

***

Menyusun bangku sejajar dengan barisan sebelahnya dan belakang, menggesernya dengan teliti dan strategis. Ya itulah yang Valy kerjakan sejak pagi.

Hari ini kakak kandungnya, Johnny. Melepas statusnya sebagai jomblo dan memilih untuk segera menjalin hubungan yang serius, setelah sekian tahun ia selalu dicampakkan oleh perempuan-perempuan ditempo hari.

Seperti dugaan Valy, pasti hari ini ia akan disibukkan oleh pernikahan kakaknya. Membantu ini itu, membawa ini itu, mengantarkan ini itu dan sebagainya.

Bahkan Valy yang baru menyelesaikan tugas nya dan ingin duduk karena lelah mondar-mandir kesana dan kemari. Namun, baru saja ia mendudukkan bokongnya di kursi sudah dipanggil lagi oleh ibunya untuk mengecek keadaan mempelai pria.

Lalu Valy berjalan lesu ke kamar rias dimana Johnny sedang di make up. Kemudian Valy tanpa basa basi mendekat ke Johnny dan tidak peduli pada mba tukang rias yang wajah nya sudah memerah karena merias wajah Johnny yang cukup dibilang tampan itu.

"Johnny, gue capek." ucap Valy sambil merangkul manja lengan Johnny, sedangkan Johnny tidak bisa menoleh karena wajahnya sedang diberi sedikit riasan.

"Kenapa ga istirahat aja hmm?" Ucapnya lembut sambil mengelus pelan rambut Valy.

"Gimana mau istirahat. Baru selesai dipanggil mamah, lagi minum sebentar dipanggil mamah."

"Yaudah sini, temenin gue aja." ujar Johnny yang selesai di rias lalu memeluk adiknya itu dengan erat. Seolah ia ingin ditinggal pergi oleh adik kandungnya itu.

"Ih apaan si bang, sesak tau." walaupun Valy berbicara seperti itu, namun didalam hati Valy enggan untuk merelakan jika kakaknya sudah ingin menikah dengan perempuan lain.

"Gue grogi, dek." ucap Johnny dan melepas pelukannya pada Valy.

"Ikutin gue ya bang."

Lalu Valy mengambil nafas dalam-dalam dan menghela nafasnya dengan lega.

"Lo kira gue ibu hamil."

"Terus? Lo mau berak dulu baru hilang groginya?"

"Hmm, yaudah yaudah."

Lalu mereka berdua dengan bersamaan mengambil nafas dalam-dalam dan membuangnya. Sudah seperti yoga ibu hamil.

Dan rasa grogi Johnny perlahan menghilang, setidaknya tidak separah tadi. Tak lama mereka berdua bertatap mata, seolah menahan satu sama lain untuk tidak menjauh.

Dan Valy merasakan sesak di dada, rasakan jika kalian punya seorang kakak dan ia sudah cukup dewasa untuk membangun keluarga kecilnya sendiri. Kakak yang mengajarkan menaiki sepeda, teman bertengkar dari kecil, seseorang yang selalu tidak terima jika adiknya diremehkan, seseorang yang suka menjahili adiknya tentu itu diiringi dengan kasih sayang.

who? ft. huang renjun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang