11 : happy To be Near you

852 129 20
                                    

"Eh- ketauan yaa" ucap Valy dengan cengiran khasnya dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, Valy juga tidak yakin jika tadi berhasil mengelabui Renjun.

"Eh- ketauan yaa" ucap Valy dengan cengiran khasnya dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, Valy juga tidak yakin jika tadi berhasil mengelabui Renjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Renjun kembali ke meja dimana Valy berada dengan matcha tea yang dibawanya, dan meletakkannya dengan lembut. Lalu Renjun duduk tepat di kursi kosong yang berada di depan Valy dan berniat untuk menemani gadis itu menikmati minumannya.

"Renjun, apa lo nggak kena omelan kalau nemenin gue disini?" ucap Valy dengan nada bicaranya yang khawatir. Setau gadis itu, pada pukul empat lewat lima belas menit Renjun baru bisa terlepas dari kerja paruh waktunya.

"Tenang aja, lagi pula supaya lo nggak keliatan jomblo juga kan?" balasnya yang sedikit membuat gadis itu jengkel. Kemudian keduanya terkekeh senang.

Tidak perlu banyak pikir, Valy mengambil sendok kecil yang masih tergeletak rapih di meja. Untuk apa lagi jika tidak untuk memukul lelaki itu.

Pletuk!

"Aww- ahh pusing..." Renjun meringis sambil memengangi kepalanya. Bahkan Valy tidak memukulnya dengan keras, mengapa ia lebay sekali. Gadis itu kira Renjun bercanda, namun Renjun tidak hentinya memegangi kepalanya.

Valy berubah menjadi cemas, "Renjun? Jangan bercanda ih." ucapnya yang mulai bangkit dari kursi dan mencoba menggapai kepala Renjun dan mengelusnya pelan.

Renjun perlahan mendongakkan kepalanya, "Nggak usah cari gue lagi, pergi sana." ujar Renjun dengan wajah datar dan tatapan kosongnya.

"Ihh, Renjun maaf." ucap Valy memohon dan jangan lupa dengan wajah memelasnya.

"Gue bercanda." balas Renjun dengan santainya. Sedikit demi sedikit Renjun menunjukkan senyumannya. Namun, sungguh ini tidak lucu bagi Valy.

Karena gadis itu tidak rela dikerjai seperti ini oleh Renjun, sebaiknya ia balas dendam pada lelaki itu. Menggeletikinya adalah salah satu cara untuk membuat lelaki itu jera.

***

Menikmati es krim di malam hari memang nikmat, dan Valy tidak peduli dengan larangan Johnny untuk tidak makan es krim di malam hari. Apalagi hari ini ia datang bulan, hingga Johnny angkat tangan karena Valy tidak mau mendengarkan apa kata kakaknya.

"Lo mau gendut makan itu semua malem-malem hah?"

"Biarin sih, lo yang bayar ini."

Renjun hanya memasang wajah tidak percaya karena Valy sudah menghabiskan dua es krim malam itu juga, bahkan ia sudah memulai untuk es krimnya yang ke tiga.

"Udah ya, pulang."

Valy menggeleng, "Kita bahkan belom cobain telur gulung yang itu." ucap Valy yang masih sibuk dengan es krimnya. Renjun menghela napas kasar, berapa lagi yang ia akan keluarkan kali ini. Beruntung, kemarin ia baru mendapat gaji.

"Yaudah, selesain makan es krimnya terus beli telur gulung, habis itu pulang. Disini udah mulai dingin, gue kedinginan tau." ucap Renjun sekali-kali mengusap lengannya supaya memberinya sedikit kehangatan.

"Udah habis, ayo makan telur gulung!" ujar gadis itu dengan semangat tentunya. Menarik lengan Renjun dengan semangat pula.

Tidak seperti biasanya, gadis itu makan terlalu banyak. Biasanya ia harus dipaksa makan dulu oleh kakaknya baru mau makan. Apa mungkin itu karena datang bulannya, ia menjadi mudah lapar seperti ini. Dan lelaki malang itu lah yang menjadi sasarannya.

"Bakso udah, cimol udah, es krim udah, telur gulung juga udah. Sekarang kamu harus pulang ya Valy, udah malem." ucap Renjun dengan lembut di setiap kata-kata yang diucapkannya, supaya gadis itu menuruti apa yang diucapkannya. Masalahnya ini sudah hampir lewat jam tidur, dan Valy masih belum ingin pulang.

"Gue belom mau pulang ke rumah." kata Valy, sembari ia menggoyangkan ayunannya bertambah cepat.

"Yaudah, gue pulang." ucap Renjun yang sudah berdiri dan mulai berjalan menjauhi Taman. Jika bukan karena malam ini malam jumat, Valy tidak khawatir kalau ia bermain ayunan sendiri disini.

Dan terlebih taman sekarang sudah mulai sepi, tukang jajanan yang sedang mangkal perlahan satu-persatu meninggalkan taman. Kebetulan juga ada pohon besar di taman, dan membuat gadis itu sedikit merinding. Akhirnya Valy lebih ikut pulang bersama Renjun, beruntung mereka satu arah. Jadi mereka akan jalan bersama.

Kesunyian melanda mereka, keduanya terlalu bingung untuk mengobrol tentang apa. Bahkan hingga terdengar suara jangkrik malam. Beruntung Valy sebentar lagi akan sampai di rumah, ia sangat tidak betah dengan kecanggungan diantara mereka berdua saat ini.

Saat sedang jalan. Valy melihat sebuah papan yang baru ia lihat kali ini, seperti biasa Valy lewat sini ia baru melihat papan itu. Saat Valy mendekat, ternyata itu papan pengumuman taman bermain. Mereka baru membuka wahana baru.

"Eh?! Dufan?!" pikik Valy kaget. Karena ia sangat ingin pergi kesana, ia selalu mengajak Yeji untuk menemaninya namun temannya itu selalu menolaknya.

"Kenapa?" tanya Renjun yang sedikit kaget karena tiba-tiba Valy teriak.

"Dufan ada wahana baru, gue pengen kesana tapi Yeji diajakin nggak mau terus." ucap Valy sesekali mengempoutkan bibirnya.

"Besok kebetulan Cafe tutup karena bos ada acara sama keluarga besarnya. Siapa tau gue bisa temenin lo, gimana?" ujar Renjun yang mulai berjalan kembali di jalan yang sepi itu.

"Ihh serius mau temenin? Nggak bakal nolak gue." balas Valy semangat.

"Besok kita ketemuan di Taman tadi aja ya, apa gue jemput ke rumah lo?" tanyanya.

"Ga usah, di Taman aja. By the way, kita mau naik apa kesana?"

Valy mulai menyunggingkan senyumannya, tidak tau apa arti dari senyuman itu. "Kita naik mobil, gue yang nyetir. Hahaha."

"Hahaha, bocil bisa nyetir emang?" ucap Renjun meremehkan, alhasil ia mendapatkan pukulan pelan dipunggung.

Tidak terasa mereka mengobrol, sudah sampai di depan rumah Valy ternyata. "Gue udah nyampe, lo hati-hati ya, Moomin."

"Moomin?"

"Lo mirip moomin sih, lucu. Jangan lupa besok oke! Jam 8." ucapnya dan langsung berlari kecil memasuki rumah.

" ucapnya dan langsung berlari kecil memasuki rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
who? ft. huang renjun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang