Valy yang mendengar suara motor yang tidak asing itu langsung sumringah, kakaknya sudah datang.
pranggg!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kaca jendela pecah. Kucingnya yang entah sejak kapan berdiri di dekat jendela terkena serpihan dari pecahan kaca. Sontak Valy menghampiri kucingnya dan memeriksa keadaan kucing kesayangannya, goresan akibat tajamnya kaca dan serpihan kaca kecil menancap di kaki kecil si kucing.
Lalu Valy dengan sirgap membuka pintu dan meneriaki kakaknya yang baru sampai dengan wajah keheranan. "Abang! Baskoro kena beling!!!"
Bukan hanya Johnny saja yang berpikiran seperti itu, namun Valy juga. Dari postur tubuh juga nampak tidak asing dimata Valy, tetapi siapa?
"Aneh banget asli, tadi pas gue baru nyampe tiba-tiba dia lempar batu yang lumayan besar ke jendela. Maksudnya tuh apa? Ganti rugi juga enggak, ngerusak iya. Tadinya gue mau kejar pake motor, eh lo tiba-tiba teriak." cerita Johnny panjang lebar.
Gadis itu hanya berharap supaya pria aneh tadi tidak kembali lagi. Dan akhirnya Johnny memutuskan untuk menginap di rumah dan membawa istrinya pula.
Tok tok tok
Kini keduanya berhadap muka, sekakan-akan mereka sedang memikirkan hal yang sama. "Bukain sana bang." suruh Valy sambil mendorong-dorong badan Johnny yang besar.
"Ah masa gue sih, nanti kalau tiba-tiba gue ditimpuk batu gimana?"
"Tenang, lo ini yang kena. Eh- gue bawa payung"
"Oke, dalam hitungan 1..2..3.. hiattt."
"Eh anjay, kampret"
Seketika keduanya terdiam saat melihat siapa yang sedang mereka pukuli sekarang, terlebih Valy. Seseorang yang sekarang dihadapan mereka berdua adalah sohib Johnny, Yuta. Perlahan Valy melangkah mundur, ia berniat untuk pergi ke kamarnya. Sedangkan Johnny masih berbincang dengan Yuta dan meminta maaf karena tadi sempat memukulinya. Namun, saat Valy sudah berbalik badan Johnny menyadari jika adikknya ingin menghindari Yuta.
"Eh lo mau kemana? Ada Yuta juga, bikinin teh sana." ucap Johnny.
Sebenarnya Johnny sudah menyadari jika Valy terus-terusan menghindari Yuta, namun hingga sekarang ia belum tau penyebabnya. Maka dari itu mungkin ini kesempatan Johnny untuk mengetahuinya.
Valy kembali dengan membawa nampan yang berisi dua gelas teh hangat, tentunya itu untuk Johnny dan Yuta. Selama ia menyuguhkan teh tersebut, ia sama sekali tak berani menatap mata Yuta. Semacam trauma atau lainnya.